Sinopsis [review] Buku novel Si Anak Spesial Karya Tere Liye
Sinopsis [review] Buku novel Si Anak Spesial aka Burlian karya Tere Liye . Buku ini merupakan buku yang ke 1(satu) dalam Serial Keluarga Nusantara. Di Serial Keluarga Nusantara dibagi 6 novel ,
si anak kuat > si anak special > si anak pintar > si anak pemberani > si anak cahaya > si anak badai.
InfoBuku
Judul : Si Anak Spesial (Burlian)
Serial : Keluarga Nusantara #2
Isi Hal : 406hlm
Penulis : Tere Liye
Genre. : Novel,Fiksi , Manga, Family
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun. : 2018
SinopsisBuku
Buku Si Anak Spesial adalah salah satu buku serial keluarga nusantara yang ditulis oleh Tere Liye. Buku ini mengisahkan seorang anak laki-laki yang bernama Burlian. Burlian merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Burlian mendapat julukan si anak spesial, karena sikap dan tingkah lakunya yang spesial dibandingkan dengan anak-anak seusianya pada saat itu.
Burlian adalah seorang anak yang pemberani, polos dan serba ingin tahu dengan hal-hal disekitarnya, sehingga ia sering melanggar aturan dan dihukum oleh mamak. Meskipun tinggal di pelosok desa, tidak membuat Burlian tertinggal dalam hal pendidikan, karena bapak dan mamaknya punya cara yang unik untuk mendidik anak-anaknya melalui nilai-nilai yang dapat diambil setiap harinya.
Burlian sering melanggar aturan dan membuat mamak jengkel, ia pernah dihukum mamak untuk pergi ke kebun naik turun bukit dari pagi sampai petang, karena ketahuan bolos sekolah. Tapi bukan Burlian kalau tidak jera, ia sempat menjadi tahanan stasiun bersama kakaknya, Pukat.
Selain itu, Burlian juga hampir dimakan buaya di sungai saat ia bermain senapan angin bersama Can dan Pukat. Waktu kelas 4 sekolah dasar, ia juga pernah mencoba memasang angka SDSB(Sumbangan Dana Sosial Berhadiah), yang pada saat itu tengah digandrungi mayoritas masyarakat di desanya. Walaupun mamak sudah melarangnya karena termasuk judi, ia tetap melakukannya.
Namun siapa sangka, pada saat itu angka tebakannya benar semua, namun kertasnya sudah lebih dulu disobek mamak. Karena rasa penasarannya yang besar, ia menjadi tidak takut untuk mencoba hal- hal yang baru yang belum pernah ia rasakan.
Disamping sifat- sifat bandelnya Burlian, ia sebenarnya adalah anak yang suka membaca buku. Hampir seluruh buku di perpustakaan sekolah sudah tamat dibacanya, ia merupakan anak yang setia kawan dan mudah bergaul dengan siapa saja. Burlian berkenalan dan dekat dengan seorang insinyur asal Jepang bernama Nakamura, saat ada pembangunan jalan di desanya. Hal ini juga yang membuat ia menjadi dekat dengan anak Nakamura, Keiko. Hal-hal pada masa kecilnya ini lah yang membangun mimpinya untuk lebih besar lagi untuk keliling dunia. Sampai akhirnya, ia mendapat beasiswa untuk berkuliah di Jepang.
Pada masa kecil yang sangat berharga, banyak pelajaran berharga juga yang menjadi bekal sendiri pada saat dewasa. Seperti, pentingnnya melestarikan hutan dan menjaga keseimbangan alam, pelajaran moral kepemimpinan, rasa simpati dan empati terhadap orang- orang sekitar, kerja keras juga kehangatan keluarga.
KeunggulanBuku
Bahasanya ringan, ceritanya dapat membuat naik turun emosi pembaca, membuat penasaran akan permasalahan selanjutnya yang akan dialami oleh sang tokoh, banyak nilai juga pengetahuan yang dapat diambil dari cerita ini.
KutipanBuku
“Sekolah itu seperti menanam pohon, Burlian, Pukat.” Bapak tersenyum. (Halaman 28)
“Begitu pula sekolah, Burlian, Pukat. Sama seperti menanam pohon… Pohon masa depan kalian. Semakin banyak ditanam, semakin baik dipelihara, maka pohonnya akan semakin tinggi menjulang. Dia akan menentukan hasil apa yang akan kalian petik di masa depan, menentukan seberapa seberapa baik kalian akan menghadapi kehidupan. Kalian tidak mau seperti Bapak, bukan? Tidak sekolah, tidak berpendidikan, tidak punya pohon raksasa yang dari pucuknya kalian bisa melihat betapa luas dunia. Menjadi seseorang yang bermanfaat untuk orang banyak. Kau akan memiliki kesempatan itu, Burlian, karena kau berbeda. Sejak lahir kau memang sudah special. Juga kau Pukat, karena kau anak yang pintar.” (Halaman 29-30).
"Waktu-lah yang menjadi saksi semua proses itu. Sang Waktu yang Tidak akan pernah tua, berhenti, atau berubah. Nooit verloren, Tidak akan pernah kalah dari apa pun.” —Wak Yati kepada Burlian (halaman 66)
“Wanita Cantik selalu suka pada lelaki yang pintar memasak.” —Bakwo Dar kepada Burlian (halaman 72)
Jika Kalian Ingin sekali untuk membaca buku Ini Tapi gak ada uang bisa pinjam punya teman kami atau Bisa download link Dibawah ini “Download novel Si anak spesial Tere Liye.pdf” .
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Komentar (0)
Post a Comment