Download Novel Crazy Taboo PDF by Lilith Sun
Lihat Detail

Download Novel Crazy Taboo PDF by Lilith Sun

 


Full Episode Novel Crazy Taboo pdf - Lilith Sun. Novel Karya dari Lilith Sun Ini bergenre Fiksi. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Wattpad) . 


Detail Novel

  • Judul   : Crazy Taboo    

  • Penulis : Lilith Sun

  • Genre   : Fiksi

  • Source  : Wattpad

  • Tahun   : 2019



Sinopsis 

 "Di mana dia?" Pertanyaan itu bernada tenang dan datar. Namun efeknya cukup membuat semua yang mengenal siapa pria itu jadi mengkerut takut.



                              

Para pelayan saling melirik, mengasihani kepala pelayan yang harus menjawab pertanyaan pria bermata abu-abu itu.



                              

"Maaf, Tuan. Nona Abby memaksa ikut ke sana," jawab Sang Kepala Pelayan dengan pelan.



                              

Pria bermata abu-abu itu berbalik tanpa mengucapkan apapun. Yang dicarinya tidak ada di rumah mewah ini.



                              

***



                              

Pria itu menatap datar orang-orang yang berkumpul di rumah duka tersebut. Kerumunan orang bepakaian serba hitam memenuhi pelataran dan ia yakin ada lebih banyak lagi di dalam.



                              

Pria itu berbisik sekilas pada pengawalnya melalui jendela mobil. Kacamata hitam yang dikenakannya terpasang, menghalau kemungkinan ada orang yang mengenali siapa dirinya.



                              

Beberapa menit berlalu, dan pria itu mulai mengetukkan jari dengan tidak sabar di pangkuannya. Hingga akhirnya, sosok kedua pengawalnya yang tadi masuk ke dalam rumah duka akhirnya keluar dan mengundang perhatian.



                              

Semua orang menoleh, memperhatikan dengan penasaran siapa pria-pria yang menggendong paksa Abby Young, putri satu-satunya Melanie Young yang baru saja meninggal akibat kecelakaan.



                              

Gadis kecil berusia enam tahun itu berteriak dan meronta-ronta, membuat orang di sekitarnya khawatir. Namun seorang pastur muncul dari dalam, tampak mengucapkan salam perpisahan kepada Abby dan kedua pria bersetelan hitam itu.



                              

Saat Abby dibawa ke dalam mobil, pastur itu menjelaskan ke orang-orang yang menatapnya bingung. "Ah, Abby diambil oleh satu-satunya kerabat Nyonya Young," ucapnya cukup keras sehingga bisa didengar bahkan oleh pria di dalam mobil.



                              

Terdengar gumaman memaklumi di sekitar. "Sungguh malang gadis kecil itu," ucap salah seorang wanita seraya menatap prihatin pada Abby yang masih menangis dan berteriak.



                              

"Mommy! Aku mau mommy!"



                              

Abby digendong dengan tangannya ditahani oleh pria yang membawanya, lalu dengan paksa didorong masuk ke dalam mobil.



                              

Abby yang mengira akan terjatuh di mobil, seketika mendapati sepasang lengan meraup tubuhnya dalam pangkuan. "Daddy!" serunya lalu memeluk leher pria itu.



                              

Pria itu melepas kaca mata hitamnya, menimang putrinya dalam dekapan. "Sst ... tenanglah, Princess. Ada Daddy di sini."



                              

Suara datar, sikap yang dingin, seketika semuanya menghilang ketika menghadapi gadis kecil ini.



                              

"Mommy! Mereka mengambil mommy-ku! Daddy, mereka mengambil mommy-ku! Mommy-ku tidur dan mereka mengambilnya dariku!" raung Abby menangis di dada ayahnya.



                              

Pria itu membelai bahunya, mencium sambil bergumam menenangkan di telinga putrinya.



                              

"Kau memilikiku, Abby. Kau punya Daddy. Daddy akan selalu menemanimu."



                              

"Tidak! Daddy bohong! Daddy hanya bersamaku selama musim panas! Aku mau mommy-ku!"



                              

"Tidak, Abby. Daddy akan selalu bersamamu. Selamanya."



                              

Namun gadis kecil itu masih terus menangis dan memberontak. Butuh beberapa jam akhirnya dia kelelahan lalu tertidur dalam pelukan ayahnya.



                              

"Mulai saat ini, kita hanya punya satu sama lain,Princess," bisik pria itu sambil menatap wajah sembab putrinya yang tertidur.



                              

                              

***


Itulah Sedikit Sinopsis Dari Novel Crazy Taboo  karya Lilith Sun. Nah, Teruntuk kalian pecinta novel, sebenarnya masih panjang sekali kelanjutan ceritanya. Sang Penulis(Author) Membuat ceritanya sangat menarik, merangkai kata-kata nya itu Loh yang membuat pembaca masuk kedalam jalan ceritanya. 



Cara Membaca Novel Full Episode 

Yang pertama Silahkan kalian install dulu aplikasi Wattpad di PlayStore/AppStore. Setelah install Kemudian klik icon pencarian di aplikasi tersebut dengan katalog Crazy Taboo .

Yang Kedua Kalian wajib siapkan coffee atau teh, lebih enak kalo di iringi musik kesukaan kita sendiri.. hahaha just kidding yah guys. Tapi emang bener gays. Kebiasaan mimin kalo baca wajib banget diiringi musik kesukaan. 

Nah yang terakhir kalian bisa baca online gratis di sebuah halaman bawah ini. 


Baca full Novel 



 


Full Episode Novel Crazy Taboo pdf - Lilith Sun. Novel Karya dari Lilith Sun Ini bergenre Fiksi. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Wattpad) . 


Detail Novel

  • Judul   : Crazy Taboo    

  • Penulis : Lilith Sun

  • Genre   : Fiksi

  • Source  : Wattpad

  • Tahun   : 2019



Sinopsis 

 "Di mana dia?" Pertanyaan itu bernada tenang dan datar. Namun efeknya cukup membuat semua yang mengenal siapa pria itu jadi mengkerut takut.



                              

Para pelayan saling melirik, mengasihani kepala pelayan yang harus menjawab pertanyaan pria bermata abu-abu itu.



                              

"Maaf, Tuan. Nona Abby memaksa ikut ke sana," jawab Sang Kepala Pelayan dengan pelan.



                              

Pria bermata abu-abu itu berbalik tanpa mengucapkan apapun. Yang dicarinya tidak ada di rumah mewah ini.



                              

***



                              

Pria itu menatap datar orang-orang yang berkumpul di rumah duka tersebut. Kerumunan orang bepakaian serba hitam memenuhi pelataran dan ia yakin ada lebih banyak lagi di dalam.



                              

Pria itu berbisik sekilas pada pengawalnya melalui jendela mobil. Kacamata hitam yang dikenakannya terpasang, menghalau kemungkinan ada orang yang mengenali siapa dirinya.



                              

Beberapa menit berlalu, dan pria itu mulai mengetukkan jari dengan tidak sabar di pangkuannya. Hingga akhirnya, sosok kedua pengawalnya yang tadi masuk ke dalam rumah duka akhirnya keluar dan mengundang perhatian.



                              

Semua orang menoleh, memperhatikan dengan penasaran siapa pria-pria yang menggendong paksa Abby Young, putri satu-satunya Melanie Young yang baru saja meninggal akibat kecelakaan.



                              

Gadis kecil berusia enam tahun itu berteriak dan meronta-ronta, membuat orang di sekitarnya khawatir. Namun seorang pastur muncul dari dalam, tampak mengucapkan salam perpisahan kepada Abby dan kedua pria bersetelan hitam itu.



                              

Saat Abby dibawa ke dalam mobil, pastur itu menjelaskan ke orang-orang yang menatapnya bingung. "Ah, Abby diambil oleh satu-satunya kerabat Nyonya Young," ucapnya cukup keras sehingga bisa didengar bahkan oleh pria di dalam mobil.



                              

Terdengar gumaman memaklumi di sekitar. "Sungguh malang gadis kecil itu," ucap salah seorang wanita seraya menatap prihatin pada Abby yang masih menangis dan berteriak.



                              

"Mommy! Aku mau mommy!"



                              

Abby digendong dengan tangannya ditahani oleh pria yang membawanya, lalu dengan paksa didorong masuk ke dalam mobil.



                              

Abby yang mengira akan terjatuh di mobil, seketika mendapati sepasang lengan meraup tubuhnya dalam pangkuan. "Daddy!" serunya lalu memeluk leher pria itu.



                              

Pria itu melepas kaca mata hitamnya, menimang putrinya dalam dekapan. "Sst ... tenanglah, Princess. Ada Daddy di sini."



                              

Suara datar, sikap yang dingin, seketika semuanya menghilang ketika menghadapi gadis kecil ini.



                              

"Mommy! Mereka mengambil mommy-ku! Daddy, mereka mengambil mommy-ku! Mommy-ku tidur dan mereka mengambilnya dariku!" raung Abby menangis di dada ayahnya.



                              

Pria itu membelai bahunya, mencium sambil bergumam menenangkan di telinga putrinya.



                              

"Kau memilikiku, Abby. Kau punya Daddy. Daddy akan selalu menemanimu."



                              

"Tidak! Daddy bohong! Daddy hanya bersamaku selama musim panas! Aku mau mommy-ku!"



                              

"Tidak, Abby. Daddy akan selalu bersamamu. Selamanya."



                              

Namun gadis kecil itu masih terus menangis dan memberontak. Butuh beberapa jam akhirnya dia kelelahan lalu tertidur dalam pelukan ayahnya.



                              

"Mulai saat ini, kita hanya punya satu sama lain,Princess," bisik pria itu sambil menatap wajah sembab putrinya yang tertidur.



                              

                              

***


Itulah Sedikit Sinopsis Dari Novel Crazy Taboo  karya Lilith Sun. Nah, Teruntuk kalian pecinta novel, sebenarnya masih panjang sekali kelanjutan ceritanya. Sang Penulis(Author) Membuat ceritanya sangat menarik, merangkai kata-kata nya itu Loh yang membuat pembaca masuk kedalam jalan ceritanya. 



Cara Membaca Novel Full Episode 

Yang pertama Silahkan kalian install dulu aplikasi Wattpad di PlayStore/AppStore. Setelah install Kemudian klik icon pencarian di aplikasi tersebut dengan katalog Crazy Taboo .

Yang Kedua Kalian wajib siapkan coffee atau teh, lebih enak kalo di iringi musik kesukaan kita sendiri.. hahaha just kidding yah guys. Tapi emang bener gays. Kebiasaan mimin kalo baca wajib banget diiringi musik kesukaan. 

Nah yang terakhir kalian bisa baca online gratis di sebuah halaman bawah ini. 


Baca full Novel 



Download Novel Dosenku Suamiku PDF by Rahmanida
Lihat Detail

Download Novel Dosenku Suamiku PDF by Rahmanida

 


Full Episode Novel Dosenku Suamiku . Novel Karya dari Rahmanida Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Wattpad) . 


Detail Novel

  • Judul   : Dosenku Suamiku    

  • Penulis : Rahmanida

  • Genre   : Fiksi romantis, adult

  • Source  : Wattpad

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

 Hah?! Nikah?! Kuliah Dira belom selese Yah, Bun. Gimana mau nikah?" 

-Anindira Maheswari

.

Gadis cantik yang baru menginjak usia 22 tahun, dan menyandang status sebagai Mahasiswi disalah satu Universitas ternama di Indonesia. 

Dira adalah orang yang ceria, humoris, dan baik. 

Tapi tidak kepada semua orang. Jadi tidak heran jika orang yang Dira tidak kenal menganggap Dira sombong, cuek, dan pendiam. 


"Anindira Maheswari!" 

-Abraham Reynand 

.

Lelaki tampan yang baru menginjak usia 27 tahun ini berprofesi sebagai Dosen disalah satu Universitas ternama di Indonesia. 

Abraham Reynand, atau yang akrab disapa Rey ini adalah orang yang memiliki sifat sabar, tegas, berwibawa dan bijak. Rey tidak akan segan-segan memarahi Mahasiswa/i jika memang mereka salah. 

Rey adalah orang yang juga memiliki sifat penyayang, tetapi ia tidak mudah untuk menunjukkan sifat penyayang dan perdulinya terhadap orang lain. Katakan dia cuek, karna ia tidak akan berbicara kecuali terkait hal yang menurutnya penting. 



Cerita ini bukan menceritakan tentang dunia perkuliahan, tetapi menceritakan perjalanan hidup seorang Anindira Maheswari setelah menikah.


***

                        

"AW!! SAKIT ANJ---" ucapan Vita terpotong



"Ada masalah disana?" tanya Dosen tsb 



"Gaada pak" jawab Dira 



"Gaada darimana anjirr. Lo nabok gue" protes Vita



"Yakan tadi lu nanya, makanya gue tampol. Kalo sakit berarti lu ga mimpi" ucap Dira



"Tapi ga gitu ju--" ucapan Vita kembali terpotong



"Diam atau keluar" ancam Dosen tsb



"Lu sih" ucap Vita sambil menyikut Dira



"Udah diem" ucap Dira



"Baiklah. Perkenalkan nama saya Abraham Reynand. Kalian bisa memanggil saya pak Rey. Saya mengajar dibidang (bisnis). Ada yang ingin kalian tanyakan?" ucap Rey memperkenalkan diri 



"Umur bapak berapa pak?" tanya salah satu Mahasiswi bernama Nadia



"Umur saya 27 tahun" ucap Rey 



"Wih masih muda coy" ucap Ica, teman Nadia



"Tinggal dimana pak?" tanya Olivia



"Udah nikah pak?" tanya Asti



"Berapa sodara pak?" tanya Eli



"Bapak anak ke berapa?" tanya Tania



Rey hanya menggeleng singkat dengan tatapan datar. "Itu privasi" ucap Rey



Pertanyaan masih berlanjut.



"Dir, tanyain kek. Gue malu" bisik Vita



"Yaelah, sejak kapan lu punya urat malu?" tanya Dira heran 



"Ih anjirr. Serius" ucap Vita 



"Ya nanya apaan?" tanya Dira



"Hmm.. ha! Alamatnya, IG nya, nomer WA, Twitter, pacar, gebetan, tanggal lahir, ato apalah" ucap Vita semangat



"Lo ga denger dia tadi bilang apa? Itu privasi" ucap Dira 



"Yaelah, serah deh apa aja" ucap Vita



"Tanya sendiri" ucap Dira



"Yaelah bantuin gue kali Dir" ucap Vita 



"Bantuin apaan sih? Lo korban longsor apa?" tanya Dira heran



"Eh enak aja mulut lu ngomong ye" ucap Vita kesal



"Yaudah apa?" tanya Dira



"Serahlu deh" ucap Vita 



"Yaudah kalo gitu mending gue tidur" ucap Dira sambil menelungkupkan wajahnya ke tangannya yang berada diatas meja



"Ih anjiirrr, Dira" ucap Vita 



"..." 



"Woii Dira!" panggil Vita sedikit berteriak 



Seisi kelas memandang ke sumber suara, termasuk Dira. "Apaan dah" ucap Dira heran



Vita hanya tersenyum memandang teman-teman sekelasnya karena malu.



"Ada apa disana?" tanya Rey



"Woii Dir" bisik Vita



"Enggak pak. Temen saya cuma mau nanya, bapak udah berapa lama jadi Dosen?" tanya Dira



"Eh anjir" bisik Vita memaki Dira 



"Oh. Saya sudah kurang lebih 2 tahun menjadi Dosen" ucap Rey



"Katanya ada les private gAK?!" tanya Dira diakhiri teriakan tertahan akibat Vita menginjak kakinya 

                


Itulah Sedikit Sinopsis Dari Novel Dosenku Suamiku  karya Rahmanida. Nah, Teruntuk kalian pecinta novel, sebenarnya masih panjang sekali kelanjutan ceritanya. Sang Penulis(Author) Membuat ceritanya sangat menarik, merangkai kata-kata nya itu Loh yang membuat pembaca masuk kedalam jalan ceritanya. 



Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Dosenku Suamiku

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



 


Full Episode Novel Dosenku Suamiku . Novel Karya dari Rahmanida Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Wattpad) . 


Detail Novel

  • Judul   : Dosenku Suamiku    

  • Penulis : Rahmanida

  • Genre   : Fiksi romantis, adult

  • Source  : Wattpad

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

 Hah?! Nikah?! Kuliah Dira belom selese Yah, Bun. Gimana mau nikah?" 

-Anindira Maheswari

.

Gadis cantik yang baru menginjak usia 22 tahun, dan menyandang status sebagai Mahasiswi disalah satu Universitas ternama di Indonesia. 

Dira adalah orang yang ceria, humoris, dan baik. 

Tapi tidak kepada semua orang. Jadi tidak heran jika orang yang Dira tidak kenal menganggap Dira sombong, cuek, dan pendiam. 


"Anindira Maheswari!" 

-Abraham Reynand 

.

Lelaki tampan yang baru menginjak usia 27 tahun ini berprofesi sebagai Dosen disalah satu Universitas ternama di Indonesia. 

Abraham Reynand, atau yang akrab disapa Rey ini adalah orang yang memiliki sifat sabar, tegas, berwibawa dan bijak. Rey tidak akan segan-segan memarahi Mahasiswa/i jika memang mereka salah. 

Rey adalah orang yang juga memiliki sifat penyayang, tetapi ia tidak mudah untuk menunjukkan sifat penyayang dan perdulinya terhadap orang lain. Katakan dia cuek, karna ia tidak akan berbicara kecuali terkait hal yang menurutnya penting. 



Cerita ini bukan menceritakan tentang dunia perkuliahan, tetapi menceritakan perjalanan hidup seorang Anindira Maheswari setelah menikah.


***

                        

"AW!! SAKIT ANJ---" ucapan Vita terpotong



"Ada masalah disana?" tanya Dosen tsb 



"Gaada pak" jawab Dira 



"Gaada darimana anjirr. Lo nabok gue" protes Vita



"Yakan tadi lu nanya, makanya gue tampol. Kalo sakit berarti lu ga mimpi" ucap Dira



"Tapi ga gitu ju--" ucapan Vita kembali terpotong



"Diam atau keluar" ancam Dosen tsb



"Lu sih" ucap Vita sambil menyikut Dira



"Udah diem" ucap Dira



"Baiklah. Perkenalkan nama saya Abraham Reynand. Kalian bisa memanggil saya pak Rey. Saya mengajar dibidang (bisnis). Ada yang ingin kalian tanyakan?" ucap Rey memperkenalkan diri 



"Umur bapak berapa pak?" tanya salah satu Mahasiswi bernama Nadia



"Umur saya 27 tahun" ucap Rey 



"Wih masih muda coy" ucap Ica, teman Nadia



"Tinggal dimana pak?" tanya Olivia



"Udah nikah pak?" tanya Asti



"Berapa sodara pak?" tanya Eli



"Bapak anak ke berapa?" tanya Tania



Rey hanya menggeleng singkat dengan tatapan datar. "Itu privasi" ucap Rey



Pertanyaan masih berlanjut.



"Dir, tanyain kek. Gue malu" bisik Vita



"Yaelah, sejak kapan lu punya urat malu?" tanya Dira heran 



"Ih anjirr. Serius" ucap Vita 



"Ya nanya apaan?" tanya Dira



"Hmm.. ha! Alamatnya, IG nya, nomer WA, Twitter, pacar, gebetan, tanggal lahir, ato apalah" ucap Vita semangat



"Lo ga denger dia tadi bilang apa? Itu privasi" ucap Dira 



"Yaelah, serah deh apa aja" ucap Vita



"Tanya sendiri" ucap Dira



"Yaelah bantuin gue kali Dir" ucap Vita 



"Bantuin apaan sih? Lo korban longsor apa?" tanya Dira heran



"Eh enak aja mulut lu ngomong ye" ucap Vita kesal



"Yaudah apa?" tanya Dira



"Serahlu deh" ucap Vita 



"Yaudah kalo gitu mending gue tidur" ucap Dira sambil menelungkupkan wajahnya ke tangannya yang berada diatas meja



"Ih anjiirrr, Dira" ucap Vita 



"..." 



"Woii Dira!" panggil Vita sedikit berteriak 



Seisi kelas memandang ke sumber suara, termasuk Dira. "Apaan dah" ucap Dira heran



Vita hanya tersenyum memandang teman-teman sekelasnya karena malu.



"Ada apa disana?" tanya Rey



"Woii Dir" bisik Vita



"Enggak pak. Temen saya cuma mau nanya, bapak udah berapa lama jadi Dosen?" tanya Dira



"Eh anjir" bisik Vita memaki Dira 



"Oh. Saya sudah kurang lebih 2 tahun menjadi Dosen" ucap Rey



"Katanya ada les private gAK?!" tanya Dira diakhiri teriakan tertahan akibat Vita menginjak kakinya 

                


Itulah Sedikit Sinopsis Dari Novel Dosenku Suamiku  karya Rahmanida. Nah, Teruntuk kalian pecinta novel, sebenarnya masih panjang sekali kelanjutan ceritanya. Sang Penulis(Author) Membuat ceritanya sangat menarik, merangkai kata-kata nya itu Loh yang membuat pembaca masuk kedalam jalan ceritanya. 



Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Dosenku Suamiku

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



 


Full Episode Novel Dosenku Suamiku . Novel Karya dari Rahmanida Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Wattpad) . 


Detail Novel

  • Judul   : Dosenku Suamiku    

  • Penulis : Rahmanida

  • Genre   : Fiksi romantis, adult

  • Source  : Wattpad

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

 Hah?! Nikah?! Kuliah Dira belom selese Yah, Bun. Gimana mau nikah?" 

-Anindira Maheswari

.

Gadis cantik yang baru menginjak usia 22 tahun, dan menyandang status sebagai Mahasiswi disalah satu Universitas ternama di Indonesia. 

Dira adalah orang yang ceria, humoris, dan baik. 

Tapi tidak kepada semua orang. Jadi tidak heran jika orang yang Dira tidak kenal menganggap Dira sombong, cuek, dan pendiam. 


"Anindira Maheswari!" 

-Abraham Reynand 

.

Lelaki tampan yang baru menginjak usia 27 tahun ini berprofesi sebagai Dosen disalah satu Universitas ternama di Indonesia. 

Abraham Reynand, atau yang akrab disapa Rey ini adalah orang yang memiliki sifat sabar, tegas, berwibawa dan bijak. Rey tidak akan segan-segan memarahi Mahasiswa/i jika memang mereka salah. 

Rey adalah orang yang juga memiliki sifat penyayang, tetapi ia tidak mudah untuk menunjukkan sifat penyayang dan perdulinya terhadap orang lain. Katakan dia cuek, karna ia tidak akan berbicara kecuali terkait hal yang menurutnya penting. 



Cerita ini bukan menceritakan tentang dunia perkuliahan, tetapi menceritakan perjalanan hidup seorang Anindira Maheswari setelah menikah.


***

                        

"AW!! SAKIT ANJ---" ucapan Vita terpotong



"Ada masalah disana?" tanya Dosen tsb 



"Gaada pak" jawab Dira 



"Gaada darimana anjirr. Lo nabok gue" protes Vita



"Yakan tadi lu nanya, makanya gue tampol. Kalo sakit berarti lu ga mimpi" ucap Dira



"Tapi ga gitu ju--" ucapan Vita kembali terpotong



"Diam atau keluar" ancam Dosen tsb



"Lu sih" ucap Vita sambil menyikut Dira



"Udah diem" ucap Dira



"Baiklah. Perkenalkan nama saya Abraham Reynand. Kalian bisa memanggil saya pak Rey. Saya mengajar dibidang (bisnis). Ada yang ingin kalian tanyakan?" ucap Rey memperkenalkan diri 



"Umur bapak berapa pak?" tanya salah satu Mahasiswi bernama Nadia



"Umur saya 27 tahun" ucap Rey 



"Wih masih muda coy" ucap Ica, teman Nadia



"Tinggal dimana pak?" tanya Olivia



"Udah nikah pak?" tanya Asti



"Berapa sodara pak?" tanya Eli



"Bapak anak ke berapa?" tanya Tania



Rey hanya menggeleng singkat dengan tatapan datar. "Itu privasi" ucap Rey



Pertanyaan masih berlanjut.



"Dir, tanyain kek. Gue malu" bisik Vita



"Yaelah, sejak kapan lu punya urat malu?" tanya Dira heran 



"Ih anjirr. Serius" ucap Vita 



"Ya nanya apaan?" tanya Dira



"Hmm.. ha! Alamatnya, IG nya, nomer WA, Twitter, pacar, gebetan, tanggal lahir, ato apalah" ucap Vita semangat



"Lo ga denger dia tadi bilang apa? Itu privasi" ucap Dira 



"Yaelah, serah deh apa aja" ucap Vita



"Tanya sendiri" ucap Dira



"Yaelah bantuin gue kali Dir" ucap Vita 



"Bantuin apaan sih? Lo korban longsor apa?" tanya Dira heran



"Eh enak aja mulut lu ngomong ye" ucap Vita kesal



"Yaudah apa?" tanya Dira



"Serahlu deh" ucap Vita 



"Yaudah kalo gitu mending gue tidur" ucap Dira sambil menelungkupkan wajahnya ke tangannya yang berada diatas meja



"Ih anjiirrr, Dira" ucap Vita 



"..." 



"Woii Dira!" panggil Vita sedikit berteriak 



Seisi kelas memandang ke sumber suara, termasuk Dira. "Apaan dah" ucap Dira heran



Vita hanya tersenyum memandang teman-teman sekelasnya karena malu.



"Ada apa disana?" tanya Rey



"Woii Dir" bisik Vita



"Enggak pak. Temen saya cuma mau nanya, bapak udah berapa lama jadi Dosen?" tanya Dira



"Eh anjir" bisik Vita memaki Dira 



"Oh. Saya sudah kurang lebih 2 tahun menjadi Dosen" ucap Rey



"Katanya ada les private gAK?!" tanya Dira diakhiri teriakan tertahan akibat Vita menginjak kakinya 

                


Itulah Sedikit Sinopsis Dari Novel Dosenku Suamiku  karya Rahmanida. Nah, Teruntuk kalian pecinta novel, sebenarnya masih panjang sekali kelanjutan ceritanya. Sang Penulis(Author) Membuat ceritanya sangat menarik, merangkai kata-kata nya itu Loh yang membuat pembaca masuk kedalam jalan ceritanya. 



Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Dosenku Suamiku

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



Download Novel Pak Dosen Suamiku PDF by Irhen Dirga
Lihat Detail

Download Novel Pak Dosen Suamiku PDF by Irhen Dirga

 


Full Episode Novel Pak Dosen Suamiku. Novel Karya dari Irhen Dirga Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Wattpad) . 


Detail Novel

  • Judul   : Pak Dosen Suamiku    

  • Penulis : Irhen Dirga

  • Genre   : Fiksi rromanti

  • Source  : Wattpad

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

 Banyak usaha dan waktu yang Luvina lalui, tapi mamanya  tetap keuekuh menjodohkan dirinya dengan anak Tante Rana. Entah kenapa, setiap usaha yang ia lakukan untuk menggagalkan pertemuan keluarga, tak pernah membuat wanita paruh baya itu menyerah. 

Apakah harus dijodohkan seperti ini? Kenapa Mama tidak pernah membebaskanku memilih pasangan hidup sendiri? 



                              

Setelah papanya meninggal,  sang mama memang lebih mengekang Luvina. Beliau ingin memberikan yang terbaik untuk putrinya. Namun, sesuatu yang dianggap baik itu, justru membuat Luvina bingung dan pusing.

Gadis itu berjalan pelan menyusuri koridor kampus, dengan pikiran menerawang lalu memasuki ruangan. Tampak teman-teman seruangannya sedang berkerumun, termasuk Gita, sahabatnya. Luvina menghampiri mereka. Situasi yang sedikit aneh tak seperti biasa, membuatnya penasaran.



                              

"Ada apa? Berita apa lagi, nih? tanya Luvina. Meski sebenarnya  malas, rasa penasaran menuntunnya ke sana.



                              

"Eh, Luvina. Ayo, duduk sini, Vin!" ajak Gita, sembari menarik tangan sahabatnya.



                              

"Lo tahu nggak, Vin. Kita kedatangan dosen baru loh, dari Jepang. Lihat nih, gue udah mandi pagi buta demi dosen kita itu. Emangnya lo nggak buka grup Whatsapp, ya?" tanya Nelly.



                              

"Oh, enggak. Semalam ponsel gue lowbatt, jadi nggak sempat buka. Ya udah, lanjutkan saja, ya," ucap Luvina, lalu beranjak menjauh dari kerumunan para wanita kesepian. Kenapa kesepian? Karena mereka nggak pernah berhenti mencari perhatian pada lelaki di luar sana.



                              

"Lo kenapa lagi mukanya asem begitu? Masih persoalan perjodohan lo?" tanya Gita, yang ternyata sudah keluar dari kerumunan itu.



                              

"Hooh ... emang mau masalah apa lagi? Sebel deh, pengin nangis terus tahu nggak!"



                              

"Kenapa?"



                              

"Nyokap makin keukeuh ngejodohin gue sama anak Tante Rana. Gue males banget, Git. Apalagi gue nggak pernah ngeliat cowok yang bakal dijodohin itu. Pas minta sama nyokap fotonya, atau minta ke Tante Rana foto anaknya itu, ehh ... malah gue dibilang ngebet, agresif. Gue disuruh sabar, dan ntar bakal liat dia di acara hari H nanti. Kan sebel gue, Git!" kata Luvina. 

Memang  gadis itu akhir-akhir ini mengalami sstres, memikirkan perjodohan yang sudah diatur orang tuanya jauh sebelum dirinya itu dewasa. Mengabaikan kebisingan di sebelah, karena ia tak tahan ingin bercerita pada Gita.



                              

"Lo khawatir cowok yang bakal dijodohin sama lo itu ... jelek?"



                              

"Ada ya, Git  nikah, tapi nggak tahu siapa calon suami kita?"



                              

"Yah, gue tahu sih, gimana perasaan lo. Tapi kan, kalian itu temen kecil," ujar Gita. 

Luvina memang melupakan satu hal. Pria yang mau dijodohkan dengannnya adalah teman sewaktu ia kecil. Namun, mereka berteman hanya sebentar, siapa namanya ia pun lupa tak tahu. Lupa. Saat itu Tante Rana menginap di rumahnya hanya semalam, saat ia terbangun di pagi hari, mereka sudah tidak ada. Satu hal yang pasti, anak kecil yang dulu itu gendut, kuat makan, dan berkacamata tebal. Ia mengingat sosoknya, meski tak pernah menilai sesuatu hanya dari penampilan seseorang.



                              

"Iya, gue emang pernah temenan sama dia, tapi itu sebentar loh, Git. Tante Rana nginap di rumah gue cuma semalam aja."



                              

"Sabar aja kali, Vin, mungkin saja lelaki itu emang udah jodoh lo juga."



                              

"Masa iya, umur gue yang baru dua puluh lima tahun harus menikah? Umur kayak kita gini kan, harusnya kuliah ngejar strata dua sampai karir nanti. Masa iya, gue harus nikah? Ya Tuhan ... Gue sebel banget sama hidup gue. Kenapa ya, ada perjodohan di zaman modern kayak gini?"



                              

"Sabar dong, Vin, lo kan tahu nyokap lo itu gimana."



                              

"Kalau udah kayak gini, gue jadi kangen bokap.



                              

"Ya udah, gue bakal dengerin lo sampai cerita lo selesai. Gue yakin kok, Vin, nyokap lo pengin yang terbaik buat lo. Mana ada sih orang tua mau jerumusin anaknya ke lubang maut? Nggak ada, kan? Jadi lo yakin aja, pilihan nyokap lo itu adalah yang terbaik. Ingat lo hanya punya ibu dan kakak, jadi lo musti nurut sama mereka," ujar Gita, membuatnya merasa sedikit tenang,

"Tapi, gue tanya deh sama lo, Vin. Satu hal saja ...."


Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Pak Dosen Suamiku

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



 


Full Episode Novel Pak Dosen Suamiku. Novel Karya dari Irhen Dirga Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Wattpad) . 


Detail Novel

  • Judul   : Pak Dosen Suamiku    

  • Penulis : Irhen Dirga

  • Genre   : Fiksi rromanti

  • Source  : Wattpad

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

 Banyak usaha dan waktu yang Luvina lalui, tapi mamanya  tetap keuekuh menjodohkan dirinya dengan anak Tante Rana. Entah kenapa, setiap usaha yang ia lakukan untuk menggagalkan pertemuan keluarga, tak pernah membuat wanita paruh baya itu menyerah. 

Apakah harus dijodohkan seperti ini? Kenapa Mama tidak pernah membebaskanku memilih pasangan hidup sendiri? 



                              

Setelah papanya meninggal,  sang mama memang lebih mengekang Luvina. Beliau ingin memberikan yang terbaik untuk putrinya. Namun, sesuatu yang dianggap baik itu, justru membuat Luvina bingung dan pusing.

Gadis itu berjalan pelan menyusuri koridor kampus, dengan pikiran menerawang lalu memasuki ruangan. Tampak teman-teman seruangannya sedang berkerumun, termasuk Gita, sahabatnya. Luvina menghampiri mereka. Situasi yang sedikit aneh tak seperti biasa, membuatnya penasaran.



                              

"Ada apa? Berita apa lagi, nih? tanya Luvina. Meski sebenarnya  malas, rasa penasaran menuntunnya ke sana.



                              

"Eh, Luvina. Ayo, duduk sini, Vin!" ajak Gita, sembari menarik tangan sahabatnya.



                              

"Lo tahu nggak, Vin. Kita kedatangan dosen baru loh, dari Jepang. Lihat nih, gue udah mandi pagi buta demi dosen kita itu. Emangnya lo nggak buka grup Whatsapp, ya?" tanya Nelly.



                              

"Oh, enggak. Semalam ponsel gue lowbatt, jadi nggak sempat buka. Ya udah, lanjutkan saja, ya," ucap Luvina, lalu beranjak menjauh dari kerumunan para wanita kesepian. Kenapa kesepian? Karena mereka nggak pernah berhenti mencari perhatian pada lelaki di luar sana.



                              

"Lo kenapa lagi mukanya asem begitu? Masih persoalan perjodohan lo?" tanya Gita, yang ternyata sudah keluar dari kerumunan itu.



                              

"Hooh ... emang mau masalah apa lagi? Sebel deh, pengin nangis terus tahu nggak!"



                              

"Kenapa?"



                              

"Nyokap makin keukeuh ngejodohin gue sama anak Tante Rana. Gue males banget, Git. Apalagi gue nggak pernah ngeliat cowok yang bakal dijodohin itu. Pas minta sama nyokap fotonya, atau minta ke Tante Rana foto anaknya itu, ehh ... malah gue dibilang ngebet, agresif. Gue disuruh sabar, dan ntar bakal liat dia di acara hari H nanti. Kan sebel gue, Git!" kata Luvina. 

Memang  gadis itu akhir-akhir ini mengalami sstres, memikirkan perjodohan yang sudah diatur orang tuanya jauh sebelum dirinya itu dewasa. Mengabaikan kebisingan di sebelah, karena ia tak tahan ingin bercerita pada Gita.



                              

"Lo khawatir cowok yang bakal dijodohin sama lo itu ... jelek?"



                              

"Ada ya, Git  nikah, tapi nggak tahu siapa calon suami kita?"



                              

"Yah, gue tahu sih, gimana perasaan lo. Tapi kan, kalian itu temen kecil," ujar Gita. 

Luvina memang melupakan satu hal. Pria yang mau dijodohkan dengannnya adalah teman sewaktu ia kecil. Namun, mereka berteman hanya sebentar, siapa namanya ia pun lupa tak tahu. Lupa. Saat itu Tante Rana menginap di rumahnya hanya semalam, saat ia terbangun di pagi hari, mereka sudah tidak ada. Satu hal yang pasti, anak kecil yang dulu itu gendut, kuat makan, dan berkacamata tebal. Ia mengingat sosoknya, meski tak pernah menilai sesuatu hanya dari penampilan seseorang.



                              

"Iya, gue emang pernah temenan sama dia, tapi itu sebentar loh, Git. Tante Rana nginap di rumah gue cuma semalam aja."



                              

"Sabar aja kali, Vin, mungkin saja lelaki itu emang udah jodoh lo juga."



                              

"Masa iya, umur gue yang baru dua puluh lima tahun harus menikah? Umur kayak kita gini kan, harusnya kuliah ngejar strata dua sampai karir nanti. Masa iya, gue harus nikah? Ya Tuhan ... Gue sebel banget sama hidup gue. Kenapa ya, ada perjodohan di zaman modern kayak gini?"



                              

"Sabar dong, Vin, lo kan tahu nyokap lo itu gimana."



                              

"Kalau udah kayak gini, gue jadi kangen bokap.



                              

"Ya udah, gue bakal dengerin lo sampai cerita lo selesai. Gue yakin kok, Vin, nyokap lo pengin yang terbaik buat lo. Mana ada sih orang tua mau jerumusin anaknya ke lubang maut? Nggak ada, kan? Jadi lo yakin aja, pilihan nyokap lo itu adalah yang terbaik. Ingat lo hanya punya ibu dan kakak, jadi lo musti nurut sama mereka," ujar Gita, membuatnya merasa sedikit tenang,

"Tapi, gue tanya deh sama lo, Vin. Satu hal saja ...."


Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Pak Dosen Suamiku

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



 


Full Episode Novel Pak Dosen Suamiku. Novel Karya dari Irhen Dirga Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Wattpad) . 


Detail Novel

  • Judul   : Pak Dosen Suamiku    

  • Penulis : Irhen Dirga

  • Genre   : Fiksi rromanti

  • Source  : Wattpad

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

 Banyak usaha dan waktu yang Luvina lalui, tapi mamanya  tetap keuekuh menjodohkan dirinya dengan anak Tante Rana. Entah kenapa, setiap usaha yang ia lakukan untuk menggagalkan pertemuan keluarga, tak pernah membuat wanita paruh baya itu menyerah. 

Apakah harus dijodohkan seperti ini? Kenapa Mama tidak pernah membebaskanku memilih pasangan hidup sendiri? 



                              

Setelah papanya meninggal,  sang mama memang lebih mengekang Luvina. Beliau ingin memberikan yang terbaik untuk putrinya. Namun, sesuatu yang dianggap baik itu, justru membuat Luvina bingung dan pusing.

Gadis itu berjalan pelan menyusuri koridor kampus, dengan pikiran menerawang lalu memasuki ruangan. Tampak teman-teman seruangannya sedang berkerumun, termasuk Gita, sahabatnya. Luvina menghampiri mereka. Situasi yang sedikit aneh tak seperti biasa, membuatnya penasaran.



                              

"Ada apa? Berita apa lagi, nih? tanya Luvina. Meski sebenarnya  malas, rasa penasaran menuntunnya ke sana.



                              

"Eh, Luvina. Ayo, duduk sini, Vin!" ajak Gita, sembari menarik tangan sahabatnya.



                              

"Lo tahu nggak, Vin. Kita kedatangan dosen baru loh, dari Jepang. Lihat nih, gue udah mandi pagi buta demi dosen kita itu. Emangnya lo nggak buka grup Whatsapp, ya?" tanya Nelly.



                              

"Oh, enggak. Semalam ponsel gue lowbatt, jadi nggak sempat buka. Ya udah, lanjutkan saja, ya," ucap Luvina, lalu beranjak menjauh dari kerumunan para wanita kesepian. Kenapa kesepian? Karena mereka nggak pernah berhenti mencari perhatian pada lelaki di luar sana.



                              

"Lo kenapa lagi mukanya asem begitu? Masih persoalan perjodohan lo?" tanya Gita, yang ternyata sudah keluar dari kerumunan itu.



                              

"Hooh ... emang mau masalah apa lagi? Sebel deh, pengin nangis terus tahu nggak!"



                              

"Kenapa?"



                              

"Nyokap makin keukeuh ngejodohin gue sama anak Tante Rana. Gue males banget, Git. Apalagi gue nggak pernah ngeliat cowok yang bakal dijodohin itu. Pas minta sama nyokap fotonya, atau minta ke Tante Rana foto anaknya itu, ehh ... malah gue dibilang ngebet, agresif. Gue disuruh sabar, dan ntar bakal liat dia di acara hari H nanti. Kan sebel gue, Git!" kata Luvina. 

Memang  gadis itu akhir-akhir ini mengalami sstres, memikirkan perjodohan yang sudah diatur orang tuanya jauh sebelum dirinya itu dewasa. Mengabaikan kebisingan di sebelah, karena ia tak tahan ingin bercerita pada Gita.



                              

"Lo khawatir cowok yang bakal dijodohin sama lo itu ... jelek?"



                              

"Ada ya, Git  nikah, tapi nggak tahu siapa calon suami kita?"



                              

"Yah, gue tahu sih, gimana perasaan lo. Tapi kan, kalian itu temen kecil," ujar Gita. 

Luvina memang melupakan satu hal. Pria yang mau dijodohkan dengannnya adalah teman sewaktu ia kecil. Namun, mereka berteman hanya sebentar, siapa namanya ia pun lupa tak tahu. Lupa. Saat itu Tante Rana menginap di rumahnya hanya semalam, saat ia terbangun di pagi hari, mereka sudah tidak ada. Satu hal yang pasti, anak kecil yang dulu itu gendut, kuat makan, dan berkacamata tebal. Ia mengingat sosoknya, meski tak pernah menilai sesuatu hanya dari penampilan seseorang.



                              

"Iya, gue emang pernah temenan sama dia, tapi itu sebentar loh, Git. Tante Rana nginap di rumah gue cuma semalam aja."



                              

"Sabar aja kali, Vin, mungkin saja lelaki itu emang udah jodoh lo juga."



                              

"Masa iya, umur gue yang baru dua puluh lima tahun harus menikah? Umur kayak kita gini kan, harusnya kuliah ngejar strata dua sampai karir nanti. Masa iya, gue harus nikah? Ya Tuhan ... Gue sebel banget sama hidup gue. Kenapa ya, ada perjodohan di zaman modern kayak gini?"



                              

"Sabar dong, Vin, lo kan tahu nyokap lo itu gimana."



                              

"Kalau udah kayak gini, gue jadi kangen bokap.



                              

"Ya udah, gue bakal dengerin lo sampai cerita lo selesai. Gue yakin kok, Vin, nyokap lo pengin yang terbaik buat lo. Mana ada sih orang tua mau jerumusin anaknya ke lubang maut? Nggak ada, kan? Jadi lo yakin aja, pilihan nyokap lo itu adalah yang terbaik. Ingat lo hanya punya ibu dan kakak, jadi lo musti nurut sama mereka," ujar Gita, membuatnya merasa sedikit tenang,

"Tapi, gue tanya deh sama lo, Vin. Satu hal saja ...."


Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Pak Dosen Suamiku

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



 


Full Episode Novel Pak Dosen Suamiku. Novel Karya dari Irhen Dirga Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Wattpad) . 


Detail Novel

  • Judul   : Pak Dosen Suamiku    

  • Penulis : Irhen Dirga

  • Genre   : Fiksi rromanti

  • Source  : Wattpad

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

 Banyak usaha dan waktu yang Luvina lalui, tapi mamanya  tetap keuekuh menjodohkan dirinya dengan anak Tante Rana. Entah kenapa, setiap usaha yang ia lakukan untuk menggagalkan pertemuan keluarga, tak pernah membuat wanita paruh baya itu menyerah. 

Apakah harus dijodohkan seperti ini? Kenapa Mama tidak pernah membebaskanku memilih pasangan hidup sendiri? 



                              

Setelah papanya meninggal,  sang mama memang lebih mengekang Luvina. Beliau ingin memberikan yang terbaik untuk putrinya. Namun, sesuatu yang dianggap baik itu, justru membuat Luvina bingung dan pusing.

Gadis itu berjalan pelan menyusuri koridor kampus, dengan pikiran menerawang lalu memasuki ruangan. Tampak teman-teman seruangannya sedang berkerumun, termasuk Gita, sahabatnya. Luvina menghampiri mereka. Situasi yang sedikit aneh tak seperti biasa, membuatnya penasaran.



                              

"Ada apa? Berita apa lagi, nih? tanya Luvina. Meski sebenarnya  malas, rasa penasaran menuntunnya ke sana.



                              

"Eh, Luvina. Ayo, duduk sini, Vin!" ajak Gita, sembari menarik tangan sahabatnya.



                              

"Lo tahu nggak, Vin. Kita kedatangan dosen baru loh, dari Jepang. Lihat nih, gue udah mandi pagi buta demi dosen kita itu. Emangnya lo nggak buka grup Whatsapp, ya?" tanya Nelly.



                              

"Oh, enggak. Semalam ponsel gue lowbatt, jadi nggak sempat buka. Ya udah, lanjutkan saja, ya," ucap Luvina, lalu beranjak menjauh dari kerumunan para wanita kesepian. Kenapa kesepian? Karena mereka nggak pernah berhenti mencari perhatian pada lelaki di luar sana.



                              

"Lo kenapa lagi mukanya asem begitu? Masih persoalan perjodohan lo?" tanya Gita, yang ternyata sudah keluar dari kerumunan itu.



                              

"Hooh ... emang mau masalah apa lagi? Sebel deh, pengin nangis terus tahu nggak!"



                              

"Kenapa?"



                              

"Nyokap makin keukeuh ngejodohin gue sama anak Tante Rana. Gue males banget, Git. Apalagi gue nggak pernah ngeliat cowok yang bakal dijodohin itu. Pas minta sama nyokap fotonya, atau minta ke Tante Rana foto anaknya itu, ehh ... malah gue dibilang ngebet, agresif. Gue disuruh sabar, dan ntar bakal liat dia di acara hari H nanti. Kan sebel gue, Git!" kata Luvina. 

Memang  gadis itu akhir-akhir ini mengalami sstres, memikirkan perjodohan yang sudah diatur orang tuanya jauh sebelum dirinya itu dewasa. Mengabaikan kebisingan di sebelah, karena ia tak tahan ingin bercerita pada Gita.



                              

"Lo khawatir cowok yang bakal dijodohin sama lo itu ... jelek?"



                              

"Ada ya, Git  nikah, tapi nggak tahu siapa calon suami kita?"



                              

"Yah, gue tahu sih, gimana perasaan lo. Tapi kan, kalian itu temen kecil," ujar Gita. 

Luvina memang melupakan satu hal. Pria yang mau dijodohkan dengannnya adalah teman sewaktu ia kecil. Namun, mereka berteman hanya sebentar, siapa namanya ia pun lupa tak tahu. Lupa. Saat itu Tante Rana menginap di rumahnya hanya semalam, saat ia terbangun di pagi hari, mereka sudah tidak ada. Satu hal yang pasti, anak kecil yang dulu itu gendut, kuat makan, dan berkacamata tebal. Ia mengingat sosoknya, meski tak pernah menilai sesuatu hanya dari penampilan seseorang.



                              

"Iya, gue emang pernah temenan sama dia, tapi itu sebentar loh, Git. Tante Rana nginap di rumah gue cuma semalam aja."



                              

"Sabar aja kali, Vin, mungkin saja lelaki itu emang udah jodoh lo juga."



                              

"Masa iya, umur gue yang baru dua puluh lima tahun harus menikah? Umur kayak kita gini kan, harusnya kuliah ngejar strata dua sampai karir nanti. Masa iya, gue harus nikah? Ya Tuhan ... Gue sebel banget sama hidup gue. Kenapa ya, ada perjodohan di zaman modern kayak gini?"



                              

"Sabar dong, Vin, lo kan tahu nyokap lo itu gimana."



                              

"Kalau udah kayak gini, gue jadi kangen bokap.



                              

"Ya udah, gue bakal dengerin lo sampai cerita lo selesai. Gue yakin kok, Vin, nyokap lo pengin yang terbaik buat lo. Mana ada sih orang tua mau jerumusin anaknya ke lubang maut? Nggak ada, kan? Jadi lo yakin aja, pilihan nyokap lo itu adalah yang terbaik. Ingat lo hanya punya ibu dan kakak, jadi lo musti nurut sama mereka," ujar Gita, membuatnya merasa sedikit tenang,

"Tapi, gue tanya deh sama lo, Vin. Satu hal saja ...."


Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Pak Dosen Suamiku

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



Download Novel Cinta Yang Terbelah PDF by Rustina Zahra
Lihat Detail

Download Novel Cinta Yang Terbelah PDF by Rustina Zahra

 


Full Episode Novel Cinta Yang Terbelah. Novel Karya dari Rustina Zahra Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Dreame) . 


Detail Novel

  • Judul   : Cinta Yang Terbelah    

  • Penulis : Rustina Zahra

  • Genre   : Romantis

  • Source  : Dreame

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

      Yuda mengenakan jaketnya, lalu memasang helmya. Sementara Ajeng menggantung tas berisi bekal suaminya di gantungan yang ada di bawah stang motor matic milik Yuda.


Yuda memasukan tas kresek yang berisi pakaian kerja, dompet, dan ponselnya ke bawah jok motornya.


Terakhir, ia meminum kopi yang diambil Ajeng dari atas meja.


Setelah meneguk kopinya, dan menyerahkan gelas itu kembali pada Ajeng.


     "Mas pergi ya Dek, doakan semoga hasil hari ini lebih baik dari kemarin, aamiin" mereka mengucap Aamiin berbarengan. Yuda meraih kepala istrinya. Mendaratkan kecupan penuh cinta di kening istrinya. Ajeng meraih telapak tangan Yuda, mencium punggung tangan suaminya.


      "Hati-hati ya Mas"


      "Iya Dek, Mas pergi ya, jangan lupa minum obatmu, assalamuallaikum"


      "Ya Mas, walaikum salam"


Yuda berlalu dari teras rumah petak yang ditempati bersama istrinya. Ajeng kembali masuk ke dalam rumah setelah suaminya menghilang dari pandangannya.


Ajeng sangat kasihan pada suaminya, yang harus bekerja keras untuk kehidupan mereka, juga kehidupan keluarga di kampung. Tapi apa yang bisa ia lakukan, kondisi kesehatannya tidak memungkinkan ia untuk bekerja. Dan Yudapun tidak mengijinkan ia ikut bekerja.


Hanya doa yang bisa Ajeng berikan untuk membantu suaminya. Agar suaminya mendapatkan rezeki yang bisa mencukupi kebutuhan mereka.


--


     Meski lelah setelah bekerja di pasar, tapi Yuda tetap bersemangat untuk datang bekerja di kantornya. Siang ini Yuda baru datang dari Bandara, mengantarkan Manager pemasaran yang pergi ke luar kota, ia melangkah untuk memasuki ruangan kantor, ketika salah satu security memanggilnya.


     "Mas Yuda!"


Yuda menolehkan kepalanya, Pak Bisri, Security senior mendekatinya.


     "Mas Yuda"


     "Assalamuallaikum Pak Bisri"


     "Walaikum salam Mas Yuda"


     "Ada apa Pak?"


     "Tadi, Mbak Wuri, sekretaris Pak Boss menitipkan pesan untuk Mas Yuda"


     "Pesan apa Pak?" Yuda mengerutkan keningnya.


Ia merasa sedikit cemas, takut ada yang salah pada pekerjaannya.


     "Mas Yuda, diminta menghadap Pak Boss sekarang juga"


     "Menghadap Boss? Aduh, saya ada salah apa ya Pak?"


Suara Yuda terdengar sangat cemas.


     "Tidak tahu Mas Yuda, saya hanya menyampaikan saja. Sebaiknya Mas cepat temui Pak Boss" sahut Pak Bisri.


      "Ya Pak, terimakasih Pak, assalamuallaikum"


      "Walaikum salam"


     Dengan hati was-was Yuda memasuki kantor, menaiki lift sampai di lantai tempat ruangan kantor Pak Handoyo, Bossnya berada. Sepanjang perjalanan ia terus berdoa, agar bukan berita buruk yang akan diterimanya.


Ia disambut oleh Wuri, sekertaris Pak Handoyo.


     "Assalamuallaikum Mbak Wuri"


     "Walaikum salam, Mas Yuda, mari ikut saya" Wuri segera melangkah mendahului Yuda. Yuda mengikuti di belakangnya.


Wuri mengetuk pintu ruangan Pak Handoyo.


      "Masuk!"


Wuri membuka pintu.


     "Permisi Pak, Mas Yuda siap menemui Bapak"


     "Suruh dia masuk, dan kamu bisa kembali ke tempatmu"


     "Baik Pak, silahkan Mas"


Yuda melangkah masuk.


      "Assalamuallaikum Pak"


Kepalanya mengangguk hormat pada Pak Handoyo. Meski hatinya tengah gelisah, ia mencoba untuk bersikap biasa saja.


     "Duduklah" Pak Handoyo menunjuk kursi yang ada di seberang kursinya. Jarak mereka terpisah oleh meja kerja. Ini pertama kalinya Yuda masuk ke ruangan kantor Bossnya. Ia yakin kursi yang ia duduki pastilah sangat mahal, mungkin nilainya lebih dari sebulan gajinya.


     "Kamu tahu kenapa saya memanggilmu?" Tanya Pak Handoyo.


Yuda menggelengkan kepalanya.


    "Saya tidak tahu Pak"


    "Mulai besok kamu tidak usah datang untuk bekerja di sini lagi, kamu dibebas tugaskan dari pekerjaanmu!" Jawaban Pak Handoyo bagai petir di siang bolong bagi Yuda.


     "Maaf Pak, kalau boleh tahu, apa kesalahan saya?" Yuda mencoba memberanikan diri untuk bertanya. Sejujurnya ia bingung, kenapa harus Pak Handoyo langsung yang menyampaikan pemecatan atas dirinya. Ia hanya seorang supir, bukan staff penting di kantor ini.


     "Kamu tidak punya salah Yuda"


     "Kalau begitu kenapa saya dipecat Pak?"


     "Kamu dipecat dari kantor ini, karena kamu akan dipekerjakan sebagai supir pribadi cucu kakak Saya."


Sekali lagi jawaban Pak Handoyo membuat Yuda terkejut.


     "Maksud Bapak?"


     "Mulai besok kamu bekerja di rumah kakak saya. Jam kerja, sama dengan jam kantor. Gaji yang kamu dapat jauh lebih besar. Tapi kamu harus siap mengantar dan menjaga cucu kakak saya ke manapun dia pergi"


     "Cucu kakak Bapak?"


     "Ya, cucu kakak saya. Kami tidak memilihmu secara sembarangan Yuda. Selama 3 bulan ini kami sudah mengamati kinerja para supir di perusahaan ini, juga supir-supir di beberapa kantor cabang.


Kamu dinilai berdedikasi tinggi, penuh semangat, orang yang taat. Sopan santun dalam bertutur kata dan bersikap, penuh etika dan tata krama. Serta masa kerjamu yang sudah mencapai 10 tahun. Tidak pernah ada yang mengeluh dengan pekerjaanmu. Karena itulah kamu yang terpilih. Besok pagi datanglah ke alamat ini, cari Mr. Yamata di sana. Katakan kau orang suruhanku, mengerti Yuda!"


     "Mr. Yamata, maksud Bapak saya bekerja di rumah Boss besar?" Tanya Yuda tidak percaya.


     "Ya, sekarang kembalilah bekerja, nikmati hari terakhirmu di kantor ini, dan ingat, sebelum pukul 8 pagi, kamu harus ada di rumah kakakku"


     "Baik Pak, saya permisi, assalamuallaikum." Yuda menjabat tangan Pak Handoyo dengan erat. Lalu ia melangkah dengan hati lapang.


     'Alhamdulillah ya Allah, semoga aku betah bekerja di rumah boss besar. Hmm sebesar apa cucunya, ehmm berapa ya usianya. 8,10,12, atau 14 tahun. Pasti akan sangat menyenangkan berinteraksi dengan anak-anak, hhhh aku jadi merindukan kedua keponakanku, semoga mereka selalu bahagia, aamiin'


--


     Yuda tiba di rumahnya, di sambut senyum manis istrinya, yang sudah siap dengan teh hangat di tangannya. Yuda memasukan motornya ke dalam rumah, lalu menutup dan mengunci pintunya.


    "Mas kenapa? Wajah Mas lesu sekali. Mas sakit?" Tanya Ajeng lembut, setelah suaminya itu duduk di atas tikar yang di gelar di ruang tamu. Dan Yuda sudah meneguk teh hangatnya.


    "Aku..aku dipecat Dek" jawab Yuda lirih.


    "Ya Allah, Mas salah apa?"


    "Aku tidak punya salah Dek"


    "Kalau tidak punya salah, kenapa dipecat Mas?"


    "Aku dipecat dari kantor, tapi dipekerjakan sebagai supir pribadi di rumah Pak Boss besar. Di rumah Mister Yamata, gajinya lebih besar kata Pak Handoyo" jawab Yuda dengan wajah berseri.


Mata Ajeng berbinar mendengarnya.


     "Alhamdulillah Ya Allah. Lalu bagaimana dengan pinjaman Mas yang masih ada di kantor?"


     "Astaghfirullah hal adzim, aku lupa menanyakan hal itu Dek, nanti aku telpon Mas Ilham untuk menanyakan hal itu"


     "Maafkan aku ya Mas, karena aku, Mas jadi harus punya hutang di kantor" ucap Ajeng lirih, matanya jadi berkaca-kaca.


     "Jangan bilang begitu Sayang, aku mencintaimu. Aku suamimu, aku bertanggung jawab penuh atas dirimu, pada orang tuamu, juga pada Allah. Jangan menghitung apapun di antara kita. Bahagiaku bahagiamu, dukaku dukamu, tawaku  tawamu, air matamu, adalah kesedihanku." Yuda menghapus air mata yang luruh dan jatuh di pipi Ajeng.


Yuda meraih bahu Ajeng, dipeluknya erat wanita yang sudah dinikahinya selama 3 tahun itu dengan penuh cinta. Ajeng menangis haru akan kasih sayang suaminya. Suaminya yang mau menerima dirinya apa adanya, mau menerima kekurangannya, mau menerima masa lalunya yang kelam tanpa pernah mencela.


Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Cinta Yang Terbelah

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



 


Full Episode Novel Cinta Yang Terbelah. Novel Karya dari Rustina Zahra Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Dreame) . 


Detail Novel

  • Judul   : Cinta Yang Terbelah    

  • Penulis : Rustina Zahra

  • Genre   : Romantis

  • Source  : Dreame

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

      Yuda mengenakan jaketnya, lalu memasang helmya. Sementara Ajeng menggantung tas berisi bekal suaminya di gantungan yang ada di bawah stang motor matic milik Yuda.


Yuda memasukan tas kresek yang berisi pakaian kerja, dompet, dan ponselnya ke bawah jok motornya.


Terakhir, ia meminum kopi yang diambil Ajeng dari atas meja.


Setelah meneguk kopinya, dan menyerahkan gelas itu kembali pada Ajeng.


     "Mas pergi ya Dek, doakan semoga hasil hari ini lebih baik dari kemarin, aamiin" mereka mengucap Aamiin berbarengan. Yuda meraih kepala istrinya. Mendaratkan kecupan penuh cinta di kening istrinya. Ajeng meraih telapak tangan Yuda, mencium punggung tangan suaminya.


      "Hati-hati ya Mas"


      "Iya Dek, Mas pergi ya, jangan lupa minum obatmu, assalamuallaikum"


      "Ya Mas, walaikum salam"


Yuda berlalu dari teras rumah petak yang ditempati bersama istrinya. Ajeng kembali masuk ke dalam rumah setelah suaminya menghilang dari pandangannya.


Ajeng sangat kasihan pada suaminya, yang harus bekerja keras untuk kehidupan mereka, juga kehidupan keluarga di kampung. Tapi apa yang bisa ia lakukan, kondisi kesehatannya tidak memungkinkan ia untuk bekerja. Dan Yudapun tidak mengijinkan ia ikut bekerja.


Hanya doa yang bisa Ajeng berikan untuk membantu suaminya. Agar suaminya mendapatkan rezeki yang bisa mencukupi kebutuhan mereka.


--


     Meski lelah setelah bekerja di pasar, tapi Yuda tetap bersemangat untuk datang bekerja di kantornya. Siang ini Yuda baru datang dari Bandara, mengantarkan Manager pemasaran yang pergi ke luar kota, ia melangkah untuk memasuki ruangan kantor, ketika salah satu security memanggilnya.


     "Mas Yuda!"


Yuda menolehkan kepalanya, Pak Bisri, Security senior mendekatinya.


     "Mas Yuda"


     "Assalamuallaikum Pak Bisri"


     "Walaikum salam Mas Yuda"


     "Ada apa Pak?"


     "Tadi, Mbak Wuri, sekretaris Pak Boss menitipkan pesan untuk Mas Yuda"


     "Pesan apa Pak?" Yuda mengerutkan keningnya.


Ia merasa sedikit cemas, takut ada yang salah pada pekerjaannya.


     "Mas Yuda, diminta menghadap Pak Boss sekarang juga"


     "Menghadap Boss? Aduh, saya ada salah apa ya Pak?"


Suara Yuda terdengar sangat cemas.


     "Tidak tahu Mas Yuda, saya hanya menyampaikan saja. Sebaiknya Mas cepat temui Pak Boss" sahut Pak Bisri.


      "Ya Pak, terimakasih Pak, assalamuallaikum"


      "Walaikum salam"


     Dengan hati was-was Yuda memasuki kantor, menaiki lift sampai di lantai tempat ruangan kantor Pak Handoyo, Bossnya berada. Sepanjang perjalanan ia terus berdoa, agar bukan berita buruk yang akan diterimanya.


Ia disambut oleh Wuri, sekertaris Pak Handoyo.


     "Assalamuallaikum Mbak Wuri"


     "Walaikum salam, Mas Yuda, mari ikut saya" Wuri segera melangkah mendahului Yuda. Yuda mengikuti di belakangnya.


Wuri mengetuk pintu ruangan Pak Handoyo.


      "Masuk!"


Wuri membuka pintu.


     "Permisi Pak, Mas Yuda siap menemui Bapak"


     "Suruh dia masuk, dan kamu bisa kembali ke tempatmu"


     "Baik Pak, silahkan Mas"


Yuda melangkah masuk.


      "Assalamuallaikum Pak"


Kepalanya mengangguk hormat pada Pak Handoyo. Meski hatinya tengah gelisah, ia mencoba untuk bersikap biasa saja.


     "Duduklah" Pak Handoyo menunjuk kursi yang ada di seberang kursinya. Jarak mereka terpisah oleh meja kerja. Ini pertama kalinya Yuda masuk ke ruangan kantor Bossnya. Ia yakin kursi yang ia duduki pastilah sangat mahal, mungkin nilainya lebih dari sebulan gajinya.


     "Kamu tahu kenapa saya memanggilmu?" Tanya Pak Handoyo.


Yuda menggelengkan kepalanya.


    "Saya tidak tahu Pak"


    "Mulai besok kamu tidak usah datang untuk bekerja di sini lagi, kamu dibebas tugaskan dari pekerjaanmu!" Jawaban Pak Handoyo bagai petir di siang bolong bagi Yuda.


     "Maaf Pak, kalau boleh tahu, apa kesalahan saya?" Yuda mencoba memberanikan diri untuk bertanya. Sejujurnya ia bingung, kenapa harus Pak Handoyo langsung yang menyampaikan pemecatan atas dirinya. Ia hanya seorang supir, bukan staff penting di kantor ini.


     "Kamu tidak punya salah Yuda"


     "Kalau begitu kenapa saya dipecat Pak?"


     "Kamu dipecat dari kantor ini, karena kamu akan dipekerjakan sebagai supir pribadi cucu kakak Saya."


Sekali lagi jawaban Pak Handoyo membuat Yuda terkejut.


     "Maksud Bapak?"


     "Mulai besok kamu bekerja di rumah kakak saya. Jam kerja, sama dengan jam kantor. Gaji yang kamu dapat jauh lebih besar. Tapi kamu harus siap mengantar dan menjaga cucu kakak saya ke manapun dia pergi"


     "Cucu kakak Bapak?"


     "Ya, cucu kakak saya. Kami tidak memilihmu secara sembarangan Yuda. Selama 3 bulan ini kami sudah mengamati kinerja para supir di perusahaan ini, juga supir-supir di beberapa kantor cabang.


Kamu dinilai berdedikasi tinggi, penuh semangat, orang yang taat. Sopan santun dalam bertutur kata dan bersikap, penuh etika dan tata krama. Serta masa kerjamu yang sudah mencapai 10 tahun. Tidak pernah ada yang mengeluh dengan pekerjaanmu. Karena itulah kamu yang terpilih. Besok pagi datanglah ke alamat ini, cari Mr. Yamata di sana. Katakan kau orang suruhanku, mengerti Yuda!"


     "Mr. Yamata, maksud Bapak saya bekerja di rumah Boss besar?" Tanya Yuda tidak percaya.


     "Ya, sekarang kembalilah bekerja, nikmati hari terakhirmu di kantor ini, dan ingat, sebelum pukul 8 pagi, kamu harus ada di rumah kakakku"


     "Baik Pak, saya permisi, assalamuallaikum." Yuda menjabat tangan Pak Handoyo dengan erat. Lalu ia melangkah dengan hati lapang.


     'Alhamdulillah ya Allah, semoga aku betah bekerja di rumah boss besar. Hmm sebesar apa cucunya, ehmm berapa ya usianya. 8,10,12, atau 14 tahun. Pasti akan sangat menyenangkan berinteraksi dengan anak-anak, hhhh aku jadi merindukan kedua keponakanku, semoga mereka selalu bahagia, aamiin'


--


     Yuda tiba di rumahnya, di sambut senyum manis istrinya, yang sudah siap dengan teh hangat di tangannya. Yuda memasukan motornya ke dalam rumah, lalu menutup dan mengunci pintunya.


    "Mas kenapa? Wajah Mas lesu sekali. Mas sakit?" Tanya Ajeng lembut, setelah suaminya itu duduk di atas tikar yang di gelar di ruang tamu. Dan Yuda sudah meneguk teh hangatnya.


    "Aku..aku dipecat Dek" jawab Yuda lirih.


    "Ya Allah, Mas salah apa?"


    "Aku tidak punya salah Dek"


    "Kalau tidak punya salah, kenapa dipecat Mas?"


    "Aku dipecat dari kantor, tapi dipekerjakan sebagai supir pribadi di rumah Pak Boss besar. Di rumah Mister Yamata, gajinya lebih besar kata Pak Handoyo" jawab Yuda dengan wajah berseri.


Mata Ajeng berbinar mendengarnya.


     "Alhamdulillah Ya Allah. Lalu bagaimana dengan pinjaman Mas yang masih ada di kantor?"


     "Astaghfirullah hal adzim, aku lupa menanyakan hal itu Dek, nanti aku telpon Mas Ilham untuk menanyakan hal itu"


     "Maafkan aku ya Mas, karena aku, Mas jadi harus punya hutang di kantor" ucap Ajeng lirih, matanya jadi berkaca-kaca.


     "Jangan bilang begitu Sayang, aku mencintaimu. Aku suamimu, aku bertanggung jawab penuh atas dirimu, pada orang tuamu, juga pada Allah. Jangan menghitung apapun di antara kita. Bahagiaku bahagiamu, dukaku dukamu, tawaku  tawamu, air matamu, adalah kesedihanku." Yuda menghapus air mata yang luruh dan jatuh di pipi Ajeng.


Yuda meraih bahu Ajeng, dipeluknya erat wanita yang sudah dinikahinya selama 3 tahun itu dengan penuh cinta. Ajeng menangis haru akan kasih sayang suaminya. Suaminya yang mau menerima dirinya apa adanya, mau menerima kekurangannya, mau menerima masa lalunya yang kelam tanpa pernah mencela.


Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Cinta Yang Terbelah

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa.