Novel My Husband My CEO karya Frumeyza C FULL EPISODE
Novel My Husband My CEO karya Frumeyza C full episode. Novel Ini bergenre Fiksi , romantis. Sesuai judulnya cocok untuk kalian yang suku cowo sebagi CEO apalagi cowoknya good looking. Novel ini paling banyak dicari di kalangan anak muda. banyak pembaca di Wattpad yg menyukai novel ini.
Detail Novel
Judul : My Husband My CEO
Serial : -
Penulis : Frumeyza C
Genre. :Romantis, Fiksi
Penerbit : Unknown
Tahun. : 2020
PROLOG Novel "My Husband My CEO "
”
Seperti biasa di jam makan siang keadaan kantin di perusahaan internasional 'Edward Corp' selalu ramai.
Berbeda dengan seorang gadis cantik yang lebih memilih berkutat dengan pekerjaannya.
"Stella ayo! Ini sudah jam makan siang kenapa kau masih berkutat dengan komputer dan berkas-berkas itu?" Ujar Karin yang berdiri di sebelah meja kerja Stella.
Ya seorang gadis cantik yang lebih memilih berkutat dengan pekerjaannya adalah Stella Caelan.
"Karin aku sibuk." Jawabnya tidak mengalihkan pandangannya dari komputer.
"Ayolah aku tidak ada teman, sebentar saja temani aku makan, hm...aku yang traktir deh..ya...ya?" Rayu Karin terhadap sahabatnya itu. Mereka sudah bersahabat sejak mereka kuliah dan mereka juga sudah janjian untuk masuk ke perusahaan internasional ini.
"Aduh...aku banyak kerjaan Karin kau makan bersama yang lain saja." Ujar Stella masih tidak mengalihkan pandangannya dari komputer dan berkas-berkasnya.
"Menyebalkan!" Gerutu Karin kesal karena tidak ditangapi oleh Stella.
Stella yang sadar akan kemarahan sahabat perempuan satu-satunya itu merasa bersalah, bukannya Stella tidak mempunyai teman hanya saja ia sudah tidak percaya dengan seorang teman karena Stella belajar dari pengalaman bahwa tidak ada yang mau berteman dengannya kecuali mereka hanya memanfaatkan Stella dan Stella benci itu. Sampai di masa kuliah ia mendapati Karin seorang teman-sahabat yang tulus ingin menjadi sahabatnya.
"Eh...ya sudah tapi sebentar ya? Kau manja sekali, kenapa tidak menelpon William saja?" Tanya Stella sembari merapikan meja kerjanya dan beranjak menuju kantin bersama Karin.
"William memiliki pekerjaannya sendiri dikantornya." Ujar Karin membela kekasihnya.
"Ck...dasar." Gerutu Stella. Mereka berjalan menuju lift untuk sampai di kantin perusahaan.
Saat menunggu lift terbuka, lift khusus para petinggi yang tepat berada di sebelah lift yang akan di gunakan Stella dan Karin. Menampakkan seorang kepala direksi dan CEO yang dingin dan sangat tampan bak keturunan para dewa.
"Siang sir." Sapa beberapa karyawan yang juga menunggu lift pada CEO itu sembari sedikit membungkuk. Begitu juga dengan Stella dan Karin meskipun selama dua tahun bekerja disini dan mereka tidak pernah bertemu langsung dengan CEO mereka yang sangat tampan itu, tapi mereka tahu siapa-siapa petinggi di kantor mereka ini.
Sapaan mereka hanya diangapi anggukan oleh CEO mereka itu dan tanpa menoleh pula.
"Kau lihat Stella CEO kita orangnya sangat dingin dan seperti tak tersentuh." Ujar Karin dan masih terdengar suara kagum para karyawati pada sosok CEO yang baru saja keluar lift itu.
"Aku tidak peduli dengan dia yang terpenting aku bisa bekerja disini. Ayo masuk aku tidak ingin berlama-lama dikantin, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan dan aku tidak mau menundanya lagi." Ujar Stella. Mereka pun segera masuk ke dalam lift saat lift sudah terbuka.
Alexander Edward pemilik perusahaan internasional 'Edward Corp' yang masih bisa mendengar Stella hanya bisa tersenyum sinis. Pasalnya tidak pernah ada satu wanita pun yang tidak peduli dengan dia, negara ini pun tahu siapa Alexander Edward. Meskipun Alex tidak mengenal Stella tapi dia yakin suatu saat karyawannya itu akan peduli dengannya. Sebenarnya Alex tidak terlalu peduli dengan karyawan-karyawannya itu, tapi entah mengapa Alex merasa suatu saat gadis itu akan peduli dengannya.
******
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam tapi Stella masih belum selesai dengan pekerjaannya. Karena tadi gara-gara Karin yang terlalu lama dikantin dan akhirnya Stella harus lembur. Pasalnya dia harus menyelesaikan berkas-berkas ini segera mungkin karena ia harus memberikan berkas ini pada atasannya besok. Dan sialnya pekerjaannya belum selesai.
Tepat jam 12 malam pekerjaan Stella selesai. Setelah selesai merapikan mejanya Stella segera menuju lift untuk menuju lobby.
Saat berjalan di lobby Iphone Stella berbunyi, segera Stella merogoh tasnya. Saat menemukan Iphone nya menunjukkan ID Caller Karin. Ada apa Karin menelpon? Pikir Stella.
"Halo." Ujar Stella setelah mengangkat telponnya.
"Stella kau dimana?" Tanya Karin.
"Di lobby kantor mau pulang." Jawab Stella acuh.
"APA...?!KAU MASIH DI KANTOR?" Teriak histeris Karin diseberang sana dan Stella langsung menjauhkan Iphone nya sembari mengelus telinganya.
"Astaga Karin telingaku bisa sakit jika kau berteriak seperti itu." Gerutu Stella.
"Maaf...Stella apa kau seperti ini karena hutangmu pada perusahaan? Aku kan sudah bilang biar aku bantu dan apa aku harus menjemputmu Stella?." Bisa dibayangkan oleh Stella bahwa diseberang sana Karin tersenyum tanpa dosa.
"Tidak perlu Karin aku bisa pulang sendiri dan ya... aku senang dengan pekerjaanku ini. Lagi pula ini sudah tugasku dan terima kasih atas bantuanmu untuk membantuku membayar hutangku pada perusahaan, tapi ini semua kewajibanku dan aku akan naik taxi saja, bahaya jika kau keluar malam seperti ini bisa-bisa kau bukan menjemputku tapi pergi ke club." Ujar Stella sambil menunggu taxi.
"Ck...dasar kau ini.Ya sudah lah. Sampai bertemu besok di kantor, bye hati-hati di jalan." Pamit Karin sebelum menutup telpon karena Karin tahu seberapa keras dia bicara pada Stella agar ia mau dibantu tetap saja Stella akan keras kepala.
Setelah memasukkan Iphone nya ke dalam tas Stella menoleh ke kanan dan kiri tapi tidak ada taxi lewat. Mungkin karena sudah larut malam.
Saat Stella masih setia menunggu taxi di depan kantornya ia hampir putus asa dan berjalan menjauh dari perusahaan, siapa tahu nanti ada taxi lewat.
Saat sudah agak jauh dari perusahaan ada seseorang yang menghampirinya. Saat seseorang itu semakin dekat Stella merasa khawatir dan tanpa sadar dia memeluk erat tasnya. Sialnya tempat ini sedikit kurang pencahayaan dan sepi.
"Berikan tasmu nona." Ujar pria yang berbadan besar dan bergaya nyentrik yang menghampirinya tadi.
"Tidak." Jawab Stella spontan ia pun berjalan mundur.
"Aku memintanya secara baik nona cantik dan jangan membuatku bermain kasar padamu." Ujar orang itu lagi sembari mendekat ke Stella dan mencengkram pergelangan Stella dengan sangat kuat dan bisa dipastikan pergelangannya pasti membiru.
"Tidak mau...Tolong." Teriak Stella ketakutan karena orang itu semakin mendekat.
Bugh...
Seketika orang itu jatuh tersungkur. Dengan cepat pria itu berdiri lagi dan membalas menghajar orang yang telah menghajarnya.
Terjadi baku hantam sampai orang yang menyelamatkan Stella membisikkan sesuatu terhadap orang yang berniat mencuri tadi.
"Kenalkan. Aku Alexander Edward." Bisik Alex kepada pencuri tersebut tepat disebelah telinganya. Seketika tubuh pencuri itu menengang mendengar bisikan nama tersebut. Akhirnya pencuri tersebut lari terbirit-birit.
Stella yang menyaksikan masih terisak dan menunduk ketakutan, badannya bergetar hebat antara menangis dan ketakutan. Alex yang menyadari itu pun langsung mendekat pada Stella.
Alex sedikit membersihkan darah dipinggir bibirnya yang sedikit sobek, untung ia masih bisa menggelak pukulan pencuri itu sehingga hanya ada luka. Ya itu hanya dipinggir bibirnya saja yang hanya mengeluarkan sedikit darah dan beruntung wajah tampannya tidak rusak.
"Te...terima kasih..." Ucap Stella masih terisak dan menunduk ketakutan.
"Kau tidak apa nona?" Tanya Alex.
"A...aku tidak apa...dan sekali lagi terima kasih tuan." Ujar Stella seraya memberikan sapu tangannya pada Alex meski ia yakin sapu tangannya tidak ada gunanya dan kebetulan ada taxi lewat dengan cepat Stella memberhentikan taxi tersebut dan naik.
Alex yang melihatnya hanya menghendikkan bahunya acuh dan sepertinya dia kenal dengan suara itu, dan wanita itu menggunakan pakaian kantor. Ah...mungkin hanya kebetulan saja. Pikir Alex. Alex pun menyimpan sapu tangan Stella yang berbau lavender itu ke dalam sakunya dan ia masuk ke dalam mobil sport hitam miliknya yang ia parkirkan tidak jauh dari tempat dimana dia menolong Stella tadi.
******
Saat sampai di rumah barunya, yang baru ia beli tahun lalu, Stella langsung saja menuju dapur untuk mengambil segelas air minum untuk ia minum, Stella meneguk habis minumannya dalam sekali teguk. Ia masih bergetar akibat insiden tadi, meskipun ia hanya sedikit terluka, tapi siapa sangka traumanya membuatnya ketakutan setengah mati.
Setelah sedkit menenangkan diri Stella pergi menuju kamarnya untuk mengambil perlengkapan mandi, mungkin dengan mandi ketakutan yang ia rasakan akan hilang dan fikirannya menjadi lebih fresh kembali.
Selesai mandi Stella segera tidur, karena dia berencana untuk pergi kerumah sakit besok pagi. Tapi ada sesuatu yang mengganjal di hati Stella karena dia tidak sempat melihat wajah orang yang menolongnya, karena dia terlalu takut dan ia menangis akhirnya pengelihatannya sedikit kabur karena air matanya. Tapi sepertinya melihat siluet wajah pria itu Stella seperti mengenalnya, tapi siapa. Ah...masa bodoh dengan pria itu yang harus dia lakukan sekarang adalah tidur, karena besok pagi dia akan mengunjungi rumah sakit seperti biasa.
Di kediaman keluarga Edward.
"Astaga kakak ada apa denganmu?" Tanya Aliya Edward adik kandung Alex dengan spontan saat ia melihat kakaknya yang baru datang.
"Menyelamatkan seorang gadis." Jawab Alex acuh dan menuju kamarnya begitu saja. Sebenarnya dia tidak ingin pulang kerumahnya ini, tapi melihat Aliya dan mamanya yang memohon maka dengan terpaksa ia mau untuk bermalam dirumah lamanya ini dan sebenarnya dia lebih nyaman tinggal di apartemennya seorang diri.
Aliya yang mendengar perkataan kakaknya itu tercengang karena tidak biasanya kakaknya itu peduli dengan seorang wanita kecuali anggota keluarga.
Atau jangan-jangan Alex menyelamatkan Jessica? Aliya mengelengkan kepalanya menghilangkan pikirannya itu. Tapi Alex megatakan tadi dia menyelamatkan seorang gadis. Sedangkan Jessica bukanlah gadis, tapi dia jalang dibalik profesi modelnya. Aliya akan sangat senang jika Alex sedang menyukai seorang wanita kecuali itu Jessica meskipun Alex mengatakan ia dan Jessica bukan sepasang kekasih, karena mereka hanya rekan dalam saling membutuhkan kepuasaan hasrat.
Lalu siapa wanita yang diselamatkan oleh seorang Alexander Edward. Aliya benar-benar penasaran akan semua ini.
Seketika senyum Aliya berkembang di bibirnya.
Ini akan menjadi hal mudah jika mama telah turun tangan, kau tunggu saja kak, kami akan tahu siapa yang telah membuat mu peduli akan dirinya. Cepat atau lambat kami akan tahu dan kami tidak akan melepasnya.
TO BE CONTINUED "
Cara Baca Novel Full
Novel My Husband My CEO karya Frumeyza C ini bikin pembaca senyum sendiri apalagi jika kalian seorang INTROVERT hmmm bikin baper pastinya. Jika kalian ingin membaca fullnya bisa di baca di aplikasi wattpad. Atau bisa juga download file ebooknya dibawah ini.
Komentar (0)
Post a Comment