Apakah Kalian tahu Manfaat Membaca Novel?

  


Pastilah Kalian Tentu tahu apa itu NovelNovel merupakan suatu karya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang, dimana di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang kehidupan seorang tokoh dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari setiap tokoh dalam novel tersebut. Lalu apa sajakah manfaat dengan membaca novel? Mari kita simak beberapa manfaatnya. 

1.Memiliki stimultan mental


Dengan membaca novel yang panjang maka kita akan mendapatkan daya mental dan rangsangan serta memperlambat dalam pencegahan suatu penyakit, karena membaca novel membutuhkan otak kita bekerja lebih ekstrim dan aktif, sama halnya dengan bekerjanya sistem syaraf pada otak kita. Membaca novel sama saja kalau kita membaca teka-teki karena dibutuhkan kinerja otak kita untuk berfikir dan menemukan jawaban-jawaban.


2. Mengubah fungsi otak


Membaca karya novel ternyata dapat mengubah fungsi otak, penjelasanya demikian bahwa novel yang kita baca sebelumnya di unduh oleh sistem otak maka yang paling banyak dipengaruhi adalah otak yang menguasi korteks temporal bagian kiri, bagian otak inilah yang turut terpengaruh adalah otak yang menghubungkan pikiran dan tindakan


3. Dapat mengurangi situasi kebosanan


Membaca novel sangat baik bagi kita yang mempunyai waktu senggang, diwaktu senggang dan tidak ada pekerjaan yang dikerjakan, biasanya bosan menggelayuti sehingga alternatifnya adalah membaca novel, karena novel yang ditulis dengan baik dan menyenangkan dapat memindahkan pembacanya ke alam lain (sepertinya masuk ke alam cerita novel) dan biasanya ketika asyik membaca novel rasa bosan itu hilang dengan seketika.


4. Menambah pengetahuan


Segala sesuatu yang kita baca pada sebuah novel maka akan mendapatkan informasi baru dan berguna, misalnya pada isi cerita novel terdapat tantangan sebuah hidup, kisah perjuangan dalam mencapai cita-cita, dan lain sebagainya.


5. Dapat mengetahui perluasan kosakata


Dengan membaca novel, maka semakin banyak kosakata yang kita peroleh karena di dalam karya novel terdapat kalimat, cerita-cerita yang panjang-panjang serta dialog-dialog yang banyak juga apalagi di dalam novel tersebut mengunggah banyak tokoh-tokoh dengan masing-masing tokoh terkadang menggunakan dialek atau bahasa daerah. Sehingga akan memperoleh kosakata yang asing bagi pembacanya.


6. Menemukan bahasa baru


Bagi orang asing atau non-pribumi membaca sebuah karya novel, maka akan menemukan bahasa baru yang beraneka dialek, logat dari masing-masing daerah, karena biasanya karya novel memiliki setting/daerah yang berbeda, misalnya setting padang, jawa, sunda dan lain sebagainya. Sehingga setting pada novel juga mempengaruhi bahasa yang akan digunakan.


7. Meningkatkan memori otak


Ketika membaca karya novel, maka didalamnya terdapat berbagai macam karakter, perwatakan, latar belakang, ambisi, nuansa dan sejarah sehingga akan menemukan jalan ceritanya. Otak ini akan selalu mengingat disetiap sudut cerita, perwatakan tokoh, sungguh luar biasa otak kita yang bisa mengingat apa yang kita baca dengan memori jangka pendeknya, serta dapat menstabilkan suasana hati.


8. Keterampilan berpikir kuat


Apabila yang kita baca karya novel misteri yang sangat dahsyat dan memecahkan misteri itu sendiri, maka diperlukan pemikiran yang kritis dan analis untuk memecahkan misteri itu, apabila alur cerita pada karya novel itu mudah ditelusuri, maka dengan mudah kita membuka tabir misteri tersebut.


9. Peningkatan Konsentrasi


Membaca karya novel berbeda dengan membaca sebuah cerpen atau dongeng, dan tempat untuk membaca novel juga disesuaikan dengan kondisinya dan hening, sebab membaca novel membutuhkan konsentrasi yang tinggi, si pembaca sendiri dipastikan akan menyelami kata demi kata, kalimat demi kalimat untuk diresapi dan akan dicari bagaimana sifat para tokoh-tokohnya.


10. Meningkatkan Kemampuan Mengolah Emosi


Ketika kita sedang membaca karya novel secara teliti maka kita akan berlatih dengan imajinasi kita serta mengolah emosi diri kita sendiri. Kadang si pembaca akan mudah emosi saat membaca karya novel (dipermainkan emosinya oleh penulis) dari karakter tokoh-tokoh pada novel tersebut. Semakin sering emosi pembaca dipermainkan maka akan mendapatkan kemampuan dalam mengontrol emosi diri.



Kalo Menurut Afi Nihaya Faradisa .Di forum QUORA ID , dia menjawab Manfaat novel yg sangat Bagus . Berikut Jawaban Afi Nihaya Faradisa. 
Membaca Novel: Mengapa Penting?


Dalam perjalananku mempelajari kejiwaan atau mental manusia (terutama diri sendiri), aku kerap membaca temuan-temuan ilmiah bahwa manusia tak lebih dari cucu bintang di semesta, yang menjelma menjadi mahluk hidup sebagai bagian dari kingdom animalia, dan mengembangkan kesadaran metakognisi khas homo sapiens sebagai hasil dari proses evolusi. Ya, aku begitu condong dengan pendekatan yang nampaknya tengah naik daun di dunia Psikologi, mengesampingkan pendekatan-pendekatan lawas semacam psikodinamika atau behaviorisme, yakni pendekatan neurosains.


Pendekatan tersebut nampaknya cukup komprehensif dalam menjawab berbagai pertanyaan yang selama ratusan tahun hanya berputar-putar di ranah filosofis-- yang tentu saja sangat asumtif karena tidak berdiri di atas bukti empiris.


Misalnya saja: apa itu cinta, apa itu bahagia, apa itu mimpi, apa itu tidur, apa itu hidup dan kehidupan? Pada akhirnya, semua yang kita pelajari dengan pendekatan filosofis yang mbulet bin ruwet hanyalah sinyal yang menjalar di sistem persarafan.


Aku perlu sesuatu yang tak sedingin sains; sesuatu yang membuatku memandang manusia bukan hanya sebagai "kera" yang punya "cortex" di otaknya. Hati nurani itu cuma bagian dari otak, hilangkanlah bagian tersebut dan kita akan jadi "robot berwujud manusia tanpa hati nurani".


Aku perlu sesuatu yang bisa membuatku melepaskan sejenak absurditas serta derita eksistensialisme yang menghimpit dada.


Aku ingin sesuatu yang mampu memercikkan makna, yang membuatku bisa menepi dari fakta bahwa semua mahluk--tanpa terkecuali--hanya hidup untuk mati, dalam beberapa puluh tahun lagi kita semua akan kembali irelevan bagi semesta yang usianya sudah miliaran tahun ini.


Di penghujung hari, aku ingin sesuatu yang juga bisa membangkitkan aspek afeksi, bukan melulu hanya kognisi. Sesuatu yang membuatku tidak hanya melihat seluruh dunia sebagai susunan materi.


Sesuatu yang segar tersebut adalah novel.


Aku punya nyaris 50 (atau mungkin lebih) koleksi novel di rumahku, kadang-kadang kubawa ke kost di Jogja.


Saat membaca novel, aku kembali terhubung dengan sisi manusiaku yang makin terkubur dinginnya sains dan filsafat; rasa senang, haru, terkejut, marah.


Beberapa waktu lalu, seorang teman Facebook membagikan cerita fiksi berseri karya Khilma Anis. Sejak paragraf pertama, aku telah jatuh cinta. Ya, aku yang feminis ini jatuh cinta dengan novel "Hati Suhita", di mana novel tersebut menceritakan pergulatan asmara seorang perempuan submisif, yang dalam kultur jawa sarat nilai patriarki, posisinya memang kerap di bawah dominasi mahluk bertitel suami. Hidupnya mengorbit di sekitar menjaga kehormatan keluarga, menurut pada bagaimanapun perlakuan mereka.


Dari caraku mendeskripsikannya saja, tentu novelnya "bukan aku banget". Aku pun berharap yang terjadi pada tokoh Alina Suhita tidak pernah terjadi padaku di masa depan. No no no.


Tapi, entah kenapa aku menyukainya. Begitulah kerja novel, ia tidak membidik apapun kecuali "hati".


Ia menyasar sisi-sisi emosional para manusia rasional ini.


Seterusnya aku akan tetap membaca novel dan cerita fiksi, sebelum afeksiku benar-benar mati diambil alih segala pikiran logis, sinis, nan pesimistis ini.


Rangkuman: membaca fiksi penting untuk menjaga kewarasan.


:)


Komentar (0)

Post a Comment