Showing posts with label Dreame. Show all posts
Showing posts with label Dreame. Show all posts
Download Novel Cinta Yang Terbelah PDF by Rustina Zahra
Lihat Detail

Download Novel Cinta Yang Terbelah PDF by Rustina Zahra

 


Full Episode Novel Cinta Yang Terbelah. Novel Karya dari Rustina Zahra Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Dreame) . 


Detail Novel

  • Judul   : Cinta Yang Terbelah    

  • Penulis : Rustina Zahra

  • Genre   : Romantis

  • Source  : Dreame

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

      Yuda mengenakan jaketnya, lalu memasang helmya. Sementara Ajeng menggantung tas berisi bekal suaminya di gantungan yang ada di bawah stang motor matic milik Yuda.


Yuda memasukan tas kresek yang berisi pakaian kerja, dompet, dan ponselnya ke bawah jok motornya.


Terakhir, ia meminum kopi yang diambil Ajeng dari atas meja.


Setelah meneguk kopinya, dan menyerahkan gelas itu kembali pada Ajeng.


     "Mas pergi ya Dek, doakan semoga hasil hari ini lebih baik dari kemarin, aamiin" mereka mengucap Aamiin berbarengan. Yuda meraih kepala istrinya. Mendaratkan kecupan penuh cinta di kening istrinya. Ajeng meraih telapak tangan Yuda, mencium punggung tangan suaminya.


      "Hati-hati ya Mas"


      "Iya Dek, Mas pergi ya, jangan lupa minum obatmu, assalamuallaikum"


      "Ya Mas, walaikum salam"


Yuda berlalu dari teras rumah petak yang ditempati bersama istrinya. Ajeng kembali masuk ke dalam rumah setelah suaminya menghilang dari pandangannya.


Ajeng sangat kasihan pada suaminya, yang harus bekerja keras untuk kehidupan mereka, juga kehidupan keluarga di kampung. Tapi apa yang bisa ia lakukan, kondisi kesehatannya tidak memungkinkan ia untuk bekerja. Dan Yudapun tidak mengijinkan ia ikut bekerja.


Hanya doa yang bisa Ajeng berikan untuk membantu suaminya. Agar suaminya mendapatkan rezeki yang bisa mencukupi kebutuhan mereka.


--


     Meski lelah setelah bekerja di pasar, tapi Yuda tetap bersemangat untuk datang bekerja di kantornya. Siang ini Yuda baru datang dari Bandara, mengantarkan Manager pemasaran yang pergi ke luar kota, ia melangkah untuk memasuki ruangan kantor, ketika salah satu security memanggilnya.


     "Mas Yuda!"


Yuda menolehkan kepalanya, Pak Bisri, Security senior mendekatinya.


     "Mas Yuda"


     "Assalamuallaikum Pak Bisri"


     "Walaikum salam Mas Yuda"


     "Ada apa Pak?"


     "Tadi, Mbak Wuri, sekretaris Pak Boss menitipkan pesan untuk Mas Yuda"


     "Pesan apa Pak?" Yuda mengerutkan keningnya.


Ia merasa sedikit cemas, takut ada yang salah pada pekerjaannya.


     "Mas Yuda, diminta menghadap Pak Boss sekarang juga"


     "Menghadap Boss? Aduh, saya ada salah apa ya Pak?"


Suara Yuda terdengar sangat cemas.


     "Tidak tahu Mas Yuda, saya hanya menyampaikan saja. Sebaiknya Mas cepat temui Pak Boss" sahut Pak Bisri.


      "Ya Pak, terimakasih Pak, assalamuallaikum"


      "Walaikum salam"


     Dengan hati was-was Yuda memasuki kantor, menaiki lift sampai di lantai tempat ruangan kantor Pak Handoyo, Bossnya berada. Sepanjang perjalanan ia terus berdoa, agar bukan berita buruk yang akan diterimanya.


Ia disambut oleh Wuri, sekertaris Pak Handoyo.


     "Assalamuallaikum Mbak Wuri"


     "Walaikum salam, Mas Yuda, mari ikut saya" Wuri segera melangkah mendahului Yuda. Yuda mengikuti di belakangnya.


Wuri mengetuk pintu ruangan Pak Handoyo.


      "Masuk!"


Wuri membuka pintu.


     "Permisi Pak, Mas Yuda siap menemui Bapak"


     "Suruh dia masuk, dan kamu bisa kembali ke tempatmu"


     "Baik Pak, silahkan Mas"


Yuda melangkah masuk.


      "Assalamuallaikum Pak"


Kepalanya mengangguk hormat pada Pak Handoyo. Meski hatinya tengah gelisah, ia mencoba untuk bersikap biasa saja.


     "Duduklah" Pak Handoyo menunjuk kursi yang ada di seberang kursinya. Jarak mereka terpisah oleh meja kerja. Ini pertama kalinya Yuda masuk ke ruangan kantor Bossnya. Ia yakin kursi yang ia duduki pastilah sangat mahal, mungkin nilainya lebih dari sebulan gajinya.


     "Kamu tahu kenapa saya memanggilmu?" Tanya Pak Handoyo.


Yuda menggelengkan kepalanya.


    "Saya tidak tahu Pak"


    "Mulai besok kamu tidak usah datang untuk bekerja di sini lagi, kamu dibebas tugaskan dari pekerjaanmu!" Jawaban Pak Handoyo bagai petir di siang bolong bagi Yuda.


     "Maaf Pak, kalau boleh tahu, apa kesalahan saya?" Yuda mencoba memberanikan diri untuk bertanya. Sejujurnya ia bingung, kenapa harus Pak Handoyo langsung yang menyampaikan pemecatan atas dirinya. Ia hanya seorang supir, bukan staff penting di kantor ini.


     "Kamu tidak punya salah Yuda"


     "Kalau begitu kenapa saya dipecat Pak?"


     "Kamu dipecat dari kantor ini, karena kamu akan dipekerjakan sebagai supir pribadi cucu kakak Saya."


Sekali lagi jawaban Pak Handoyo membuat Yuda terkejut.


     "Maksud Bapak?"


     "Mulai besok kamu bekerja di rumah kakak saya. Jam kerja, sama dengan jam kantor. Gaji yang kamu dapat jauh lebih besar. Tapi kamu harus siap mengantar dan menjaga cucu kakak saya ke manapun dia pergi"


     "Cucu kakak Bapak?"


     "Ya, cucu kakak saya. Kami tidak memilihmu secara sembarangan Yuda. Selama 3 bulan ini kami sudah mengamati kinerja para supir di perusahaan ini, juga supir-supir di beberapa kantor cabang.


Kamu dinilai berdedikasi tinggi, penuh semangat, orang yang taat. Sopan santun dalam bertutur kata dan bersikap, penuh etika dan tata krama. Serta masa kerjamu yang sudah mencapai 10 tahun. Tidak pernah ada yang mengeluh dengan pekerjaanmu. Karena itulah kamu yang terpilih. Besok pagi datanglah ke alamat ini, cari Mr. Yamata di sana. Katakan kau orang suruhanku, mengerti Yuda!"


     "Mr. Yamata, maksud Bapak saya bekerja di rumah Boss besar?" Tanya Yuda tidak percaya.


     "Ya, sekarang kembalilah bekerja, nikmati hari terakhirmu di kantor ini, dan ingat, sebelum pukul 8 pagi, kamu harus ada di rumah kakakku"


     "Baik Pak, saya permisi, assalamuallaikum." Yuda menjabat tangan Pak Handoyo dengan erat. Lalu ia melangkah dengan hati lapang.


     'Alhamdulillah ya Allah, semoga aku betah bekerja di rumah boss besar. Hmm sebesar apa cucunya, ehmm berapa ya usianya. 8,10,12, atau 14 tahun. Pasti akan sangat menyenangkan berinteraksi dengan anak-anak, hhhh aku jadi merindukan kedua keponakanku, semoga mereka selalu bahagia, aamiin'


--


     Yuda tiba di rumahnya, di sambut senyum manis istrinya, yang sudah siap dengan teh hangat di tangannya. Yuda memasukan motornya ke dalam rumah, lalu menutup dan mengunci pintunya.


    "Mas kenapa? Wajah Mas lesu sekali. Mas sakit?" Tanya Ajeng lembut, setelah suaminya itu duduk di atas tikar yang di gelar di ruang tamu. Dan Yuda sudah meneguk teh hangatnya.


    "Aku..aku dipecat Dek" jawab Yuda lirih.


    "Ya Allah, Mas salah apa?"


    "Aku tidak punya salah Dek"


    "Kalau tidak punya salah, kenapa dipecat Mas?"


    "Aku dipecat dari kantor, tapi dipekerjakan sebagai supir pribadi di rumah Pak Boss besar. Di rumah Mister Yamata, gajinya lebih besar kata Pak Handoyo" jawab Yuda dengan wajah berseri.


Mata Ajeng berbinar mendengarnya.


     "Alhamdulillah Ya Allah. Lalu bagaimana dengan pinjaman Mas yang masih ada di kantor?"


     "Astaghfirullah hal adzim, aku lupa menanyakan hal itu Dek, nanti aku telpon Mas Ilham untuk menanyakan hal itu"


     "Maafkan aku ya Mas, karena aku, Mas jadi harus punya hutang di kantor" ucap Ajeng lirih, matanya jadi berkaca-kaca.


     "Jangan bilang begitu Sayang, aku mencintaimu. Aku suamimu, aku bertanggung jawab penuh atas dirimu, pada orang tuamu, juga pada Allah. Jangan menghitung apapun di antara kita. Bahagiaku bahagiamu, dukaku dukamu, tawaku  tawamu, air matamu, adalah kesedihanku." Yuda menghapus air mata yang luruh dan jatuh di pipi Ajeng.


Yuda meraih bahu Ajeng, dipeluknya erat wanita yang sudah dinikahinya selama 3 tahun itu dengan penuh cinta. Ajeng menangis haru akan kasih sayang suaminya. Suaminya yang mau menerima dirinya apa adanya, mau menerima kekurangannya, mau menerima masa lalunya yang kelam tanpa pernah mencela.


Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Cinta Yang Terbelah

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



 


Full Episode Novel Cinta Yang Terbelah. Novel Karya dari Rustina Zahra Ini bergenre Fiksi romantis. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Dreame) . 


Detail Novel

  • Judul   : Cinta Yang Terbelah    

  • Penulis : Rustina Zahra

  • Genre   : Romantis

  • Source  : Dreame

  • Tahun   : 2020



Sinopsis 

      Yuda mengenakan jaketnya, lalu memasang helmya. Sementara Ajeng menggantung tas berisi bekal suaminya di gantungan yang ada di bawah stang motor matic milik Yuda.


Yuda memasukan tas kresek yang berisi pakaian kerja, dompet, dan ponselnya ke bawah jok motornya.


Terakhir, ia meminum kopi yang diambil Ajeng dari atas meja.


Setelah meneguk kopinya, dan menyerahkan gelas itu kembali pada Ajeng.


     "Mas pergi ya Dek, doakan semoga hasil hari ini lebih baik dari kemarin, aamiin" mereka mengucap Aamiin berbarengan. Yuda meraih kepala istrinya. Mendaratkan kecupan penuh cinta di kening istrinya. Ajeng meraih telapak tangan Yuda, mencium punggung tangan suaminya.


      "Hati-hati ya Mas"


      "Iya Dek, Mas pergi ya, jangan lupa minum obatmu, assalamuallaikum"


      "Ya Mas, walaikum salam"


Yuda berlalu dari teras rumah petak yang ditempati bersama istrinya. Ajeng kembali masuk ke dalam rumah setelah suaminya menghilang dari pandangannya.


Ajeng sangat kasihan pada suaminya, yang harus bekerja keras untuk kehidupan mereka, juga kehidupan keluarga di kampung. Tapi apa yang bisa ia lakukan, kondisi kesehatannya tidak memungkinkan ia untuk bekerja. Dan Yudapun tidak mengijinkan ia ikut bekerja.


Hanya doa yang bisa Ajeng berikan untuk membantu suaminya. Agar suaminya mendapatkan rezeki yang bisa mencukupi kebutuhan mereka.


--


     Meski lelah setelah bekerja di pasar, tapi Yuda tetap bersemangat untuk datang bekerja di kantornya. Siang ini Yuda baru datang dari Bandara, mengantarkan Manager pemasaran yang pergi ke luar kota, ia melangkah untuk memasuki ruangan kantor, ketika salah satu security memanggilnya.


     "Mas Yuda!"


Yuda menolehkan kepalanya, Pak Bisri, Security senior mendekatinya.


     "Mas Yuda"


     "Assalamuallaikum Pak Bisri"


     "Walaikum salam Mas Yuda"


     "Ada apa Pak?"


     "Tadi, Mbak Wuri, sekretaris Pak Boss menitipkan pesan untuk Mas Yuda"


     "Pesan apa Pak?" Yuda mengerutkan keningnya.


Ia merasa sedikit cemas, takut ada yang salah pada pekerjaannya.


     "Mas Yuda, diminta menghadap Pak Boss sekarang juga"


     "Menghadap Boss? Aduh, saya ada salah apa ya Pak?"


Suara Yuda terdengar sangat cemas.


     "Tidak tahu Mas Yuda, saya hanya menyampaikan saja. Sebaiknya Mas cepat temui Pak Boss" sahut Pak Bisri.


      "Ya Pak, terimakasih Pak, assalamuallaikum"


      "Walaikum salam"


     Dengan hati was-was Yuda memasuki kantor, menaiki lift sampai di lantai tempat ruangan kantor Pak Handoyo, Bossnya berada. Sepanjang perjalanan ia terus berdoa, agar bukan berita buruk yang akan diterimanya.


Ia disambut oleh Wuri, sekertaris Pak Handoyo.


     "Assalamuallaikum Mbak Wuri"


     "Walaikum salam, Mas Yuda, mari ikut saya" Wuri segera melangkah mendahului Yuda. Yuda mengikuti di belakangnya.


Wuri mengetuk pintu ruangan Pak Handoyo.


      "Masuk!"


Wuri membuka pintu.


     "Permisi Pak, Mas Yuda siap menemui Bapak"


     "Suruh dia masuk, dan kamu bisa kembali ke tempatmu"


     "Baik Pak, silahkan Mas"


Yuda melangkah masuk.


      "Assalamuallaikum Pak"


Kepalanya mengangguk hormat pada Pak Handoyo. Meski hatinya tengah gelisah, ia mencoba untuk bersikap biasa saja.


     "Duduklah" Pak Handoyo menunjuk kursi yang ada di seberang kursinya. Jarak mereka terpisah oleh meja kerja. Ini pertama kalinya Yuda masuk ke ruangan kantor Bossnya. Ia yakin kursi yang ia duduki pastilah sangat mahal, mungkin nilainya lebih dari sebulan gajinya.


     "Kamu tahu kenapa saya memanggilmu?" Tanya Pak Handoyo.


Yuda menggelengkan kepalanya.


    "Saya tidak tahu Pak"


    "Mulai besok kamu tidak usah datang untuk bekerja di sini lagi, kamu dibebas tugaskan dari pekerjaanmu!" Jawaban Pak Handoyo bagai petir di siang bolong bagi Yuda.


     "Maaf Pak, kalau boleh tahu, apa kesalahan saya?" Yuda mencoba memberanikan diri untuk bertanya. Sejujurnya ia bingung, kenapa harus Pak Handoyo langsung yang menyampaikan pemecatan atas dirinya. Ia hanya seorang supir, bukan staff penting di kantor ini.


     "Kamu tidak punya salah Yuda"


     "Kalau begitu kenapa saya dipecat Pak?"


     "Kamu dipecat dari kantor ini, karena kamu akan dipekerjakan sebagai supir pribadi cucu kakak Saya."


Sekali lagi jawaban Pak Handoyo membuat Yuda terkejut.


     "Maksud Bapak?"


     "Mulai besok kamu bekerja di rumah kakak saya. Jam kerja, sama dengan jam kantor. Gaji yang kamu dapat jauh lebih besar. Tapi kamu harus siap mengantar dan menjaga cucu kakak saya ke manapun dia pergi"


     "Cucu kakak Bapak?"


     "Ya, cucu kakak saya. Kami tidak memilihmu secara sembarangan Yuda. Selama 3 bulan ini kami sudah mengamati kinerja para supir di perusahaan ini, juga supir-supir di beberapa kantor cabang.


Kamu dinilai berdedikasi tinggi, penuh semangat, orang yang taat. Sopan santun dalam bertutur kata dan bersikap, penuh etika dan tata krama. Serta masa kerjamu yang sudah mencapai 10 tahun. Tidak pernah ada yang mengeluh dengan pekerjaanmu. Karena itulah kamu yang terpilih. Besok pagi datanglah ke alamat ini, cari Mr. Yamata di sana. Katakan kau orang suruhanku, mengerti Yuda!"


     "Mr. Yamata, maksud Bapak saya bekerja di rumah Boss besar?" Tanya Yuda tidak percaya.


     "Ya, sekarang kembalilah bekerja, nikmati hari terakhirmu di kantor ini, dan ingat, sebelum pukul 8 pagi, kamu harus ada di rumah kakakku"


     "Baik Pak, saya permisi, assalamuallaikum." Yuda menjabat tangan Pak Handoyo dengan erat. Lalu ia melangkah dengan hati lapang.


     'Alhamdulillah ya Allah, semoga aku betah bekerja di rumah boss besar. Hmm sebesar apa cucunya, ehmm berapa ya usianya. 8,10,12, atau 14 tahun. Pasti akan sangat menyenangkan berinteraksi dengan anak-anak, hhhh aku jadi merindukan kedua keponakanku, semoga mereka selalu bahagia, aamiin'


--


     Yuda tiba di rumahnya, di sambut senyum manis istrinya, yang sudah siap dengan teh hangat di tangannya. Yuda memasukan motornya ke dalam rumah, lalu menutup dan mengunci pintunya.


    "Mas kenapa? Wajah Mas lesu sekali. Mas sakit?" Tanya Ajeng lembut, setelah suaminya itu duduk di atas tikar yang di gelar di ruang tamu. Dan Yuda sudah meneguk teh hangatnya.


    "Aku..aku dipecat Dek" jawab Yuda lirih.


    "Ya Allah, Mas salah apa?"


    "Aku tidak punya salah Dek"


    "Kalau tidak punya salah, kenapa dipecat Mas?"


    "Aku dipecat dari kantor, tapi dipekerjakan sebagai supir pribadi di rumah Pak Boss besar. Di rumah Mister Yamata, gajinya lebih besar kata Pak Handoyo" jawab Yuda dengan wajah berseri.


Mata Ajeng berbinar mendengarnya.


     "Alhamdulillah Ya Allah. Lalu bagaimana dengan pinjaman Mas yang masih ada di kantor?"


     "Astaghfirullah hal adzim, aku lupa menanyakan hal itu Dek, nanti aku telpon Mas Ilham untuk menanyakan hal itu"


     "Maafkan aku ya Mas, karena aku, Mas jadi harus punya hutang di kantor" ucap Ajeng lirih, matanya jadi berkaca-kaca.


     "Jangan bilang begitu Sayang, aku mencintaimu. Aku suamimu, aku bertanggung jawab penuh atas dirimu, pada orang tuamu, juga pada Allah. Jangan menghitung apapun di antara kita. Bahagiaku bahagiamu, dukaku dukamu, tawaku  tawamu, air matamu, adalah kesedihanku." Yuda menghapus air mata yang luruh dan jatuh di pipi Ajeng.


Yuda meraih bahu Ajeng, dipeluknya erat wanita yang sudah dinikahinya selama 3 tahun itu dengan penuh cinta. Ajeng menangis haru akan kasih sayang suaminya. Suaminya yang mau menerima dirinya apa adanya, mau menerima kekurangannya, mau menerima masa lalunya yang kelam tanpa pernah mencela.


Dapatkan File PDF !!! 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. File Ebook Cinta Yang Terbelah

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel tersebut . 

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 



Download Novel Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi PDF by gleoriud
Lihat Detail

Download Novel Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi PDF by gleoriud

 

Download Novel Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi pdf by gleoriud Full Episode. Novel Ini genre nya romantis. Buat anda yang suka membaca novel, saya rekomendasikan untuk baca cerita novel ini. Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (dreame) .



Info Novel

    Judul    :  Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi

    Serial   : -

    Penulis  : gleoriud

    Genre    : Romatis

    source   : dreame

    Tahun    : 2021



Sinopsis 

Naima memijit kepalanya lelah, setiap hari perdebatan dengan sang Ibu seputar itu-itu saja. Ibunya mengeluh seolah-olah dia adalah Ibu yang paling malang di dunia karena anak gadisnya tak laku-laku.


Andaikan mencari seorang suami semudah menemukan kucing anggora, pasti dia sudah menikah dari dulu, apa lagi yang bisa di lakukannya, laki-laki di luar sana lebih memilih wanita tamat SMA dari pada perawan tua sepertinya.


"Kau ini, jangan lagi memilih-milih, Pak Broto belum terlalu tua, dia baru empat puluh lima tahun, anaknya pun sudah besar, kau tinggal dapat enaknya saja."


Ibunya mengomel sambil merajang sayur di dapur.


"Ibu, tidak adakah yang lebih baik dari itu?"


Ibu Naima membalikkan badan, memandang Naima geram.


"Kau terlalu pemilih, aku sungguh malu kepada warga satu RT, yang selalu menanyakan kamu kapan nikah."


Naima memejamkan matanya lelah, rasanya dia lebih memilih menghabiskan waktu di kampus dari pada berdebat tanpa akhir dengan ibunya.


Naima meninggalkan ibunya, gadis berhijab dan berwibawa itu masuk ke dalam kamar dan akan keluar di saat saat tertentu saja, supaya tidak ditanya lagi, kapan nikah? kalau ada jodoh, dia mau menikah sekarang juga.


Apa yang kurang darinya, dia cukup cantik, tubuhnya bagus, karirnya mantap, tapi laki-laki selalu mundur bahkan sebelum mengenalnya lebih jauh.



Download⬇🔄


*Untuk menghargai karya penulis buku / novel "Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi" ini, Jangan lupa beli buku original nya Di Gramedia di kota anda, thanks. 




 

Download Novel Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi pdf by gleoriud Full Episode. Novel Ini genre nya romantis. Buat anda yang suka membaca novel, saya rekomendasikan untuk baca cerita novel ini. Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (dreame) .



Info Novel

    Judul    :  Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi

    Serial   : -

    Penulis  : gleoriud

    Genre    : Romatis

    source   : dreame

    Tahun    : 2021



Sinopsis 

Naima memijit kepalanya lelah, setiap hari perdebatan dengan sang Ibu seputar itu-itu saja. Ibunya mengeluh seolah-olah dia adalah Ibu yang paling malang di dunia karena anak gadisnya tak laku-laku.


Andaikan mencari seorang suami semudah menemukan kucing anggora, pasti dia sudah menikah dari dulu, apa lagi yang bisa di lakukannya, laki-laki di luar sana lebih memilih wanita tamat SMA dari pada perawan tua sepertinya.


"Kau ini, jangan lagi memilih-milih, Pak Broto belum terlalu tua, dia baru empat puluh lima tahun, anaknya pun sudah besar, kau tinggal dapat enaknya saja."


Ibunya mengomel sambil merajang sayur di dapur.


"Ibu, tidak adakah yang lebih baik dari itu?"


Ibu Naima membalikkan badan, memandang Naima geram.


"Kau terlalu pemilih, aku sungguh malu kepada warga satu RT, yang selalu menanyakan kamu kapan nikah."


Naima memejamkan matanya lelah, rasanya dia lebih memilih menghabiskan waktu di kampus dari pada berdebat tanpa akhir dengan ibunya.


Naima meninggalkan ibunya, gadis berhijab dan berwibawa itu masuk ke dalam kamar dan akan keluar di saat saat tertentu saja, supaya tidak ditanya lagi, kapan nikah? kalau ada jodoh, dia mau menikah sekarang juga.


Apa yang kurang darinya, dia cukup cantik, tubuhnya bagus, karirnya mantap, tapi laki-laki selalu mundur bahkan sebelum mengenalnya lebih jauh.



Download⬇🔄


*Untuk menghargai karya penulis buku / novel "Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi" ini, Jangan lupa beli buku original nya Di Gramedia di kota anda, thanks. 




Download Novel Penjara Hati Sang CEO pdf by Puput Hamzah
Lihat Detail

Download Novel Penjara Hati Sang CEO pdf by Puput Hamzah


Download Novel Penjara Hati Sang CEO pdf by Puput Hamzah Full Episode. Novel Ini genre nya romantis. Buat anda yang suka membaca novel, saya rekomendasikan untuk baca cerita novel ini. Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Dreame) .

Info Novel

 Judul    :  Penjara Hati Sang CEO

 Serial   : -

 Penulis  : Puput Hamzah

 Genre    : Romatis

 Source   : Dreame

 Tahun    : 2021

Sinopsis 

Aleandra Jovanka, yang merupakan anak sulung dari Lukman Hidayat Aindra dan Latifa terpaksa menikah dengan seorang CEO kaya raya bernama Senopati Arya Bagaskara yang terkenal dingin dan angkuh. Pernikahan Alea dan Seno terjadi karena permintaan Haris Bagaskara yang ingin menjalankan permintaan sang Ayah yang dulu menginginkannya menikah dengan anak sahabatnya. Namun saat itu orang tua mereka ternyata hanya memiliki anak laki-laki . Sejak dulu keluarga Bagaskara dan keluarga besar Aindra bersahabat dan saling membantu. Pernikahan akhirnya dilakukan dan hanya dilakssanakan secara sederhana dan tertutup atas permintaan Senopati. Setelah menikah Senopati mengajukan perjanjian agar ia dan Alea hanya menjalani pernikahan ini selama setahun. Perjanjian itu berisi tentang mereka, yang tidak boleh ikut campur urusan masing-masing dan Seno tidak akan menyentuh Alea. Namun semuanya berubah saat malam itu, Seno yang dijebak rekan bisnisnya meminum alkohol yang telah dicampur obat, yang membuat tubuhnya panas. Karena menyadari ada sesuatu yang salah pada tubuhnya Seno memilih pulang ke Apartemennya. Seperti yang Seno duga ia tidak bisa menahannya saat melihat Alea, apalagi status Alea adalah istrinya. Halal baginya untuk memiliki Alea. Keesokan harinya Alea memilih pergi menjauh dari Seno dan dua bulan kemudian ia ternyata hamil. Argananta Arya adalah putranya bersama Senopati Arya Bagaskara. Setelah enam tahun kemudian Alea dan Seno kembali bertemu diperusahaan tempat mereka bekerja. Senopati Arya Bagaskara adalah Ceo dari perusahaaan tempatnya bekerja. Lalu apa yang akan dilakukan Senopati saat kembali bertemu dengan Alea Jovanka Aindra?




Download⬇🔄



*Untuk menghargai karya penulis buku / novel "Penjara Hati Sang CEO" ini, Jangan lupa beli buku original nya Di Gramedia atau baca langsung Di Web Dreame, thanks. 






Download Novel Penjara Hati Sang CEO pdf by Puput Hamzah Full Episode. Novel Ini genre nya romantis. Buat anda yang suka membaca novel, saya rekomendasikan untuk baca cerita novel ini. Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Dreame) .

Info Novel

 Judul    :  Penjara Hati Sang CEO

 Serial   : -

 Penulis  : Puput Hamzah

 Genre    : Romatis

 Source   : Dreame

 Tahun    : 2021

Sinopsis 

Aleandra Jovanka, yang merupakan anak sulung dari Lukman Hidayat Aindra dan Latifa terpaksa menikah dengan seorang CEO kaya raya bernama Senopati Arya Bagaskara yang terkenal dingin dan angkuh. Pernikahan Alea dan Seno terjadi karena permintaan Haris Bagaskara yang ingin menjalankan permintaan sang Ayah yang dulu menginginkannya menikah dengan anak sahabatnya. Namun saat itu orang tua mereka ternyata hanya memiliki anak laki-laki . Sejak dulu keluarga Bagaskara dan keluarga besar Aindra bersahabat dan saling membantu. Pernikahan akhirnya dilakukan dan hanya dilakssanakan secara sederhana dan tertutup atas permintaan Senopati. Setelah menikah Senopati mengajukan perjanjian agar ia dan Alea hanya menjalani pernikahan ini selama setahun. Perjanjian itu berisi tentang mereka, yang tidak boleh ikut campur urusan masing-masing dan Seno tidak akan menyentuh Alea. Namun semuanya berubah saat malam itu, Seno yang dijebak rekan bisnisnya meminum alkohol yang telah dicampur obat, yang membuat tubuhnya panas. Karena menyadari ada sesuatu yang salah pada tubuhnya Seno memilih pulang ke Apartemennya. Seperti yang Seno duga ia tidak bisa menahannya saat melihat Alea, apalagi status Alea adalah istrinya. Halal baginya untuk memiliki Alea. Keesokan harinya Alea memilih pergi menjauh dari Seno dan dua bulan kemudian ia ternyata hamil. Argananta Arya adalah putranya bersama Senopati Arya Bagaskara. Setelah enam tahun kemudian Alea dan Seno kembali bertemu diperusahaan tempat mereka bekerja. Senopati Arya Bagaskara adalah Ceo dari perusahaaan tempatnya bekerja. Lalu apa yang akan dilakukan Senopati saat kembali bertemu dengan Alea Jovanka Aindra?




Download⬇🔄



*Untuk menghargai karya penulis buku / novel "Penjara Hati Sang CEO" ini, Jangan lupa beli buku original nya Di Gramedia atau baca langsung Di Web Dreame, thanks. 





Novel Air Mata Maharani -  Vannia Lestar
Lihat Detail

Novel Air Mata Maharani - Vannia Lestar




Full Episode Novel Air Mata Maharani -  Vannia Lestari. Novel Karya dari Vannia Lestari Ini bergenre Fiksi. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Dreame) . 


Detail Novel

Judul      : Air Mata Maharani   
Penulis   :  Vannia Lestari
Genre .    : Fiksi
Source    : Dreame
Tahun.    : 2020



Sinopsis Novel Air Mata Maharani -  Vannia Lestari

Maharani hancur. Maharani kecewa, marah, juga sakit. Suami yang begitu ia cintai dan ia hormati tega menduakannya.

                          

Pagi tadi sebelum suaminya berangkat ke kantor, Maharani lebih dulu ijin pergi dengan alasan untuk mengecek butiknya. Tapi itu hanya alibinya. Wanita tinggi semampai itu berhenti di pintu keluar komplek perumahannya, menunggu mobil suaminya muncul. Tanpa sepengetahuan suaminya, Maharani membuntuti mobil CRV keluaran terbaru itu. Berbulan-bulan ia mendapati gelagat aneh dari suaminya--Alvian Wijaya. Dan baru hari ini ia berani membuntuti Alvian untuk mencari penyebab perubahan sikap suaminya.

                          

Berkali-kali Maharani mengelap telapak tangan pada ujung roknya. Ia gugup, ia gelisah, ia takut jika Alvian memergokinya. Ia takut suaminya marah karena ia telah lancang mengikutinya. Selama ini Maharani adalah istri penurut. Ia selalu mengikuti apa pun yang di pinta Alvian. Maharani begitu mencintai Alvian, lelaki yang telah lama mengisi hari-harinya 15 tahun terakhir.

                         

Ada yang bilang firasat seorang istri memang tidak pernah meleset. Hatinya semakin tak menentu saat mengetahui jalan yang di lewati Alvian bukan jalan menuju kantornya. Tapi hati kecilnya masih berusaha menepis pikiran negatif yang selama ini berputar di kepalanya.

                          

Hingga sampai di sebuah rumah lantai dua dengan pekarangan tak begitu luas, Alvian menghentikan laju mobilnya. Maharani menatap seksama rumah yang sama sekali ia tak tahu siapa penghuninya. Ia ingin sekali turun untuk melihat apa yang sedang di lakukan Alvian di dalam sana sepagi ini. Tapi ia tak seberani itu, ia takut tindakannya akan membuat Alvian meradang.

                          

Beberapa saat kemudian Maharani dikejutkan dengan munculnya Alvian, menggandeng seorang wanita yang tengah hamil besar serta seorang anak balita. Mereka masuk ke dalam mobil, hendak pergi.

                          

Tak ingin kepergok, Maharani dengan lincah melajukan mobilnya untuk memberi jarak. Beruntung, sebelumnya ia sudah mengganti plat nomor mobilnya sebelum mengikuti Alvian. Mobil Alvian bergerak ke arah kiri jalan. Tak ingin tertinggal, Maharani memutar balik mobilnya dan kembali membuntuti mobil Alvian.

                          

Mobil memasuki jalan raya. Mobil Maharani berjarak dua mobil dari mobil Alvian. Tak bisa dipungkiri beribu pertanyaan menjejali kepalanya. Ia sungguh tak mengenal siapa wanita dan anak yang sepagi ini dijemput Alvian. Hendak kemana mereka sepagi ini? 

                        

"Dia siapa mu, Mas?"

                          

Maharani kembali dikejutkan dengan tempat yang dituju Alvian. Sebuah RS. Ibu dan Anak, dimana ia juga rutin melakukan terapi hormon kehamilan di sana.

                          

Saking cintanya pada Alvian, Maharani masih berprasangka baik pada lelaki yang telah menikahinya selama 10 tahun. Ia masih yakin wanita dan anak itu adalah saudara Alvian.

                          

"Apa pun yang terjadi aku harus turun agar tau semuanya," gumamnya mencoba menguatkan hati.

                          

Setelah memakai masker dan mengganti pakaiannya, Maharani turun. Dengan hati tak menentu, ia menginjakkan kakinya di lantai rumah sakit. Ia menuju ruangan dokter kandungan. Perasaannya mengatakan Alvian menuju kesana. Maharani sempat kehilangan jejak Alvian karena harus berganti baju lebih dulu.

                          

Benar, Alvian bersama wanita hamil serta seorang anak balita tengah duduk di kursi menunggu giliran diperiksa dr. Andre SpOG. Mereka bertiga duduk di bagian depan kursi sedangkan Maharani duduk di bagian belakang. Mereka terhalang pasien-pasien lain yang juga tengah menunggu giliran. 

                          

Meski begitu, Maharani masih bisa mendengar dengan jelas, saat balita itu memanggil Alvian dengan sebutan--Ayah.

                          

Ingin rasanya Maharani saat itu juga beranjak pergi. Tapi ia belum mendapat informasi pasti siapa wanita dan balita yang bersama Alvian. Ia akan menanyakan langsung pada dokter Andre, ia yakin dokter langganannya itu mengetahui semuanya.

                          

Waktu seolah merangkak lamban. Netra Maharani memanas, dadanya bergemuruh mendapati perlakuan Alvian pada wanita di sampingnya. Berkali-kali dengan mesra Alvian mengusap perut wanita itu.

                          

Satu jam berlalu, akhirnya tiba Alvian memasuki ruangan dokter, setelah sebelumnya seorang perawat menyebut nama wanita yang datang bersamanya. Susan, nama wanita itu.

                          

Lima belas menit berlalu dengan hati yang kian tak menentu dan keringat dingin di sekujur tubuh, Maharani tetap menunggu. Tak lama Alvian bersama Susan dan balita itu keluar dari ruangan dokter. Perlu menunggu dua pasien lagi sebelum tiba giliran Maharani. 

                          

Maharani hanya bisa menatap pilu pada Alvian dan Susan yang bergandengan tangan melangkah keluar rumah sakit.

                          

30 menit berlalu, tiba saatnya perawat menyebut namanya. Maharani bisa menangkap perasaan canggung pada perawat itu. Begitu pula saat ia memasuki ruangan dan duduk di hadapan dokter Andre. Dokter berumur 40 tahun itu salah tingkah dengan kedatangan Maharani yang hanya berjarak 30 menit dari kedatangan Alvian.

                          

"Selamat pagi, Bu Maharani." Dokter Andre tersenyum canggung. Membuat kecurigaan Maharani semakin bertambah.

                          

Maharani melepas maskernya. Ia menatap lekat pada dokter Andre.

                          

"Saya butuh bantuan dokter." Pelan Maharani bicara.

                          

"Katakan apa yang bisa saya bantu, Bu."

                          

Maharani mengumpulkan napas dalam-dalam lalu mengembuskannya perlahan.

                          

"Siapa wanita yang bersama suami saya tadi? Saya yakin dokter menyembunyikan sesuatu dari saya."

                          

Andre berusaha bersikap setenang mungkin. Ia sudah menduga suatu saat hal ini akan terjadi. Ia tidak mungkin bisa mengelak karena pasiennya itu telah melihat sendiri Alvian datang dengan wanita lain.

                          

"Maafkan saya Bu Maharani, saya tidak ber ...."

                          

"Katakan, Dok!" Maharani mulai tersulut emosi.

                          

"Bu Susan ... istri Pak Alvian." Dengan berat hati, Andre mengatakan yang sebenarnya pada Maharani.

                          

"Lalu balita itu?"

                          

"Dia ... juga anak Pak Alvian." 

                          

Tes.

                          

Seketika, bulir bening mengalir dari sepasang netra Maharani tanpa bisa ia menahannya. Hatinya begitu hancur. Ia rapuh, ia marah, ia kecewa.

                          

"Bu ... maafkan saya."

                        

Maharani bergeming. Setelah mengusap kasar air matanya, ia keluar dari ruangan dokter Andre. Andre dan seorang perawat yang berada di ruangan tersebut hanya bisa menatapnya iba.

Itulah Sedikit Sinopsis Dari Novel Air Mata Maharani karya  Vannia Lestari. Nah, Teruntuk kalian pecinta novel, sebenarnya masih panjang sekali kelanjutan ceritanya. Sang Penulis(Author) Membuat ceritanya sangat menarik, merangkai kata-kata nya itu Loh yang membuat pembaca masuk kedalam jalan ceritanya. 



Cara Membaca Novel Air Mata Maharani Full Episode -  Vannia Lestari

Yang pertama kalian install dulu aplikasi Dreame di PlayStore/AppStore. Kemudian cari di aplikasi tersebut dengan katalog Air Mata Maharani .

Yang Kedua Kalian wajib siapkan coffee atau teh, hahaha kidding guys. 

Nah yang terakhir kalian bisa baca online gratis di sebuah halaman bawah ini. 

Baca Cerita Novel gratis


Cara Mendapatkan File ebook Novel Air Mata Maharani. 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. 

Laman File Ebook 

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel Air Mata Maharani

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 





Full Episode Novel Air Mata Maharani -  Vannia Lestari. Novel Karya dari Vannia Lestari Ini bergenre Fiksi. Buat kalian pecinta novel wajib sekali membaca cerita novel ini. Cerita Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (Dreame) . 


Detail Novel

Judul      : Air Mata Maharani   
Penulis   :  Vannia Lestari
Genre .    : Fiksi
Source    : Dreame
Tahun.    : 2020



Sinopsis Novel Air Mata Maharani -  Vannia Lestari

Maharani hancur. Maharani kecewa, marah, juga sakit. Suami yang begitu ia cintai dan ia hormati tega menduakannya.

                          

Pagi tadi sebelum suaminya berangkat ke kantor, Maharani lebih dulu ijin pergi dengan alasan untuk mengecek butiknya. Tapi itu hanya alibinya. Wanita tinggi semampai itu berhenti di pintu keluar komplek perumahannya, menunggu mobil suaminya muncul. Tanpa sepengetahuan suaminya, Maharani membuntuti mobil CRV keluaran terbaru itu. Berbulan-bulan ia mendapati gelagat aneh dari suaminya--Alvian Wijaya. Dan baru hari ini ia berani membuntuti Alvian untuk mencari penyebab perubahan sikap suaminya.

                          

Berkali-kali Maharani mengelap telapak tangan pada ujung roknya. Ia gugup, ia gelisah, ia takut jika Alvian memergokinya. Ia takut suaminya marah karena ia telah lancang mengikutinya. Selama ini Maharani adalah istri penurut. Ia selalu mengikuti apa pun yang di pinta Alvian. Maharani begitu mencintai Alvian, lelaki yang telah lama mengisi hari-harinya 15 tahun terakhir.

                         

Ada yang bilang firasat seorang istri memang tidak pernah meleset. Hatinya semakin tak menentu saat mengetahui jalan yang di lewati Alvian bukan jalan menuju kantornya. Tapi hati kecilnya masih berusaha menepis pikiran negatif yang selama ini berputar di kepalanya.

                          

Hingga sampai di sebuah rumah lantai dua dengan pekarangan tak begitu luas, Alvian menghentikan laju mobilnya. Maharani menatap seksama rumah yang sama sekali ia tak tahu siapa penghuninya. Ia ingin sekali turun untuk melihat apa yang sedang di lakukan Alvian di dalam sana sepagi ini. Tapi ia tak seberani itu, ia takut tindakannya akan membuat Alvian meradang.

                          

Beberapa saat kemudian Maharani dikejutkan dengan munculnya Alvian, menggandeng seorang wanita yang tengah hamil besar serta seorang anak balita. Mereka masuk ke dalam mobil, hendak pergi.

                          

Tak ingin kepergok, Maharani dengan lincah melajukan mobilnya untuk memberi jarak. Beruntung, sebelumnya ia sudah mengganti plat nomor mobilnya sebelum mengikuti Alvian. Mobil Alvian bergerak ke arah kiri jalan. Tak ingin tertinggal, Maharani memutar balik mobilnya dan kembali membuntuti mobil Alvian.

                          

Mobil memasuki jalan raya. Mobil Maharani berjarak dua mobil dari mobil Alvian. Tak bisa dipungkiri beribu pertanyaan menjejali kepalanya. Ia sungguh tak mengenal siapa wanita dan anak yang sepagi ini dijemput Alvian. Hendak kemana mereka sepagi ini? 

                        

"Dia siapa mu, Mas?"

                          

Maharani kembali dikejutkan dengan tempat yang dituju Alvian. Sebuah RS. Ibu dan Anak, dimana ia juga rutin melakukan terapi hormon kehamilan di sana.

                          

Saking cintanya pada Alvian, Maharani masih berprasangka baik pada lelaki yang telah menikahinya selama 10 tahun. Ia masih yakin wanita dan anak itu adalah saudara Alvian.

                          

"Apa pun yang terjadi aku harus turun agar tau semuanya," gumamnya mencoba menguatkan hati.

                          

Setelah memakai masker dan mengganti pakaiannya, Maharani turun. Dengan hati tak menentu, ia menginjakkan kakinya di lantai rumah sakit. Ia menuju ruangan dokter kandungan. Perasaannya mengatakan Alvian menuju kesana. Maharani sempat kehilangan jejak Alvian karena harus berganti baju lebih dulu.

                          

Benar, Alvian bersama wanita hamil serta seorang anak balita tengah duduk di kursi menunggu giliran diperiksa dr. Andre SpOG. Mereka bertiga duduk di bagian depan kursi sedangkan Maharani duduk di bagian belakang. Mereka terhalang pasien-pasien lain yang juga tengah menunggu giliran. 

                          

Meski begitu, Maharani masih bisa mendengar dengan jelas, saat balita itu memanggil Alvian dengan sebutan--Ayah.

                          

Ingin rasanya Maharani saat itu juga beranjak pergi. Tapi ia belum mendapat informasi pasti siapa wanita dan balita yang bersama Alvian. Ia akan menanyakan langsung pada dokter Andre, ia yakin dokter langganannya itu mengetahui semuanya.

                          

Waktu seolah merangkak lamban. Netra Maharani memanas, dadanya bergemuruh mendapati perlakuan Alvian pada wanita di sampingnya. Berkali-kali dengan mesra Alvian mengusap perut wanita itu.

                          

Satu jam berlalu, akhirnya tiba Alvian memasuki ruangan dokter, setelah sebelumnya seorang perawat menyebut nama wanita yang datang bersamanya. Susan, nama wanita itu.

                          

Lima belas menit berlalu dengan hati yang kian tak menentu dan keringat dingin di sekujur tubuh, Maharani tetap menunggu. Tak lama Alvian bersama Susan dan balita itu keluar dari ruangan dokter. Perlu menunggu dua pasien lagi sebelum tiba giliran Maharani. 

                          

Maharani hanya bisa menatap pilu pada Alvian dan Susan yang bergandengan tangan melangkah keluar rumah sakit.

                          

30 menit berlalu, tiba saatnya perawat menyebut namanya. Maharani bisa menangkap perasaan canggung pada perawat itu. Begitu pula saat ia memasuki ruangan dan duduk di hadapan dokter Andre. Dokter berumur 40 tahun itu salah tingkah dengan kedatangan Maharani yang hanya berjarak 30 menit dari kedatangan Alvian.

                          

"Selamat pagi, Bu Maharani." Dokter Andre tersenyum canggung. Membuat kecurigaan Maharani semakin bertambah.

                          

Maharani melepas maskernya. Ia menatap lekat pada dokter Andre.

                          

"Saya butuh bantuan dokter." Pelan Maharani bicara.

                          

"Katakan apa yang bisa saya bantu, Bu."

                          

Maharani mengumpulkan napas dalam-dalam lalu mengembuskannya perlahan.

                          

"Siapa wanita yang bersama suami saya tadi? Saya yakin dokter menyembunyikan sesuatu dari saya."

                          

Andre berusaha bersikap setenang mungkin. Ia sudah menduga suatu saat hal ini akan terjadi. Ia tidak mungkin bisa mengelak karena pasiennya itu telah melihat sendiri Alvian datang dengan wanita lain.

                          

"Maafkan saya Bu Maharani, saya tidak ber ...."

                          

"Katakan, Dok!" Maharani mulai tersulut emosi.

                          

"Bu Susan ... istri Pak Alvian." Dengan berat hati, Andre mengatakan yang sebenarnya pada Maharani.

                          

"Lalu balita itu?"

                          

"Dia ... juga anak Pak Alvian." 

                          

Tes.

                          

Seketika, bulir bening mengalir dari sepasang netra Maharani tanpa bisa ia menahannya. Hatinya begitu hancur. Ia rapuh, ia marah, ia kecewa.

                          

"Bu ... maafkan saya."

                        

Maharani bergeming. Setelah mengusap kasar air matanya, ia keluar dari ruangan dokter Andre. Andre dan seorang perawat yang berada di ruangan tersebut hanya bisa menatapnya iba.

Itulah Sedikit Sinopsis Dari Novel Air Mata Maharani karya  Vannia Lestari. Nah, Teruntuk kalian pecinta novel, sebenarnya masih panjang sekali kelanjutan ceritanya. Sang Penulis(Author) Membuat ceritanya sangat menarik, merangkai kata-kata nya itu Loh yang membuat pembaca masuk kedalam jalan ceritanya. 



Cara Membaca Novel Air Mata Maharani Full Episode -  Vannia Lestari

Yang pertama kalian install dulu aplikasi Dreame di PlayStore/AppStore. Kemudian cari di aplikasi tersebut dengan katalog Air Mata Maharani .

Yang Kedua Kalian wajib siapkan coffee atau teh, hahaha kidding guys. 

Nah yang terakhir kalian bisa baca online gratis di sebuah halaman bawah ini. 

Baca Cerita Novel gratis


Cara Mendapatkan File ebook Novel Air Mata Maharani. 

Pertama Kalian kunjungi halaman berikut ini. 

Laman File Ebook 

Nanti akan mengarah ke halaman yang berisi tentang novel Air Mata Maharani

Setelah Itu Nanti ada Sebuah Link Download di halaman tersebut yang mengarah ke Google Drive. 

Jika pas klik download error atau mengarah ke halaman yang lain . coba ulangi klik download lagi sampai bisa. 


Novel Menikahi Seorang Mafia by UF AloeVera996 full episode
Lihat Detail

Novel Menikahi Seorang Mafia by UF AloeVera996 full episode

  

Novel Menikahi Seorang Mafia by UF AloeVera996

 Novel Menikahi Seorang Mafia by UF AloeVera996 full episode. Dulu novel ini di publish di Wattpad dengan judul MAFIA AND  MUSLIMAH. Novel Ini bergenre Romantis . Kalian pecinta Novel wajib sekali membaca karya dari UF AloeVera996 . Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (dreame) . 


Detail Novel

Judul      : Menikahi Seorang Mafia 

Penulis   : UF AloeVera996

Genre .    : Romantis, fiksi

Source    : Dreame

Tahun.    : 2020


 Sinopsis Novel "Menikahi Seorang Mafia "  

 

Dor ....


Srett ...


Suara tembakan pistol dan sayatan pisau berpadu di ruangan


yang sangat luas dengan besi sebagai dindingnya.


“Hancurkan seluruh keluarganya!” Suara dingin yang menusuk


keheningan membuat jantung siapa saja berdetak di atas normal.


“Apakah harus?” Pria dengan kacamata yang baca yang sangat


menawan bertanya santai, sambil mengelap pisau yang baru saja


digunakan untuk mengeluarkan organ musuh mereka.


“Harus! Dia sudah berani untuk berniat membunuhku bukan,


jadi kita lenyapkan semua keluarganya. Karena di antara mereka nanti


pasti akan ada yang ingin balas dendam,” jelas pria bermata biru tegas.


“Baiklah.” Hanya kata itu lalu mereka semua pergi, meninggalkan


pria bermata biru itu sendirian.


Darel, pria dengan hati dingin tak tersentuh. Kepribadian yang


sangat kejam. Hanya memikirkan satu hal dalam hidupnya—Dia harus menjadi penguasa di seluruh dunia.


Mungkin keinginannya itu sudah terkabul sekarang. Pasalnya


bahkan para pejabat di kotanya, New York, tunduk di bawah kakinya.


Semua ada di tangan Darel. Laju perekonomian kota tersebut


adalah miliknya. Di setiap perusahaan dia memegang saham kedua


tertinggi setelah CEO. Bisnisnya bergerak di segala bidang, fashion,


pertambangan, bisnis gelap, teknologi dan banyak lagi.


Semua itu mengantarkannya pada puncak kejayaan yang diidam￾idamkan banyak orang.


Dan yang paling membuat dia kaya, adalah bisnis gelap yang


dia laksanakan. Penjualan narkoba berskala internasional, penjualan


organ tubuh secara ilegal. Club malam yang ada di mana-mana,


penjualan senjata ilegal, dan perusahaan gelap lainnya. Semua itu


menghasilkan kekayaan yang tak akan habis selama tujuh turunan.


“Tuan, polisi perbatasan menangkap orang-orang kita yang


sedang membawa barang ke Cina.”


Darel tersenyum iblis, dengan pelan dia melangkah ke arah


bawahannya yang membawa berita buruk untuknya.


Srettt ....


“Orang bodoh tidak pantas hidup!” Darel melangkahi mayat


bawahannya itu dengan tenang seolah orang itu hanya tidur. Itulah


Darel. Dia benci kegagalan dan berita buruk, maka yang menyampaikan


berita itu harus mati.


“Zave, cepat urus masalah di perbatasan, habisi semua polisi


bangsat itu!” Orang yang diperintah Darel tadi langsung pergi


menjalankan tugas.


Setelah pria yang bernama Zave tadi tak terlihat lagi, Darel


bersandar pada kursi kebesarannya. Untuk mengurangi lelah karena kertas-kertas yang mampu menghasilkan pundi-pundi uang.


Tok ...


Tok ...


Tok ...


Baru sebentar dia istirahat, pintu ruangannya sudah diketuk lagi,


dengan malas dia membuka matanya.


“Masuk,” jawabnya malas.


“Maaf, Tuan, Pak Aditama ingin bertemu dengan Anda,” ucap


sekretarisnya dengan menunduk.


“Dasar, Pecundang! Masih berani dia memperlihatkan wajah


menyedihkannya itu di depanku. Suruh dia masuk.”


Sekretaris Darel keluar dengan menunduk dan mempersilakan


pria paruh baya keturunan Indonesia itu untuk masuk.


“Apa yang kau inginkan?” Darel menatap malas pada pria di


depannya ini malas.


“Pak, saya mohon, jangan masukan saya ke penjara, saya akan


membayar semua utang-utang saya ke bapak.” Pria itu bersimpuh di


depan meja Darel dengan raut menyedihkan.


“Hahahaha, aku suka orang yang bersimpuh di kakiku,” Darel


tertawa senang. “Memangnya apa yang kau punya? Aku akan


membebaskanmu kalau tawarannya menarik.” Darel menatap pria di


depannya ini tenang.


“Aku punya beberapa properti, Tuan. Kalau Anda mau saya akan


menyerahkan semua harta saya. Rumah mobil, villa dan—”


Darel memberikan tanda stop dari tangannya lalu menatap pria


paruh baya itu sinis.


“Meski kau menjadi miskin sekalipun, itu tidak akan cukup. Tapi


ya, aku tetap akan mengambil semua propertimu nanti. Tapi tetap akan memasukkanmu ke penjara.” Darel kembali fokus ke kertas￾kertas di depannya.


“Kumohon, Pak, atau setidaknya, beri saya waktu untuk melunasi


semua utang saya,” pria paruh baya itu memohon.


“Hah, menjijikkan. Baiklah Aku memberimu waktu satu bulan.


Lunasi segera atau kau akan mendekam di penjara paling buruk di


Dunia.” Darel bersuara malas.


“Baik, terima kasih, Tuan.”


Tanpa menunggu lebih lama, pria paruh baya itu segera keluar


dari ruangan yang bisa disebut neraka itu. Sementara Darel kembali


menekuni pekerjaannya.


Setelah menyelesaikan semuanya, Darel berlalu pergi ke suatu


tempat, tempat yang sering dia kunjungi saat perasaaannya senang.


{}


Tanah yang lapang dan luas itu, begitu sunyi, hanya terdengar


suara pohon yang menari tertiup angin. Daun-daun yang sudah kering


berjatuhan menimpa dua gundukan tanah yang atasnya bertuliskan


Davie Ardiaz dan Vanie Janie Ardiaz.


Seorang anak lelaki berdiri di tengah-tengah makam tersebut,


matanya menatap makam Davie dengan raut kasih sayang dan


kerinduan dan menatap makam Vanie dengan wajah penuh akan


kobaran kemarahan dan kebencian.


“Lihatlah, Vanie, semua orang bersujud di kakiku. Mereka


memohon agar hidup. Dan memohon harta padaku.” Senyum sinis


tampil di bibir pria itu–Darel.


Vanie Janie Ardiaz, wanita yang begitu dibenci Darel, sekaligus


sebagai wanita yang menghadirkannya di dunia ini. Kebencian tampak


memenuhi mata Darel. Hal ini bermula saat sang ibu begitu tamak akan harta.


Meninggalkan dia sendirian dengan anak yang berumur enam tahun


dengan sang ayah karena mengejar harta. Darel kecil hidup tanpa


kasih sayang, dia memohon mengiba dan meminta supaya sang ibu


memberikan sedikit kasih sayang, namun tak pernah diberi walau


sedikit.


Karena hal itulah, dia membenci setiap wanita. Baginya wanita itu


makhluk yang paling tak setia, karena itu dia tak pernah menghargai


wanita. Semua wanita dia permainkan. Dan karena hal itu pula, sifat


Darel begitu kejam.


“Daddy, Darel yakin, Daddy tenang dan bahagia di alam sana.”


Darel mengusap kuburan daddy-nya dengan penuh kasih sayang dan


berlalu pergi. Entah karena alasan apa, hatinya terasa sakit. Mata itu


menatap kosong penuh penderitaan dan kesedihan. Sedetik kemudian


seolah tersadar dia berlari dari pemakamam itu mengabaikan matanya


yang mulai memanas dan hatinya yang terasa sesak.


{}


Di sisi lain...


“Annisa, ayo kembali ke kelas.” Gadis dengan kerudung sederhana


itu mengulurkan tangannya kepada gadis yang menatap Al-Qur’an di


tangannya dengan fokus.


“Maaf, aku mau selesaiin baca ini dulu,” balas gadis dengan


kerudung panjang itu dengan satu senyum manis.


“Ok, tapi usahakan cepet ya, atau kamu bakalan ketinggalan


jamnya mrs. Mustika.”


“Iya.” Lalu gadis dengan mata teduh itu mulai menenggelamkan


dirinya dalam bacaan ayat-ayat Allah yang keindahannya tak terhingga.


Tak ada kekhawatiran akan terlambat di dalam dirinya. Pikirannya sepenuhnya fokus pada bacaan ayat suci Al-Qur’annya. Setelah selesai


satu juz, gadis itu bergegas ke dalam kelas yang dia tinggalkan.


Tok ...


Tok ...


Tok ...


“Masuk,” balasan suara di sebrang sana.


“Maaf saya terlambat.” Gadis itu menundukkan kepalanya.


“Sudah biasa. Sana buruan duduk kalau masih mau ikut jam saya,”


balas dosen dengan baju super ketat itu garang. Dia terkenal sebagai


dosen paling disiplin dan tegas di universitas ini.


“Terima kasih.” Gadis itu duduk di kursi yang kosong lalu mulai


menulis materi penting dari dosennya.


Setelah sekian lama, akhirnya jam Mrs. Mustika selesai. Gadis


yang satu-satunya memakai kerudung panjang itu mulai bersiap


untuk pulang.


“Annisa, mau ikut kita ke mal gak?” tanya salah satu gadis yang


memakai kerudung biasa di sampingnya.


“Maaf ya, aku harus sampai tepat waktu nanti,” balas gadis yang


bernama Annisa itu dengan senyum manisnya.


“Oke, aku duluan ya?” Gadis mungil itu melambaikan tangan ke


Annisa, yang dibalas hanya dengan senyuman manis.


Annisa Faiha, yang artinya anak perempuan yang memiliki banyak


kelebihan. Nama yang sangat sederhana. Entah berapa banyak kaum


muslimah yang memiliki nama Annisa, namun walaupun begitu,


Annisa tetap bangga akan namanya. Walaupun namanya bukan nama


besar yang ada marga di belakangnya yang menunjukkan kalau dia


anak dari keluarga terhormat atau apa pun itu.


Baginya, nama yang diberikan oleh kedua orangtuanya itu adalah nama terbaik


Gadis dengan wajah yang lembut, mata yang selalu memancarkan


sinar bahagia. Dan tangan yang sering menyentuh Al-Qur’an. Mulut


mungil yang tak bernah berucap kotor dan keras. Dia seorang


muslimah sejati.


Dia bukanlah, gadis yang spesial, bukan anak pejabat, pesiden,


atau pebisnis handal. Dia seorang yatim piatu dan sekarang tinggal


bersama pamannya. Sejak umur dua belas tahun, saat kedua


orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, Annisa di rawat


oleh pamannya yang ada di New York.


Ya, New York, kota terpadat di Amerika Serikat, dan pusat wilayah


metropolitan. Di sanalah ia tinggal. Walaupun kota ini anti islam, tapi


Annisa tetap menjadi muslim yang taat, berpegang teguh pada ajaran


Islam.


{}


Annisa melangkah ke arah rumah besar dengan taman yang luas


nan hijau itu dengan lamban.


“Assa—”


“Hei! Dasar anak gak tau diuntung ya kamu, kenapa jam segini


baru pulang?! Cepat masak sana.” Belum selesai dia mengucap salam


Bibi, dan kakak sepupunya sudah membentak dan menatapnya


garang. Seperti inilah kehidupannya selama ini, penuh akan bentakan.


“Maaf, Bi, Annisa tadi—”


“Alah udah, gak usah banyak alasan, cepat masuk! Dan masak


sana.”


Dengan patuh Annisa masuk ke dapur dan langsung memasak.


Tak ada keluhan ataupun bantahan, yang keluar dari bibirnya, dia


menjalani semuanya dengan ikhlas. Setelah beberapa jam semua makanan sudah jadi dengan baik


dan tampak sangat lezat.


“Bibi, makanannya udah siap.”


“Ok, dan aku ingatkan lagi, panggil aku, Aunty.”


“Iya, Aunty.” Annisa menundukkan kepalanya dalam.


Mereka makan dengan lahapnya. Ini lagi keistimewaan Annisa


dia sangat pandai memasak.


Annisa hendak pergi ke kamarnya saat sebuah suara


menghentikannya.


“Annisa, kamu gak mau makan bareng kami?” Annisa menoleh


pada suara yang sangat ia kenal —pamannya.


“Annisa mau sholat, sama ganti baju dulu,” Annisa menjawab


dengan senyum manisnya.


Pamannya menatap Annisa dari kepala sampai kaki, dia sadar


bahwa Annisa disuruh masak tanpa istirahat, bahkan untuk mengganti


pakaian. Pamannya hanya mengangguk, dan pergi ke meja makan.


Melihat itu Annisa segera berlari ke kamarnya.


Kamar yang sangat kecil, hanya ada satu ranjang dari kayu, satu


lemari dan meja kecil. Sangat tak sesuai dengan rumah yang sangat


luas ini. Bahkan tempat pembantu pun lebih bagus dari kamarnya ini.


Annisa tak sekalipun mengeluh akan hal itu, baginya sudah hidup,


dibiayai dan disekolahkan. Itu sudah cukup.


Mata Annisa beralih pada Foto yang terpasang di kamar itu, foto


besar yang di dalamnya terdapat sepasang suami istri dan gadis kecil


yang mungil.


Dia selalu tersenyum dan semangat saat melihat foto itu, foto


keluarganya.


Apalagi saat melihat sang ibu, dia sangat menyayangi ibunya tersebut, matanya selalu memancarkan sinar bahagia kala melihat


wanita yang melahirkannya.


Ibunya selalu memberikan nasihat yang sangat berguna dan


menjadi kekuatannya selama ini.


Jadilah manusia yang kuat, jangan mengeluh akan apa pun,


karena itu sama saja dengan tak menerima takdir Allah, teruslah


tersenyum dalam keadaan apa pun. Syukuri semua hal, itu semua


takdir Allah.


Itulah serentetan kata yang membuat gadis ini begitu kuat. 


Itulah Sedikit Cerita Dari Novel Menikahi Seorang Mafia karya UF AloeVera996 . Oh iya sebenarnya masih panjang kelanjutan ceritanya. alur ceritanya sangat menarik. penulis novel ini merangkai kata-kata nya bikin kita masuk ke jalan ceritanya. 


Cara baca novel Menikahi Seorang Mafia full episode

Pertama kalian intall dulu aplikasi dreame di PlayStore/AppStore. Kemudian cari katalog Menikahi Seorang Mafia . Oh iya siapkan coffee ya sambil membaca novel ini. Atau kalian bisa lakukan download file Pdf nya. Kalian bisa download dibawah ini

Novel Menikahi Seorang Mafia .pdf


  

Novel Menikahi Seorang Mafia by UF AloeVera996

 Novel Menikahi Seorang Mafia by UF AloeVera996 full episode. Dulu novel ini di publish di Wattpad dengan judul MAFIA AND  MUSLIMAH. Novel Ini bergenre Romantis . Kalian pecinta Novel wajib sekali membaca karya dari UF AloeVera996 . Novel ini pertama kali diterbitkan di situs baca online (dreame) . 


Detail Novel

Judul      : Menikahi Seorang Mafia 

Penulis   : UF AloeVera996

Genre .    : Romantis, fiksi

Source    : Dreame

Tahun.    : 2020


 Sinopsis Novel "Menikahi Seorang Mafia "  

 

Dor ....


Srett ...


Suara tembakan pistol dan sayatan pisau berpadu di ruangan


yang sangat luas dengan besi sebagai dindingnya.


“Hancurkan seluruh keluarganya!” Suara dingin yang menusuk


keheningan membuat jantung siapa saja berdetak di atas normal.


“Apakah harus?” Pria dengan kacamata yang baca yang sangat


menawan bertanya santai, sambil mengelap pisau yang baru saja


digunakan untuk mengeluarkan organ musuh mereka.


“Harus! Dia sudah berani untuk berniat membunuhku bukan,


jadi kita lenyapkan semua keluarganya. Karena di antara mereka nanti


pasti akan ada yang ingin balas dendam,” jelas pria bermata biru tegas.


“Baiklah.” Hanya kata itu lalu mereka semua pergi, meninggalkan


pria bermata biru itu sendirian.


Darel, pria dengan hati dingin tak tersentuh. Kepribadian yang


sangat kejam. Hanya memikirkan satu hal dalam hidupnya—Dia harus menjadi penguasa di seluruh dunia.


Mungkin keinginannya itu sudah terkabul sekarang. Pasalnya


bahkan para pejabat di kotanya, New York, tunduk di bawah kakinya.


Semua ada di tangan Darel. Laju perekonomian kota tersebut


adalah miliknya. Di setiap perusahaan dia memegang saham kedua


tertinggi setelah CEO. Bisnisnya bergerak di segala bidang, fashion,


pertambangan, bisnis gelap, teknologi dan banyak lagi.


Semua itu mengantarkannya pada puncak kejayaan yang diidam￾idamkan banyak orang.


Dan yang paling membuat dia kaya, adalah bisnis gelap yang


dia laksanakan. Penjualan narkoba berskala internasional, penjualan


organ tubuh secara ilegal. Club malam yang ada di mana-mana,


penjualan senjata ilegal, dan perusahaan gelap lainnya. Semua itu


menghasilkan kekayaan yang tak akan habis selama tujuh turunan.


“Tuan, polisi perbatasan menangkap orang-orang kita yang


sedang membawa barang ke Cina.”


Darel tersenyum iblis, dengan pelan dia melangkah ke arah


bawahannya yang membawa berita buruk untuknya.


Srettt ....


“Orang bodoh tidak pantas hidup!” Darel melangkahi mayat


bawahannya itu dengan tenang seolah orang itu hanya tidur. Itulah


Darel. Dia benci kegagalan dan berita buruk, maka yang menyampaikan


berita itu harus mati.


“Zave, cepat urus masalah di perbatasan, habisi semua polisi


bangsat itu!” Orang yang diperintah Darel tadi langsung pergi


menjalankan tugas.


Setelah pria yang bernama Zave tadi tak terlihat lagi, Darel


bersandar pada kursi kebesarannya. Untuk mengurangi lelah karena kertas-kertas yang mampu menghasilkan pundi-pundi uang.


Tok ...


Tok ...


Tok ...


Baru sebentar dia istirahat, pintu ruangannya sudah diketuk lagi,


dengan malas dia membuka matanya.


“Masuk,” jawabnya malas.


“Maaf, Tuan, Pak Aditama ingin bertemu dengan Anda,” ucap


sekretarisnya dengan menunduk.


“Dasar, Pecundang! Masih berani dia memperlihatkan wajah


menyedihkannya itu di depanku. Suruh dia masuk.”


Sekretaris Darel keluar dengan menunduk dan mempersilakan


pria paruh baya keturunan Indonesia itu untuk masuk.


“Apa yang kau inginkan?” Darel menatap malas pada pria di


depannya ini malas.


“Pak, saya mohon, jangan masukan saya ke penjara, saya akan


membayar semua utang-utang saya ke bapak.” Pria itu bersimpuh di


depan meja Darel dengan raut menyedihkan.


“Hahahaha, aku suka orang yang bersimpuh di kakiku,” Darel


tertawa senang. “Memangnya apa yang kau punya? Aku akan


membebaskanmu kalau tawarannya menarik.” Darel menatap pria di


depannya ini tenang.


“Aku punya beberapa properti, Tuan. Kalau Anda mau saya akan


menyerahkan semua harta saya. Rumah mobil, villa dan—”


Darel memberikan tanda stop dari tangannya lalu menatap pria


paruh baya itu sinis.


“Meski kau menjadi miskin sekalipun, itu tidak akan cukup. Tapi


ya, aku tetap akan mengambil semua propertimu nanti. Tapi tetap akan memasukkanmu ke penjara.” Darel kembali fokus ke kertas￾kertas di depannya.


“Kumohon, Pak, atau setidaknya, beri saya waktu untuk melunasi


semua utang saya,” pria paruh baya itu memohon.


“Hah, menjijikkan. Baiklah Aku memberimu waktu satu bulan.


Lunasi segera atau kau akan mendekam di penjara paling buruk di


Dunia.” Darel bersuara malas.


“Baik, terima kasih, Tuan.”


Tanpa menunggu lebih lama, pria paruh baya itu segera keluar


dari ruangan yang bisa disebut neraka itu. Sementara Darel kembali


menekuni pekerjaannya.


Setelah menyelesaikan semuanya, Darel berlalu pergi ke suatu


tempat, tempat yang sering dia kunjungi saat perasaaannya senang.


{}


Tanah yang lapang dan luas itu, begitu sunyi, hanya terdengar


suara pohon yang menari tertiup angin. Daun-daun yang sudah kering


berjatuhan menimpa dua gundukan tanah yang atasnya bertuliskan


Davie Ardiaz dan Vanie Janie Ardiaz.


Seorang anak lelaki berdiri di tengah-tengah makam tersebut,


matanya menatap makam Davie dengan raut kasih sayang dan


kerinduan dan menatap makam Vanie dengan wajah penuh akan


kobaran kemarahan dan kebencian.


“Lihatlah, Vanie, semua orang bersujud di kakiku. Mereka


memohon agar hidup. Dan memohon harta padaku.” Senyum sinis


tampil di bibir pria itu–Darel.


Vanie Janie Ardiaz, wanita yang begitu dibenci Darel, sekaligus


sebagai wanita yang menghadirkannya di dunia ini. Kebencian tampak


memenuhi mata Darel. Hal ini bermula saat sang ibu begitu tamak akan harta.


Meninggalkan dia sendirian dengan anak yang berumur enam tahun


dengan sang ayah karena mengejar harta. Darel kecil hidup tanpa


kasih sayang, dia memohon mengiba dan meminta supaya sang ibu


memberikan sedikit kasih sayang, namun tak pernah diberi walau


sedikit.


Karena hal itulah, dia membenci setiap wanita. Baginya wanita itu


makhluk yang paling tak setia, karena itu dia tak pernah menghargai


wanita. Semua wanita dia permainkan. Dan karena hal itu pula, sifat


Darel begitu kejam.


“Daddy, Darel yakin, Daddy tenang dan bahagia di alam sana.”


Darel mengusap kuburan daddy-nya dengan penuh kasih sayang dan


berlalu pergi. Entah karena alasan apa, hatinya terasa sakit. Mata itu


menatap kosong penuh penderitaan dan kesedihan. Sedetik kemudian


seolah tersadar dia berlari dari pemakamam itu mengabaikan matanya


yang mulai memanas dan hatinya yang terasa sesak.


{}


Di sisi lain...


“Annisa, ayo kembali ke kelas.” Gadis dengan kerudung sederhana


itu mengulurkan tangannya kepada gadis yang menatap Al-Qur’an di


tangannya dengan fokus.


“Maaf, aku mau selesaiin baca ini dulu,” balas gadis dengan


kerudung panjang itu dengan satu senyum manis.


“Ok, tapi usahakan cepet ya, atau kamu bakalan ketinggalan


jamnya mrs. Mustika.”


“Iya.” Lalu gadis dengan mata teduh itu mulai menenggelamkan


dirinya dalam bacaan ayat-ayat Allah yang keindahannya tak terhingga.


Tak ada kekhawatiran akan terlambat di dalam dirinya. Pikirannya sepenuhnya fokus pada bacaan ayat suci Al-Qur’annya. Setelah selesai


satu juz, gadis itu bergegas ke dalam kelas yang dia tinggalkan.


Tok ...


Tok ...


Tok ...


“Masuk,” balasan suara di sebrang sana.


“Maaf saya terlambat.” Gadis itu menundukkan kepalanya.


“Sudah biasa. Sana buruan duduk kalau masih mau ikut jam saya,”


balas dosen dengan baju super ketat itu garang. Dia terkenal sebagai


dosen paling disiplin dan tegas di universitas ini.


“Terima kasih.” Gadis itu duduk di kursi yang kosong lalu mulai


menulis materi penting dari dosennya.


Setelah sekian lama, akhirnya jam Mrs. Mustika selesai. Gadis


yang satu-satunya memakai kerudung panjang itu mulai bersiap


untuk pulang.


“Annisa, mau ikut kita ke mal gak?” tanya salah satu gadis yang


memakai kerudung biasa di sampingnya.


“Maaf ya, aku harus sampai tepat waktu nanti,” balas gadis yang


bernama Annisa itu dengan senyum manisnya.


“Oke, aku duluan ya?” Gadis mungil itu melambaikan tangan ke


Annisa, yang dibalas hanya dengan senyuman manis.


Annisa Faiha, yang artinya anak perempuan yang memiliki banyak


kelebihan. Nama yang sangat sederhana. Entah berapa banyak kaum


muslimah yang memiliki nama Annisa, namun walaupun begitu,


Annisa tetap bangga akan namanya. Walaupun namanya bukan nama


besar yang ada marga di belakangnya yang menunjukkan kalau dia


anak dari keluarga terhormat atau apa pun itu.


Baginya, nama yang diberikan oleh kedua orangtuanya itu adalah nama terbaik


Gadis dengan wajah yang lembut, mata yang selalu memancarkan


sinar bahagia. Dan tangan yang sering menyentuh Al-Qur’an. Mulut


mungil yang tak bernah berucap kotor dan keras. Dia seorang


muslimah sejati.


Dia bukanlah, gadis yang spesial, bukan anak pejabat, pesiden,


atau pebisnis handal. Dia seorang yatim piatu dan sekarang tinggal


bersama pamannya. Sejak umur dua belas tahun, saat kedua


orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, Annisa di rawat


oleh pamannya yang ada di New York.


Ya, New York, kota terpadat di Amerika Serikat, dan pusat wilayah


metropolitan. Di sanalah ia tinggal. Walaupun kota ini anti islam, tapi


Annisa tetap menjadi muslim yang taat, berpegang teguh pada ajaran


Islam.


{}


Annisa melangkah ke arah rumah besar dengan taman yang luas


nan hijau itu dengan lamban.


“Assa—”


“Hei! Dasar anak gak tau diuntung ya kamu, kenapa jam segini


baru pulang?! Cepat masak sana.” Belum selesai dia mengucap salam


Bibi, dan kakak sepupunya sudah membentak dan menatapnya


garang. Seperti inilah kehidupannya selama ini, penuh akan bentakan.


“Maaf, Bi, Annisa tadi—”


“Alah udah, gak usah banyak alasan, cepat masuk! Dan masak


sana.”


Dengan patuh Annisa masuk ke dapur dan langsung memasak.


Tak ada keluhan ataupun bantahan, yang keluar dari bibirnya, dia


menjalani semuanya dengan ikhlas. Setelah beberapa jam semua makanan sudah jadi dengan baik


dan tampak sangat lezat.


“Bibi, makanannya udah siap.”


“Ok, dan aku ingatkan lagi, panggil aku, Aunty.”


“Iya, Aunty.” Annisa menundukkan kepalanya dalam.


Mereka makan dengan lahapnya. Ini lagi keistimewaan Annisa


dia sangat pandai memasak.


Annisa hendak pergi ke kamarnya saat sebuah suara


menghentikannya.


“Annisa, kamu gak mau makan bareng kami?” Annisa menoleh


pada suara yang sangat ia kenal —pamannya.


“Annisa mau sholat, sama ganti baju dulu,” Annisa menjawab


dengan senyum manisnya.


Pamannya menatap Annisa dari kepala sampai kaki, dia sadar


bahwa Annisa disuruh masak tanpa istirahat, bahkan untuk mengganti


pakaian. Pamannya hanya mengangguk, dan pergi ke meja makan.


Melihat itu Annisa segera berlari ke kamarnya.


Kamar yang sangat kecil, hanya ada satu ranjang dari kayu, satu


lemari dan meja kecil. Sangat tak sesuai dengan rumah yang sangat


luas ini. Bahkan tempat pembantu pun lebih bagus dari kamarnya ini.


Annisa tak sekalipun mengeluh akan hal itu, baginya sudah hidup,


dibiayai dan disekolahkan. Itu sudah cukup.


Mata Annisa beralih pada Foto yang terpasang di kamar itu, foto


besar yang di dalamnya terdapat sepasang suami istri dan gadis kecil


yang mungil.


Dia selalu tersenyum dan semangat saat melihat foto itu, foto


keluarganya.


Apalagi saat melihat sang ibu, dia sangat menyayangi ibunya tersebut, matanya selalu memancarkan sinar bahagia kala melihat


wanita yang melahirkannya.


Ibunya selalu memberikan nasihat yang sangat berguna dan


menjadi kekuatannya selama ini.


Jadilah manusia yang kuat, jangan mengeluh akan apa pun,


karena itu sama saja dengan tak menerima takdir Allah, teruslah


tersenyum dalam keadaan apa pun. Syukuri semua hal, itu semua


takdir Allah.


Itulah serentetan kata yang membuat gadis ini begitu kuat. 


Itulah Sedikit Cerita Dari Novel Menikahi Seorang Mafia karya UF AloeVera996 . Oh iya sebenarnya masih panjang kelanjutan ceritanya. alur ceritanya sangat menarik. penulis novel ini merangkai kata-kata nya bikin kita masuk ke jalan ceritanya. 


Cara baca novel Menikahi Seorang Mafia full episode

Pertama kalian intall dulu aplikasi dreame di PlayStore/AppStore. Kemudian cari katalog Menikahi Seorang Mafia . Oh iya siapkan coffee ya sambil membaca novel ini. Atau kalian bisa lakukan download file Pdf nya. Kalian bisa download dibawah ini

Novel Menikahi Seorang Mafia .pdf


Novel Kinan dan Arya "Undesirable Baby" full episode by Bubibupeach
Lihat Detail

Novel Kinan dan Arya "Undesirable Baby" full episode by Bubibupeach

 

Novel Kinan dan Arya "Undesirable Baby" full episode by Bubibupeach



  [Ebook] Novel Kinan dan Arya "Undesirable Baby" full episode by Bubibupeach . Novel Ini bergenre fiksi, romantis . Kalian pecinta Novel wajib membaca karya dari Bubibupeach. Novel ini pertama kali diterbitkan di Platfrom Dreame



Detail Novel

Judul      : Undesirable Baby

Penulis   : Bubibupeach

Genre .    : Fiksi, romantis

Source    : Dreame

Tahun.    : 2020


Sinopsis Novel "Undesirable Baby"  


"Kinan, tolong antarkan ini untuk den Arya ya. Perut bulek tiba-tiba sakit." kata seorang wanita paruh baya sambil meletakkan sebuah nampan berisi secangkir kopi hitam di atas meja dapur. Dia langsung berlari ke kamar kecil sebelum si gadis tadi menyetujui perintahnya.


Gadis bernama Kinan itu meletakkan pulpennya dengan tidak ikhlas. Bibirnya mengerucut tanda protes, namun tidak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti perintah wanita paruh baya tadi. Jika tidak, bisa-bisa ia langsung ditendang dari rumah ini.


×××


Tok.tok.tok


Kinan mengetuk pintu kamar anak majikannya tiga kali sebelum melangkahkan kakinya kedalam ruangan besar itu. Gadis putih berpipi bulat itu sedikit ragu saat memasuki ruangan yang baru pertama kali ini. Ada perasaan tidak jelas didalam hatinya.


"Den, ini kopi anda." ujar Kinan sambil meletakkan nampan tadi diatas nakas dengan cepat. Diliriknya sang tuan muda yang sudah tertidur dengan racauan tak jelas keluar dari mulutnya yang berbau alkohol. "Saya permisi den." Kinan berbalik dengan cepat, namun nafasnya langsung tercekat ketika pergelangan tangannya dipegang oleh pria mabuk tadi. Dengan kesadaran penuh Kinan melepaskan tangan majikannya dengan kasar. Kemudian Kinan berlari cepat untuk bisa segera keluar dari kamar besar ini.


"Tolo...mmmmhhh."


Kinan menjerit sekuat tenaga, tapi mulutnya langsung dibekap oleh telapak tangan majikannya. Kinan meronta-ronta saat tubuhnya diseret secara paksa. Sedetik kemudian dia merasa seperti terlempar.


"Tolong... tol."


Bibir Kinan terkatup rapat saat bibir rasa alkohol itu membungkamnya. Dia menggeleng-geleng keras. Tetes demi tetes airmatanya menghambur keluar. Dia harus bisa lepas dari pria ini.


"Jang-annnn."


SREEEETTTTT!


Pria itu merobek baju yang dikenakan Kinan hingga membuat dada gadis itu terekspos. Bagian atas payudaranya yang menyembul membuat pria mabuk tadi semakin bernafsu. Akal sehatnya sudah hilang karena banyaknya alkohol yang melewati kerongkongannya. Tidak ia perdulikan jeritan Kinan yang sangat ketakutan.


"Den. Jang-an."


Kinan menangis, karena hanya itulah yang bisa ia lakukan. Seluruh tenaganya tidak mampu melawan tenaga kuat pria ini. Dia seorang perempuan dan yang saat ini ia hadapi adalah orang mabuk.


Semuanya terjadi begitu cepat dan tak terelakkan. Sekeras apapun Kinan menolak, maka akan semakin banyak pula pukulan dari Arya untuk melumpuhkan gadis itu.


Hingga semuanya telah hilang. Hal yang ia banggakan, yang pertama kali akan ia berikan untuk suaminya kelak sudah tidak ada. Semuanya sudah dicuri oleh pria tidak berperasaan ini. Kinan menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya.


"Ya Allah."


BUGH!


Pria mabuk itu terjungkal ke lantai hingga tautan keduanya terlepas. Kinan lalu merasakan sebuah pelukan hangat seiring dengan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya. Tangannya mencengkeram selimut dibagian dada. Tangisnya semakin menjadi-jadi sebelum perlahan kesadarannya mulai menghilang.


"Papa tidak pernah mengajarimu berbuat bejat!"


Masih terduduk dilantai dengan pakaian yang tak utuh rapi, Pria mabuk itu mengusap lelehan darah kental disudut bibirnya. Tidak ia risaukan sang ayah yang sedang menatapnya marah.


"ARYA PRAMONO!"


"Bukankah dia kemari memang untuk menawarkan diri."


BUGH!


"Papa jangan ketipu sama wajah polosnya. Hidup di Jakarta itu susah. Dia pasti udah...."


BUGH!


Satu pukulan keras kembali mengenai rahang tampannya. Arya, dia kembali tersungkur sampai kepalanya menyentuh lantai. Beruntung ada ibunya yang menahan ayahnya yang sudah seperti kesetanan ingin menghabisi anak lelakinya sendiri itu.


×××××


"Papa tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menikahi Kinan! Kamu harus tanggung jawab!" putus Pak Hadi saat semua anggota keluarganya berkumpul untuk sarapan. Tunggu, diatas meja besar mereka memang terhidang berbagai makanan enak. Namun tak ada satupun orang yang menyentuhnya.


Arya memijit kepalanya yang masih terasa pening. Dia menggerakkan sudut bibirnya yang masih terasa kaku. "Dia nggak hamil, untuk apa aku menikahinya?"


Pak Hadi menggebrak meja makan hingga menimbulkan suara yang memekakkan telinga. "Kamu!"


"Kekerasan tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini." Bu Ratri menahan lengan suaminya yang sudah terayun. Tatapannya beralih kepada Arya. "Kamu harus menuruti apa kata ayahmu."


Arya mendongak menatap ibunya, tidak biasanya wanita yang sangat ia sayangi itu tidak menyebutkan namanya. Dia bisa melihat raut kekecewaan dari wajah lelah yang setiap hari selalu tersenyum padanya itu.


"Aku akan melihat mbak Kinan." ujar seorang gadis berkerudung biru yang sejak tadi memilih untuk diam. Gadis itu juga yang tadi malam memeluk Kinan dengan erat.


×××


Dian, adik Arya, memasuki kamar Kinan yang ada di bagian belakang. Kinan memang hanya seorang asisten rumah tangga di kediaman besar keluarga Pramono. Sebenarnya Kinan baru dua bulan bekerja disana. Itu pun karena Bi Tatik, bulek yang tadi malam menyuruhnya untuk mengantar kopi, yang sudah mengajaknya.


Kinan adalah tetangga Bi Tatik di desanya berasal. Kinan sampai di Jakarta karena ia sedang mengenyam pendidikan di sebuah perguruan tinggi di ibukota Indonesia. Dulu Kinan tinggal di rumah sewa yang harganya tidak sebanding dengan fasilitas yang diberikan dan dia juga bekerja paruh waktu di sebuah cafe dekat kampusnya. Namun, setelah bertemu Bi Tatik, wanita paruh baya itu mengajak Kinan untuk tinggal bersamanya di rumah keluarga Pramono. Tentu dengan persetujuan Pak Hadi dan Bu Ratri, serta menyarankan agar Kinan bekerja disana saja. Kinan setuju karena setelah dipikir-pikir waktunya untuk belajar menjadi lebih banyak daripada ia bekerja di cafe dan dia juga tidak perlu memikirkan uang sewa rumah. Jadi gajinya bisa ia gunakan untuk membiayai hidupnya dan sebagian dikirim kepada ibunya di kampung.


"Mbak." Dian duduk di samping Kinan lalu memeluk tubuh gemetar wanita muda itu. Dian ikut menangis saat Kinan semakin terisak keras. Gadis itu bisa merasakan betapa pedihnya hidup Kinan sekarang. Kinan yang selalu tertawa riang ketika mengajarinya belajar itu sekarang bukanlah Kinan yang ingin ia lihat. Dia tidak mau Kinan bersedih. "Dian nggak akan membiarkan Mas Arya lari dari tanggung jawabnya. Maafkan Mas Arya ya, Mbak."


"Aku akan pergi." lirih Kinan beberapa saat kemudian. Pernyataan singkat yang membuat Dian terkejut setengah mati.


"Mbak nggak boleh pergi. Mbak harus tetap disini, mbak Kinan sekarang sudah menjadi bagian dari keluarga kami."


Kinan menggeleng lemah dengan tangisan yang semakin deras. "Aku mau pergi. Aku harus pergi." Kemudian dengan langkah kebingungan Kinan membuka lemari pakaiannya dan mengambil sebuah tas ukuran besar.


"MBAK! JANGAN BERTINDAK BODOH!" bentak Dian dan melemparkan tas Kinan tadi ke sembarang arah.


Kinan tersenyum kecut sambil mengusap pipinya dari buliran airmata yang tidak mau berhenti. "Bodoh? Kamu bilang aku bodoh?" ujung bibir Kinan bergetar.


"Mbak." suara Dian melemah. Langkah kakinya mendekati Kinan dan ingin memeluknya lagi.


"SEMUA INI GARA-GARA KAKAK KAMU! DIA YANG SUDAH MENGHANCURKAN HIDUPKU DAN SEKARANG KAMU BILANG AKU BODOH!" teriak Kinan sambil menepis lengan Dian dengan kasar.


"Mbak." Dian kembali menangis tersedu-sedu.


"AKU EMANG ORANG MISKIN, TAPI AKU PUNYA HARGA DIRI. APA KALIAN PIKIR AKU INI PENGEMIS! KALIAN PIKIR AKU PELACUR!"


Pintu kamar Kinan terbuka dan muncullah seorang wanita paruh baya yang juga sudah ikut menangis. Ya, Ibu Ratri sejak tadi sudah mendengar percakapan keduanya.


"Mama." Dian menutup mulutnya saat ibunya itu tiba-tiba menekuk kakinya. Beliau berlutut di depan Kinan.


"Kinan, Tolong jangan pergi dari sini dan tolong maafkan Arya. Ibu yang salah karena tidak bisa mendidiknya dengan benar. Kami akan bertanggung jawab."


××××××××××


- 2 BULAN KEMUDIAN -


Sudah dua bulan sejak kejadian malam itu. Sudah dua bulan pula Kinan menghilang. Gadis itu memilih pergi dari kediaman keluarga Pramono tanpa membawa apapun kecuali barang-barang miliknya.


Tentang Arya, dia lebih memilih tinggal di apartemen karena sikap ayah, ibu dan adiknya yang selalu menyudutkannya. Sekilas dia sadar jika dia bersalah, tapi menurutnya kesalahan lebih banyak pada Kinan. Gadis itu sendiri yang memilih pergi dan sok jual mahal menolak nominal yang beberapa kali ia tawarkan secara diam-diam tanpa sepengetahuan keluarganya.

Itulah Sedikit Cerita Dari Novel Undesirable Baby karya Bubibupeach . 


Cara baca novel Undesirable Baby full episode

Pertama kalian intall dulu aplikasi Dreame di PlayStore/AppStore. Kemudian cari katalog  Undesirable Baby. Oh iya siapkan coffee ya sambil membaca novel ini. Atau kalian bisa lakukan download file Pdf nya. Kalian bisa download Undesirable Baby.Pdf


 

Novel Kinan dan Arya "Undesirable Baby" full episode by Bubibupeach



  [Ebook] Novel Kinan dan Arya "Undesirable Baby" full episode by Bubibupeach . Novel Ini bergenre fiksi, romantis . Kalian pecinta Novel wajib membaca karya dari Bubibupeach. Novel ini pertama kali diterbitkan di Platfrom Dreame



Detail Novel

Judul      : Undesirable Baby

Penulis   : Bubibupeach

Genre .    : Fiksi, romantis

Source    : Dreame

Tahun.    : 2020


Sinopsis Novel "Undesirable Baby"  


"Kinan, tolong antarkan ini untuk den Arya ya. Perut bulek tiba-tiba sakit." kata seorang wanita paruh baya sambil meletakkan sebuah nampan berisi secangkir kopi hitam di atas meja dapur. Dia langsung berlari ke kamar kecil sebelum si gadis tadi menyetujui perintahnya.


Gadis bernama Kinan itu meletakkan pulpennya dengan tidak ikhlas. Bibirnya mengerucut tanda protes, namun tidak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti perintah wanita paruh baya tadi. Jika tidak, bisa-bisa ia langsung ditendang dari rumah ini.


×××


Tok.tok.tok


Kinan mengetuk pintu kamar anak majikannya tiga kali sebelum melangkahkan kakinya kedalam ruangan besar itu. Gadis putih berpipi bulat itu sedikit ragu saat memasuki ruangan yang baru pertama kali ini. Ada perasaan tidak jelas didalam hatinya.


"Den, ini kopi anda." ujar Kinan sambil meletakkan nampan tadi diatas nakas dengan cepat. Diliriknya sang tuan muda yang sudah tertidur dengan racauan tak jelas keluar dari mulutnya yang berbau alkohol. "Saya permisi den." Kinan berbalik dengan cepat, namun nafasnya langsung tercekat ketika pergelangan tangannya dipegang oleh pria mabuk tadi. Dengan kesadaran penuh Kinan melepaskan tangan majikannya dengan kasar. Kemudian Kinan berlari cepat untuk bisa segera keluar dari kamar besar ini.


"Tolo...mmmmhhh."


Kinan menjerit sekuat tenaga, tapi mulutnya langsung dibekap oleh telapak tangan majikannya. Kinan meronta-ronta saat tubuhnya diseret secara paksa. Sedetik kemudian dia merasa seperti terlempar.


"Tolong... tol."


Bibir Kinan terkatup rapat saat bibir rasa alkohol itu membungkamnya. Dia menggeleng-geleng keras. Tetes demi tetes airmatanya menghambur keluar. Dia harus bisa lepas dari pria ini.


"Jang-annnn."


SREEEETTTTT!


Pria itu merobek baju yang dikenakan Kinan hingga membuat dada gadis itu terekspos. Bagian atas payudaranya yang menyembul membuat pria mabuk tadi semakin bernafsu. Akal sehatnya sudah hilang karena banyaknya alkohol yang melewati kerongkongannya. Tidak ia perdulikan jeritan Kinan yang sangat ketakutan.


"Den. Jang-an."


Kinan menangis, karena hanya itulah yang bisa ia lakukan. Seluruh tenaganya tidak mampu melawan tenaga kuat pria ini. Dia seorang perempuan dan yang saat ini ia hadapi adalah orang mabuk.


Semuanya terjadi begitu cepat dan tak terelakkan. Sekeras apapun Kinan menolak, maka akan semakin banyak pula pukulan dari Arya untuk melumpuhkan gadis itu.


Hingga semuanya telah hilang. Hal yang ia banggakan, yang pertama kali akan ia berikan untuk suaminya kelak sudah tidak ada. Semuanya sudah dicuri oleh pria tidak berperasaan ini. Kinan menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya.


"Ya Allah."


BUGH!


Pria mabuk itu terjungkal ke lantai hingga tautan keduanya terlepas. Kinan lalu merasakan sebuah pelukan hangat seiring dengan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya. Tangannya mencengkeram selimut dibagian dada. Tangisnya semakin menjadi-jadi sebelum perlahan kesadarannya mulai menghilang.


"Papa tidak pernah mengajarimu berbuat bejat!"


Masih terduduk dilantai dengan pakaian yang tak utuh rapi, Pria mabuk itu mengusap lelehan darah kental disudut bibirnya. Tidak ia risaukan sang ayah yang sedang menatapnya marah.


"ARYA PRAMONO!"


"Bukankah dia kemari memang untuk menawarkan diri."


BUGH!


"Papa jangan ketipu sama wajah polosnya. Hidup di Jakarta itu susah. Dia pasti udah...."


BUGH!


Satu pukulan keras kembali mengenai rahang tampannya. Arya, dia kembali tersungkur sampai kepalanya menyentuh lantai. Beruntung ada ibunya yang menahan ayahnya yang sudah seperti kesetanan ingin menghabisi anak lelakinya sendiri itu.


×××××


"Papa tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menikahi Kinan! Kamu harus tanggung jawab!" putus Pak Hadi saat semua anggota keluarganya berkumpul untuk sarapan. Tunggu, diatas meja besar mereka memang terhidang berbagai makanan enak. Namun tak ada satupun orang yang menyentuhnya.


Arya memijit kepalanya yang masih terasa pening. Dia menggerakkan sudut bibirnya yang masih terasa kaku. "Dia nggak hamil, untuk apa aku menikahinya?"


Pak Hadi menggebrak meja makan hingga menimbulkan suara yang memekakkan telinga. "Kamu!"


"Kekerasan tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini." Bu Ratri menahan lengan suaminya yang sudah terayun. Tatapannya beralih kepada Arya. "Kamu harus menuruti apa kata ayahmu."


Arya mendongak menatap ibunya, tidak biasanya wanita yang sangat ia sayangi itu tidak menyebutkan namanya. Dia bisa melihat raut kekecewaan dari wajah lelah yang setiap hari selalu tersenyum padanya itu.


"Aku akan melihat mbak Kinan." ujar seorang gadis berkerudung biru yang sejak tadi memilih untuk diam. Gadis itu juga yang tadi malam memeluk Kinan dengan erat.


×××


Dian, adik Arya, memasuki kamar Kinan yang ada di bagian belakang. Kinan memang hanya seorang asisten rumah tangga di kediaman besar keluarga Pramono. Sebenarnya Kinan baru dua bulan bekerja disana. Itu pun karena Bi Tatik, bulek yang tadi malam menyuruhnya untuk mengantar kopi, yang sudah mengajaknya.


Kinan adalah tetangga Bi Tatik di desanya berasal. Kinan sampai di Jakarta karena ia sedang mengenyam pendidikan di sebuah perguruan tinggi di ibukota Indonesia. Dulu Kinan tinggal di rumah sewa yang harganya tidak sebanding dengan fasilitas yang diberikan dan dia juga bekerja paruh waktu di sebuah cafe dekat kampusnya. Namun, setelah bertemu Bi Tatik, wanita paruh baya itu mengajak Kinan untuk tinggal bersamanya di rumah keluarga Pramono. Tentu dengan persetujuan Pak Hadi dan Bu Ratri, serta menyarankan agar Kinan bekerja disana saja. Kinan setuju karena setelah dipikir-pikir waktunya untuk belajar menjadi lebih banyak daripada ia bekerja di cafe dan dia juga tidak perlu memikirkan uang sewa rumah. Jadi gajinya bisa ia gunakan untuk membiayai hidupnya dan sebagian dikirim kepada ibunya di kampung.


"Mbak." Dian duduk di samping Kinan lalu memeluk tubuh gemetar wanita muda itu. Dian ikut menangis saat Kinan semakin terisak keras. Gadis itu bisa merasakan betapa pedihnya hidup Kinan sekarang. Kinan yang selalu tertawa riang ketika mengajarinya belajar itu sekarang bukanlah Kinan yang ingin ia lihat. Dia tidak mau Kinan bersedih. "Dian nggak akan membiarkan Mas Arya lari dari tanggung jawabnya. Maafkan Mas Arya ya, Mbak."


"Aku akan pergi." lirih Kinan beberapa saat kemudian. Pernyataan singkat yang membuat Dian terkejut setengah mati.


"Mbak nggak boleh pergi. Mbak harus tetap disini, mbak Kinan sekarang sudah menjadi bagian dari keluarga kami."


Kinan menggeleng lemah dengan tangisan yang semakin deras. "Aku mau pergi. Aku harus pergi." Kemudian dengan langkah kebingungan Kinan membuka lemari pakaiannya dan mengambil sebuah tas ukuran besar.


"MBAK! JANGAN BERTINDAK BODOH!" bentak Dian dan melemparkan tas Kinan tadi ke sembarang arah.


Kinan tersenyum kecut sambil mengusap pipinya dari buliran airmata yang tidak mau berhenti. "Bodoh? Kamu bilang aku bodoh?" ujung bibir Kinan bergetar.


"Mbak." suara Dian melemah. Langkah kakinya mendekati Kinan dan ingin memeluknya lagi.


"SEMUA INI GARA-GARA KAKAK KAMU! DIA YANG SUDAH MENGHANCURKAN HIDUPKU DAN SEKARANG KAMU BILANG AKU BODOH!" teriak Kinan sambil menepis lengan Dian dengan kasar.


"Mbak." Dian kembali menangis tersedu-sedu.


"AKU EMANG ORANG MISKIN, TAPI AKU PUNYA HARGA DIRI. APA KALIAN PIKIR AKU INI PENGEMIS! KALIAN PIKIR AKU PELACUR!"


Pintu kamar Kinan terbuka dan muncullah seorang wanita paruh baya yang juga sudah ikut menangis. Ya, Ibu Ratri sejak tadi sudah mendengar percakapan keduanya.


"Mama." Dian menutup mulutnya saat ibunya itu tiba-tiba menekuk kakinya. Beliau berlutut di depan Kinan.


"Kinan, Tolong jangan pergi dari sini dan tolong maafkan Arya. Ibu yang salah karena tidak bisa mendidiknya dengan benar. Kami akan bertanggung jawab."


××××××××××


- 2 BULAN KEMUDIAN -


Sudah dua bulan sejak kejadian malam itu. Sudah dua bulan pula Kinan menghilang. Gadis itu memilih pergi dari kediaman keluarga Pramono tanpa membawa apapun kecuali barang-barang miliknya.


Tentang Arya, dia lebih memilih tinggal di apartemen karena sikap ayah, ibu dan adiknya yang selalu menyudutkannya. Sekilas dia sadar jika dia bersalah, tapi menurutnya kesalahan lebih banyak pada Kinan. Gadis itu sendiri yang memilih pergi dan sok jual mahal menolak nominal yang beberapa kali ia tawarkan secara diam-diam tanpa sepengetahuan keluarganya.

Itulah Sedikit Cerita Dari Novel Undesirable Baby karya Bubibupeach . 


Cara baca novel Undesirable Baby full episode

Pertama kalian intall dulu aplikasi Dreame di PlayStore/AppStore. Kemudian cari katalog  Undesirable Baby. Oh iya siapkan coffee ya sambil membaca novel ini. Atau kalian bisa lakukan download file Pdf nya. Kalian bisa download Undesirable Baby.Pdf


 

Novel Kinan dan Arya "Undesirable Baby" full episode by Bubibupeach



  [Ebook] Novel Kinan dan Arya "Undesirable Baby" full episode by Bubibupeach . Novel Ini bergenre fiksi, romantis . Kalian pecinta Novel wajib membaca karya dari Bubibupeach. Novel ini pertama kali diterbitkan di Platfrom Dreame



Detail Novel

Judul      : Undesirable Baby

Penulis   : Bubibupeach

Genre .    : Fiksi, romantis

Source    : Dreame

Tahun.    : 2020


Sinopsis Novel "Undesirable Baby"  


"Kinan, tolong antarkan ini untuk den Arya ya. Perut bulek tiba-tiba sakit." kata seorang wanita paruh baya sambil meletakkan sebuah nampan berisi secangkir kopi hitam di atas meja dapur. Dia langsung berlari ke kamar kecil sebelum si gadis tadi menyetujui perintahnya.


Gadis bernama Kinan itu meletakkan pulpennya dengan tidak ikhlas. Bibirnya mengerucut tanda protes, namun tidak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti perintah wanita paruh baya tadi. Jika tidak, bisa-bisa ia langsung ditendang dari rumah ini.


×××


Tok.tok.tok


Kinan mengetuk pintu kamar anak majikannya tiga kali sebelum melangkahkan kakinya kedalam ruangan besar itu. Gadis putih berpipi bulat itu sedikit ragu saat memasuki ruangan yang baru pertama kali ini. Ada perasaan tidak jelas didalam hatinya.


"Den, ini kopi anda." ujar Kinan sambil meletakkan nampan tadi diatas nakas dengan cepat. Diliriknya sang tuan muda yang sudah tertidur dengan racauan tak jelas keluar dari mulutnya yang berbau alkohol. "Saya permisi den." Kinan berbalik dengan cepat, namun nafasnya langsung tercekat ketika pergelangan tangannya dipegang oleh pria mabuk tadi. Dengan kesadaran penuh Kinan melepaskan tangan majikannya dengan kasar. Kemudian Kinan berlari cepat untuk bisa segera keluar dari kamar besar ini.


"Tolo...mmmmhhh."


Kinan menjerit sekuat tenaga, tapi mulutnya langsung dibekap oleh telapak tangan majikannya. Kinan meronta-ronta saat tubuhnya diseret secara paksa. Sedetik kemudian dia merasa seperti terlempar.


"Tolong... tol."


Bibir Kinan terkatup rapat saat bibir rasa alkohol itu membungkamnya. Dia menggeleng-geleng keras. Tetes demi tetes airmatanya menghambur keluar. Dia harus bisa lepas dari pria ini.


"Jang-annnn."


SREEEETTTTT!


Pria itu merobek baju yang dikenakan Kinan hingga membuat dada gadis itu terekspos. Bagian atas payudaranya yang menyembul membuat pria mabuk tadi semakin bernafsu. Akal sehatnya sudah hilang karena banyaknya alkohol yang melewati kerongkongannya. Tidak ia perdulikan jeritan Kinan yang sangat ketakutan.


"Den. Jang-an."


Kinan menangis, karena hanya itulah yang bisa ia lakukan. Seluruh tenaganya tidak mampu melawan tenaga kuat pria ini. Dia seorang perempuan dan yang saat ini ia hadapi adalah orang mabuk.


Semuanya terjadi begitu cepat dan tak terelakkan. Sekeras apapun Kinan menolak, maka akan semakin banyak pula pukulan dari Arya untuk melumpuhkan gadis itu.


Hingga semuanya telah hilang. Hal yang ia banggakan, yang pertama kali akan ia berikan untuk suaminya kelak sudah tidak ada. Semuanya sudah dicuri oleh pria tidak berperasaan ini. Kinan menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya.


"Ya Allah."


BUGH!


Pria mabuk itu terjungkal ke lantai hingga tautan keduanya terlepas. Kinan lalu merasakan sebuah pelukan hangat seiring dengan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya. Tangannya mencengkeram selimut dibagian dada. Tangisnya semakin menjadi-jadi sebelum perlahan kesadarannya mulai menghilang.


"Papa tidak pernah mengajarimu berbuat bejat!"


Masih terduduk dilantai dengan pakaian yang tak utuh rapi, Pria mabuk itu mengusap lelehan darah kental disudut bibirnya. Tidak ia risaukan sang ayah yang sedang menatapnya marah.


"ARYA PRAMONO!"


"Bukankah dia kemari memang untuk menawarkan diri."


BUGH!


"Papa jangan ketipu sama wajah polosnya. Hidup di Jakarta itu susah. Dia pasti udah...."


BUGH!


Satu pukulan keras kembali mengenai rahang tampannya. Arya, dia kembali tersungkur sampai kepalanya menyentuh lantai. Beruntung ada ibunya yang menahan ayahnya yang sudah seperti kesetanan ingin menghabisi anak lelakinya sendiri itu.


×××××


"Papa tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menikahi Kinan! Kamu harus tanggung jawab!" putus Pak Hadi saat semua anggota keluarganya berkumpul untuk sarapan. Tunggu, diatas meja besar mereka memang terhidang berbagai makanan enak. Namun tak ada satupun orang yang menyentuhnya.


Arya memijit kepalanya yang masih terasa pening. Dia menggerakkan sudut bibirnya yang masih terasa kaku. "Dia nggak hamil, untuk apa aku menikahinya?"


Pak Hadi menggebrak meja makan hingga menimbulkan suara yang memekakkan telinga. "Kamu!"


"Kekerasan tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini." Bu Ratri menahan lengan suaminya yang sudah terayun. Tatapannya beralih kepada Arya. "Kamu harus menuruti apa kata ayahmu."


Arya mendongak menatap ibunya, tidak biasanya wanita yang sangat ia sayangi itu tidak menyebutkan namanya. Dia bisa melihat raut kekecewaan dari wajah lelah yang setiap hari selalu tersenyum padanya itu.


"Aku akan melihat mbak Kinan." ujar seorang gadis berkerudung biru yang sejak tadi memilih untuk diam. Gadis itu juga yang tadi malam memeluk Kinan dengan erat.


×××


Dian, adik Arya, memasuki kamar Kinan yang ada di bagian belakang. Kinan memang hanya seorang asisten rumah tangga di kediaman besar keluarga Pramono. Sebenarnya Kinan baru dua bulan bekerja disana. Itu pun karena Bi Tatik, bulek yang tadi malam menyuruhnya untuk mengantar kopi, yang sudah mengajaknya.


Kinan adalah tetangga Bi Tatik di desanya berasal. Kinan sampai di Jakarta karena ia sedang mengenyam pendidikan di sebuah perguruan tinggi di ibukota Indonesia. Dulu Kinan tinggal di rumah sewa yang harganya tidak sebanding dengan fasilitas yang diberikan dan dia juga bekerja paruh waktu di sebuah cafe dekat kampusnya. Namun, setelah bertemu Bi Tatik, wanita paruh baya itu mengajak Kinan untuk tinggal bersamanya di rumah keluarga Pramono. Tentu dengan persetujuan Pak Hadi dan Bu Ratri, serta menyarankan agar Kinan bekerja disana saja. Kinan setuju karena setelah dipikir-pikir waktunya untuk belajar menjadi lebih banyak daripada ia bekerja di cafe dan dia juga tidak perlu memikirkan uang sewa rumah. Jadi gajinya bisa ia gunakan untuk membiayai hidupnya dan sebagian dikirim kepada ibunya di kampung.


"Mbak." Dian duduk di samping Kinan lalu memeluk tubuh gemetar wanita muda itu. Dian ikut menangis saat Kinan semakin terisak keras. Gadis itu bisa merasakan betapa pedihnya hidup Kinan sekarang. Kinan yang selalu tertawa riang ketika mengajarinya belajar itu sekarang bukanlah Kinan yang ingin ia lihat. Dia tidak mau Kinan bersedih. "Dian nggak akan membiarkan Mas Arya lari dari tanggung jawabnya. Maafkan Mas Arya ya, Mbak."


"Aku akan pergi." lirih Kinan beberapa saat kemudian. Pernyataan singkat yang membuat Dian terkejut setengah mati.


"Mbak nggak boleh pergi. Mbak harus tetap disini, mbak Kinan sekarang sudah menjadi bagian dari keluarga kami."


Kinan menggeleng lemah dengan tangisan yang semakin deras. "Aku mau pergi. Aku harus pergi." Kemudian dengan langkah kebingungan Kinan membuka lemari pakaiannya dan mengambil sebuah tas ukuran besar.


"MBAK! JANGAN BERTINDAK BODOH!" bentak Dian dan melemparkan tas Kinan tadi ke sembarang arah.


Kinan tersenyum kecut sambil mengusap pipinya dari buliran airmata yang tidak mau berhenti. "Bodoh? Kamu bilang aku bodoh?" ujung bibir Kinan bergetar.


"Mbak." suara Dian melemah. Langkah kakinya mendekati Kinan dan ingin memeluknya lagi.


"SEMUA INI GARA-GARA KAKAK KAMU! DIA YANG SUDAH MENGHANCURKAN HIDUPKU DAN SEKARANG KAMU BILANG AKU BODOH!" teriak Kinan sambil menepis lengan Dian dengan kasar.


"Mbak." Dian kembali menangis tersedu-sedu.


"AKU EMANG ORANG MISKIN, TAPI AKU PUNYA HARGA DIRI. APA KALIAN PIKIR AKU INI PENGEMIS! KALIAN PIKIR AKU PELACUR!"


Pintu kamar Kinan terbuka dan muncullah seorang wanita paruh baya yang juga sudah ikut menangis. Ya, Ibu Ratri sejak tadi sudah mendengar percakapan keduanya.


"Mama." Dian menutup mulutnya saat ibunya itu tiba-tiba menekuk kakinya. Beliau berlutut di depan Kinan.


"Kinan, Tolong jangan pergi dari sini dan tolong maafkan Arya. Ibu yang salah karena tidak bisa mendidiknya dengan benar. Kami akan bertanggung jawab."


××××××××××


- 2 BULAN KEMUDIAN -


Sudah dua bulan sejak kejadian malam itu. Sudah dua bulan pula Kinan menghilang. Gadis itu memilih pergi dari kediaman keluarga Pramono tanpa membawa apapun kecuali barang-barang miliknya.


Tentang Arya, dia lebih memilih tinggal di apartemen karena sikap ayah, ibu dan adiknya yang selalu menyudutkannya. Sekilas dia sadar jika dia bersalah, tapi menurutnya kesalahan lebih banyak pada Kinan. Gadis itu sendiri yang memilih pergi dan sok jual mahal menolak nominal yang beberapa kali ia tawarkan secara diam-diam tanpa sepengetahuan keluarganya.

Itulah Sedikit Cerita Dari Novel Undesirable Baby karya Bubibupeach . 


Cara baca novel Undesirable Baby full episode

Pertama kalian intall dulu aplikasi Dreame di PlayStore/AppStore. Kemudian cari katalog  Undesirable Baby. Oh iya siapkan coffee ya sambil membaca novel ini. Atau kalian bisa lakukan download file Pdf nya. Kalian bisa download Undesirable Baby.Pdf


Novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) full episode by Rustina Zahra
Lihat Detail

Novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) full episode by Rustina Zahra

 

Novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) full episode by Rustina Zahra



  [Ebook] Novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) full episode by Rustina Zahra . Novel Ini bergenre fiksi, romantis . Kalian pecinta Novel wajib membaca karya dari Rustina Zahra. Novel ini pertama kali diterbitkan di Platfrom Dreame


Detail Novel

Judul      : The Escorted Wife (Istri Bayaran)

Penulis   : Rustina Zahra

Genre .    : Fiksi Romantis

Source    : Dreame

Tahun.    : 2018


Sinopsis Novel "The Escorted Wife (Istri Bayaran)"  

Pramudya Atmajaya (37 tahun), mengusap wajah dengan satu telapak tangan. Ditatapnya Evita Triana (32 tahun), istrinya. Mantan istri tepatnya, karena Pram sudah menjatuhkan talak pada Evita, tepat di hadapan orang tua Evita. Tapi mereka belum mengurus surat cerai mereka.


"Itu syaratnya jika Mas ingin kita bersama lagi. Aku perlu bukti kalau Mas bisa mempunyai anak" ujar Evita pada Pram, ditatapnya wajah muram Pram dengan intens.


Anak, itulah akar dari permasalahan rumah tangga mereka. Mereka berdua terlahir sebagai anak tunggal, tuntutan untuk mempunyai momongan terus diucapkan orang tua kedua belah pihak. Mereka sudah 8 tahun menikah, tapi belum juga memiliki keturunan. 

Meski pemeriksaan menyatakan mereka berdua sehat, tapi Evita meyakini kalau Pram lah yang memiliki kelemahan. Karena Evita sendiri sebelumnya pernah hamil sebelum menikah dengan Pram. Hamil saat ia masih sekolah, dan terpaksa digugurkan demi masa depannya. Karena itulah Evita sangat yakin, kalau dirinya sehat. Masalah keturunan yang menjadi problem rumah tangga mereka berasal dari Pram. Bukan dari dirinya. Orang tua Evita sangat menginginkan untuk segera memiliki cucu. Sehingga Evita meminta syarat itu pada Pram. Untuk pembuktian, kalau Pram benar-benar tidak mandul.     Pram mengusap wajah dengan satu tangannya. Permintaan Evita terasa di luar nalarnya. Bagaimana ia harus membayar seorang wanita, untuk dinikahi, ditiduri agar bisa hamil. Sebagai bukti kalau dirinya tidak mandul. Itu sangat tidak masuk akal bagi Pram. Tapi, itu yang harus ia lakukan, kalau ingin kembali pada Evita.


"Di mana aku harus mencari wanita yang bisa aku bayar untuk aku nikahi Vi?" Tanya Pram dengan perasaan bingung. Ia benar-benar tidak tahu, kemana mencari istri yang bisa ia kawin secara kontrak.


 "Itu gampang Mas, Mas bisa minta carikan Pak Basuki, di kampungnya aku dengar banyak wanita yang bersedia kawin kontrak" jawab Evita.


 "Apa tidak bisa kita rujuk tanpa syarat itu, Vi?”


  " Tdak bisa,Mas.


    "Aku menyesal sudah mengucapkan kata keramat itu padamu." Pram menggenggam tangan Evita lembut, sorot matanya sangat jelas menyiratkan cinta yang mendalam pada Evita. Cinta yang membuatnya tidak perduli akan masa lalu Evita.


Pram jatuh cinta pada pandang pertama dengan Evita. Saat itu mereka bertemu di acara pesta ulang tahun pernikahan orang tua Evita. Pram yang baru pulang dari menuntut ilmu di Amerika, tidak menolak sedikitpun saat orang tuanya dan orang tua Evita menyampaikan keinginan mereka untuk menjadi besan.


Evita anak tunggal, begitupun Pram juga. Pastinya kedua keluarga mengharapkan penerus dari pernikahan mereka.


Karena cintanya pada Evita, Pram tidak mempermasalahkan Evita yang sudah tidak perawan lagi. Karena Pram sendiripun memiliki kehidupan cukup bebas saat tinggal di luar negeri.


Namun, ditahun ke lima pernikahan mereka, mulai muncul riak-riak di antara mereka berdua. Mereka berdua sama-sama sibuk bekerja, tuntutan orang tua tentang keturunan membuat mereka kerap bertengkar dan saling menyalahkan. Pram meminta Evita berhenti bekerja, agar bisa fokus pada rumah tangga mereka. Tapi Evita menuding Pramlah yang bermasalah sehingga Evita belum hamil juga. Pram marah, dan semakin marah, saat Evita meminta cerai, dan mengatakan kalau ia akan membuktikan kalau ia bisa segera hamil bila menikah dengan pria lain. Hal itulah yang membuat Pram tanpa sadar mengucapkan talak di hadapan orang tua Evita. Ucapan yang sangat disesalinya. Evita bersedia rujuk kembali dengannya, dengan syarat seperti yang dikatakannya.


Hanum Lestari (17 tahun), gadis yatim piatu. Ia menatap Pak Basuki yang baru saja menyelamatkannya dari kekejaman ibu dan kakak tirinya. Ibu tiri dan kakak tirinya berniat menjualnya, untuk bisa melunasi hutang almarhum ayahnya. Untungnya Pak Basuki datang dengan membawa uang untuk melunasi hutang ayah Hanum, yang merupakan kakak kandung Pak Basuki sendiri.


Dan saat ini, Pak Basuki tengah menjelaskan tentang dari mana asal usul uang yang diakai untuk membayar hutang. Hanum mengerjapkan matanya, ia bingung harus berkata apa.


 "Jujur, sebenarnya Paman pulang untuk mencari wanita di desa ini yang bersedia dinikahi oleh majikan Paman hanya untuk satu tahun saja. Tidak ada sedikitpun niat Paman untuk melibatkanmu, tapi uang yang harusnya Paman pakai untuk diberikan pada wanita yang bersedia ikut ke Jakarta. Sudah Paman pakai sebagian untuk membayar hutang almarhum ayahmu. Kawin kontrak memang bukanlah hal yang baik, tapi saat ini kita tidak punya pilihan Hanum. Setelah satu tahun dan kontrakmu berakhir, bisa kita pikirkan apa yang harus kamu lakukan, Hanum. Sekarang juga kamu harus bersedia menikah dengan majikan Paman, dia sedang menunggu di salah satu penginapan di kota kecamatan, ikutlah dengan Paman, bawalah pakaianmu seperlunya saja" ujar Pak Basuki.


 "ya Paman" hanya itu yang bisa Hanum ucapkan. Ia tidak tahu, apakah harus senang karena terbebas dari ibu tiri, dan kakak tirinya. Ataukah harus sedih karena akan menjadi wanita yang akan menjalani kehidupan sebagai istri bayaran.


  Pram menatap Hanum dari ujung kaki sampai ujung kepalanya. Daster batik yang warnanya sudah pudar, melekat di tubuh kecil Hanum yang bagi Pram tidak ada menariknya. Rambut panjangnyana hanya dikuncir satu di atas kepalanya yang menunduk dalam. Hanya kulitnya yang putih yang menarik perhatian Pram.


    "Apa tidak ada lagi wanita yang lebih baik dari dia, Pak Basuki? Dia terlalu muda, masih bocah ingusan" ujar Pramudya tajam.


     "Maaf Tuan, yang gadis tinggal Hanum ini yang saya kenal. Kalau yang lain sudah janda dari kawin kontrak juga" jawab Pak Basuki.


     "Sebenarnya tidak masalah kalau janda, asalkan bisa taat pada kontrak yang akan ditanda tangani. Hmmm, tapi tidak apalah. Lalu siapa yang akan jadi wali nikahnya? Kenapa ayahnya tidak ikut datang ke sini?"


     "Hanum ini yatim piatu Tuan, saya yang akan jadi walinya, karena ayahnya adalah kakak kandung saya"


     "Ooh begitu. Baiklah, surat perjanjiannya sudah disiapkan oleh Malik, kau membawa orang yang akan menikahkan kami jugakan?" Tanya Pram pada Pak Basuki. Malik adalah pengacara sekaligus orang kepercayaan Pram.


      "Ya Tuan"


      "Ingat, hal ini jangan sampai terdengar oleh orang lain. Terutama orang tuaku, dan orang tua Evi, mereka tidak boleh tahu. Status, ehmm siapa tadi namanya?"


     "Hanum, Tuan"


     "Ya, status Hanum sama seperti statusmu dan juga istrimu. Paham Pak Basuki?"


     "Paham Tuan" jawab Pak Basuki. Hanum masih berdiri di samping Pak Basuki dengan wajah menunduk. Ia tidak berani mengangkat kepalanya untuk melihat pria di hadapannya. Pria yang akan jadi suaminya hanya untuk sementara. Di kampungnya, hal seperti itu sudah biasa. Dan, Hanum tidak pernah menyangka, kalau ia akan terjebak dalam situasi seperti gadis lain di desanya.


****

Itulah Sedikit Cerita Dari Novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) karya Rustina Zahra . 


Cara baca novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) full episode

Pertama kalian intall dulu aplikasi Dreame di PlayStore/AppStore. Kemudian cari katalog  The Escorted Wife (Istri Bayaran). Oh iya siapkan coffee ya sambil membaca novel ini. Atau kalian bisa lakukan download file Pdf nya. Kalian bisa download The Escorted Wife (Istri Bayaran) PDF



*Untuk menghargai karya penulis buku / novel The Escorted Wife (Istri Bayaran), Jangan lupa beli buku original nya Di Gramedia di kota anda, atau dengan membaca langsung di Platfrom terkait. 

 

Novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) full episode by Rustina Zahra



  [Ebook] Novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) full episode by Rustina Zahra . Novel Ini bergenre fiksi, romantis . Kalian pecinta Novel wajib membaca karya dari Rustina Zahra. Novel ini pertama kali diterbitkan di Platfrom Dreame


Detail Novel

Judul      : The Escorted Wife (Istri Bayaran)

Penulis   : Rustina Zahra

Genre .    : Fiksi Romantis

Source    : Dreame

Tahun.    : 2018


Sinopsis Novel "The Escorted Wife (Istri Bayaran)"  

Pramudya Atmajaya (37 tahun), mengusap wajah dengan satu telapak tangan. Ditatapnya Evita Triana (32 tahun), istrinya. Mantan istri tepatnya, karena Pram sudah menjatuhkan talak pada Evita, tepat di hadapan orang tua Evita. Tapi mereka belum mengurus surat cerai mereka.


"Itu syaratnya jika Mas ingin kita bersama lagi. Aku perlu bukti kalau Mas bisa mempunyai anak" ujar Evita pada Pram, ditatapnya wajah muram Pram dengan intens.


Anak, itulah akar dari permasalahan rumah tangga mereka. Mereka berdua terlahir sebagai anak tunggal, tuntutan untuk mempunyai momongan terus diucapkan orang tua kedua belah pihak. Mereka sudah 8 tahun menikah, tapi belum juga memiliki keturunan. 

Meski pemeriksaan menyatakan mereka berdua sehat, tapi Evita meyakini kalau Pram lah yang memiliki kelemahan. Karena Evita sendiri sebelumnya pernah hamil sebelum menikah dengan Pram. Hamil saat ia masih sekolah, dan terpaksa digugurkan demi masa depannya. Karena itulah Evita sangat yakin, kalau dirinya sehat. Masalah keturunan yang menjadi problem rumah tangga mereka berasal dari Pram. Bukan dari dirinya. Orang tua Evita sangat menginginkan untuk segera memiliki cucu. Sehingga Evita meminta syarat itu pada Pram. Untuk pembuktian, kalau Pram benar-benar tidak mandul.     Pram mengusap wajah dengan satu tangannya. Permintaan Evita terasa di luar nalarnya. Bagaimana ia harus membayar seorang wanita, untuk dinikahi, ditiduri agar bisa hamil. Sebagai bukti kalau dirinya tidak mandul. Itu sangat tidak masuk akal bagi Pram. Tapi, itu yang harus ia lakukan, kalau ingin kembali pada Evita.


"Di mana aku harus mencari wanita yang bisa aku bayar untuk aku nikahi Vi?" Tanya Pram dengan perasaan bingung. Ia benar-benar tidak tahu, kemana mencari istri yang bisa ia kawin secara kontrak.


 "Itu gampang Mas, Mas bisa minta carikan Pak Basuki, di kampungnya aku dengar banyak wanita yang bersedia kawin kontrak" jawab Evita.


 "Apa tidak bisa kita rujuk tanpa syarat itu, Vi?”


  " Tdak bisa,Mas.


    "Aku menyesal sudah mengucapkan kata keramat itu padamu." Pram menggenggam tangan Evita lembut, sorot matanya sangat jelas menyiratkan cinta yang mendalam pada Evita. Cinta yang membuatnya tidak perduli akan masa lalu Evita.


Pram jatuh cinta pada pandang pertama dengan Evita. Saat itu mereka bertemu di acara pesta ulang tahun pernikahan orang tua Evita. Pram yang baru pulang dari menuntut ilmu di Amerika, tidak menolak sedikitpun saat orang tuanya dan orang tua Evita menyampaikan keinginan mereka untuk menjadi besan.


Evita anak tunggal, begitupun Pram juga. Pastinya kedua keluarga mengharapkan penerus dari pernikahan mereka.


Karena cintanya pada Evita, Pram tidak mempermasalahkan Evita yang sudah tidak perawan lagi. Karena Pram sendiripun memiliki kehidupan cukup bebas saat tinggal di luar negeri.


Namun, ditahun ke lima pernikahan mereka, mulai muncul riak-riak di antara mereka berdua. Mereka berdua sama-sama sibuk bekerja, tuntutan orang tua tentang keturunan membuat mereka kerap bertengkar dan saling menyalahkan. Pram meminta Evita berhenti bekerja, agar bisa fokus pada rumah tangga mereka. Tapi Evita menuding Pramlah yang bermasalah sehingga Evita belum hamil juga. Pram marah, dan semakin marah, saat Evita meminta cerai, dan mengatakan kalau ia akan membuktikan kalau ia bisa segera hamil bila menikah dengan pria lain. Hal itulah yang membuat Pram tanpa sadar mengucapkan talak di hadapan orang tua Evita. Ucapan yang sangat disesalinya. Evita bersedia rujuk kembali dengannya, dengan syarat seperti yang dikatakannya.


Hanum Lestari (17 tahun), gadis yatim piatu. Ia menatap Pak Basuki yang baru saja menyelamatkannya dari kekejaman ibu dan kakak tirinya. Ibu tiri dan kakak tirinya berniat menjualnya, untuk bisa melunasi hutang almarhum ayahnya. Untungnya Pak Basuki datang dengan membawa uang untuk melunasi hutang ayah Hanum, yang merupakan kakak kandung Pak Basuki sendiri.


Dan saat ini, Pak Basuki tengah menjelaskan tentang dari mana asal usul uang yang diakai untuk membayar hutang. Hanum mengerjapkan matanya, ia bingung harus berkata apa.


 "Jujur, sebenarnya Paman pulang untuk mencari wanita di desa ini yang bersedia dinikahi oleh majikan Paman hanya untuk satu tahun saja. Tidak ada sedikitpun niat Paman untuk melibatkanmu, tapi uang yang harusnya Paman pakai untuk diberikan pada wanita yang bersedia ikut ke Jakarta. Sudah Paman pakai sebagian untuk membayar hutang almarhum ayahmu. Kawin kontrak memang bukanlah hal yang baik, tapi saat ini kita tidak punya pilihan Hanum. Setelah satu tahun dan kontrakmu berakhir, bisa kita pikirkan apa yang harus kamu lakukan, Hanum. Sekarang juga kamu harus bersedia menikah dengan majikan Paman, dia sedang menunggu di salah satu penginapan di kota kecamatan, ikutlah dengan Paman, bawalah pakaianmu seperlunya saja" ujar Pak Basuki.


 "ya Paman" hanya itu yang bisa Hanum ucapkan. Ia tidak tahu, apakah harus senang karena terbebas dari ibu tiri, dan kakak tirinya. Ataukah harus sedih karena akan menjadi wanita yang akan menjalani kehidupan sebagai istri bayaran.


  Pram menatap Hanum dari ujung kaki sampai ujung kepalanya. Daster batik yang warnanya sudah pudar, melekat di tubuh kecil Hanum yang bagi Pram tidak ada menariknya. Rambut panjangnyana hanya dikuncir satu di atas kepalanya yang menunduk dalam. Hanya kulitnya yang putih yang menarik perhatian Pram.


    "Apa tidak ada lagi wanita yang lebih baik dari dia, Pak Basuki? Dia terlalu muda, masih bocah ingusan" ujar Pramudya tajam.


     "Maaf Tuan, yang gadis tinggal Hanum ini yang saya kenal. Kalau yang lain sudah janda dari kawin kontrak juga" jawab Pak Basuki.


     "Sebenarnya tidak masalah kalau janda, asalkan bisa taat pada kontrak yang akan ditanda tangani. Hmmm, tapi tidak apalah. Lalu siapa yang akan jadi wali nikahnya? Kenapa ayahnya tidak ikut datang ke sini?"


     "Hanum ini yatim piatu Tuan, saya yang akan jadi walinya, karena ayahnya adalah kakak kandung saya"


     "Ooh begitu. Baiklah, surat perjanjiannya sudah disiapkan oleh Malik, kau membawa orang yang akan menikahkan kami jugakan?" Tanya Pram pada Pak Basuki. Malik adalah pengacara sekaligus orang kepercayaan Pram.


      "Ya Tuan"


      "Ingat, hal ini jangan sampai terdengar oleh orang lain. Terutama orang tuaku, dan orang tua Evi, mereka tidak boleh tahu. Status, ehmm siapa tadi namanya?"


     "Hanum, Tuan"


     "Ya, status Hanum sama seperti statusmu dan juga istrimu. Paham Pak Basuki?"


     "Paham Tuan" jawab Pak Basuki. Hanum masih berdiri di samping Pak Basuki dengan wajah menunduk. Ia tidak berani mengangkat kepalanya untuk melihat pria di hadapannya. Pria yang akan jadi suaminya hanya untuk sementara. Di kampungnya, hal seperti itu sudah biasa. Dan, Hanum tidak pernah menyangka, kalau ia akan terjebak dalam situasi seperti gadis lain di desanya.


****

Itulah Sedikit Cerita Dari Novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) karya Rustina Zahra . 


Cara baca novel The Escorted Wife (Istri Bayaran) full episode

Pertama kalian intall dulu aplikasi Dreame di PlayStore/AppStore. Kemudian cari katalog  The Escorted Wife (Istri Bayaran). Oh iya siapkan coffee ya sambil membaca novel ini. Atau kalian bisa lakukan download file Pdf nya. Kalian bisa download The Escorted Wife (Istri Bayaran) PDF



*Untuk menghargai karya penulis buku / novel The Escorted Wife (Istri Bayaran), Jangan lupa beli buku original nya Di Gramedia di kota anda, atau dengan membaca langsung di Platfrom terkait.